Celeb Bio Donny Damara

Komarudin diperbarui 28 Mar 2018, 20:53 WIB

Fimela.com, Jakarta Usia boleh tak lagi muda, tapi urusan karier tetap lancar. Setidaknya itu yang dialami aktor Donny Damara yang sudah berkarier 30 tahun dalam dunia akting.

Selama berkarier, Donny pernah merah Piala Citra sebagai Aktor Utama Terbaik lewat perannya di film Lovely Man. Menjadi aktor lintas generasi nyatanya tak membuat pria berusia 51 tahun itu berpuas diri.

"Saya harus bilang, saya bisa hidup dari sini (seni peran)," kata Donny saat berbincang dengan Bintang.com, belum lama ini.

Donny menjelaskan, ia masih bisa bertahan selama ini dalam dunia akting karena mempunyai kiat tersendiri. Ia tak malu untuk bertanya kepada siapapun itu, entah yang lebih tua ataupun yang baru masuk ke dunia film.

"Terus juga apapun yang dipercayakan oleh sutradara pada kita, ya udah kita mainkan. Caranya ya riset, nanya, nyari role model dan yang penting hati harus ikut. Kalau hati kita nggak ikut itu pasti kelihatan, dan jadi rendah hati," kata Donny Damara.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Peran Psikopat

Celeb Bio Donny Damara (Fotografer: Adrian Putra, Stylist: Indah Wulansari, Desain: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)

Dari banyak peran, Donny Damara masih mengidam-idamkan peran sebagai psikopat. Ia belum pernah berperan sebagai psikopat sepanjang kariernya di dunia seni peran.

"Psikopat. Iya, saya pengen banget tuh. Sudah menurut saya untuk dia (aktor) pura-pura nggak kelihatan psikopatnya. Jadi, saya pengen sih," ujar Donny Damara.

3 dari 3 halaman

Jadi Guru Ngaji

Preskon film Guru Ngaji (Nurwahyunan/bintang.com)

Belum lama ini, Donny Damara bermain dalam film Guru Ngaji. Dalam film tersebut, ia berperan sebagai Mukri, guru ngaji. Selain sebagai guru ngaji. Di samping itu ia punya pekerjaan lain sebagai badut. Itu dilakukan untuk membahagiakan keluarganya. Suatu saat ia mengalami dilema.

"Suatu waktu Mukri sedang menghibur di satu panti asuhan non-muslim, tiba-tiba pemimpin panti asuhannya bilang, 'minggu depan ngisi acara lagi di sini karena pengisi acaranya sakit, tapi sebagai Santa Claus. Di situ konflik kan, karena untuk beberapa daerah di Indonesia jadi guru ngaji ya udah jadi guru ngaji aja. Nggak usah dicampur sama pekerjaan lain. Jadi badut aja dimarahin dan tanpa sepengetahuan istrinya, apalagi jadi Santa Claus. Jadi, gimana caranya bisa dilihat di film ini," papar Donny Damara.