Fimela.com, Jakarta Pohon, meskipun katanya sangat bermanfaat untuk semua makhluk hidup yang ada di bumi ini, namun tetap saja banyak orang yang nggak sayang dan seenaknya saja menebang pohon. Banyaknya pembangunan menjadi salah satu penyebab sedikitnya jumlah pohon yang kini masih bertahan. Di Jakarta misalnya, ketika tengah gencarya proyek pembangunan LRT dan MRT, pohon pun jadi korban.
Dilansir dari Liputan6.com, berdasarkan data Dinas Kehutanan DKI, hampir 2000 pohon menjadi korban pembangunan proyek transportasi massal tersebut. Sementara itu, sebuah penelitian yang diterbitkan di Jurnal Nature menjelaskan di dunia ini setidaknya ada tiga triliun pohon, dan setiap tahunnya ada 15,3 miliar pohon yang ditebang.
Banyak organisasi lingkungan hidup yang mengajak masyarakat untuk melindungi dan mencintai bumi dengan menjaga pohon agar tidak sembarang ditebang. Tapi, tentu saja itu harus dikembalikan kepada pribadi masing-masing,”Apakah kamu sayang dan mau menjaga lingkungan ini agar tetap hijau?”
What's On Fimela
powered by
Karena kalau sudah ditanamkan pada diri sendiri, maka kita pastinya akan berpikir ribuan kali jika ingin menebang pohon atau bahkan membuang sampah sembarangan. Malu sama anak kecil yang menangis histeris ketika beberapa orang petugas sedang menebang pohon. Ya, sebuah foto yang kini tengah menjadi perbincangan masyarakat dunia maya sepertinya akan menyadarkan banyak orang untuk mulai mencintai lingkungannya.
Dilansir dari Stomp.straitstimes.com, Rabu (28/3/2018), dua orang bocah perempuan berteriak dan menangis sambil berusaha untuk menghentikan kegiatan penebangan pohon yang tengah dilakukan dilingkungan Whampoa, Singapura. Dalam foto-foto yang diunggah ke Stomp terlihat bocah berambut panjang tersebut tengah memegangi bahan potong yang sudah ditebang sambil terduduk diam.
Pemandangan yang sangat tidak biasa dan tentu saja pemandangan yang sangat menyentuh hati siapa pun yang akan melihatnya. Di dalam salah satu foto juga terlihat bagaimana bocah tersebut menangis histeris ketika para petugas tengah melakukan aksinya memotong pohon tersebut. Bocah it uterus meminta agar pohonnya tidak ditebang.
Foto Bocah Menangis Saat Pohon Ditebang Diunggah ke Media sosial
Ibu dari dua gadis itu pun ternyata membagi kisah anak-anak mereka ke akun Facebooknya Tricia Chwee Har Kim pada 24 Maret 2018 lalu. “Pagi dini hari, dua anak gadis saya berteriak dan menangis untuk menghentikan kegiatan penebangan pohon yang terjadi di lingkungan Whampoa,” tulis Tricia.
“Ini bukan pemangkasan, ini pemotongan dan menghilangkan pohon. Ada terlalu banyak pohon yang ditebang di lingkungan Whampoa dan tidak ada yang berbicara,” jelas Tricia dalam postingan yang diunggahnya. Ia juga menjelaskan kalau pohon tersebut ditebang lantaran ada beberapa orang yang menganggap bahwa pohon tersebut ‘sakit’ dan dikhawatirkan akan membahayakan orang jika pohon tiba-tiba saja tumbang.
Kepada Stomp, Tricia Chwee sempat mengatakan bahwa anak-anaknya yang berusia 8 dan 11 tahun memang sangat tertarik dengan pepohonan. “Mereka berterian dan menangis dari jendela rumah kami ketika mereka melihat apa yang terjadi di luar,” jelas Tricia. “Mereka kemudian turun untuk memohon kepada para pekerja untuk menghentikan penebangan pohon.”
Alasan Pohon Harus Ditebang
Tricia Chwee mengatakan para pekerja sebenarnya cukup baik lantaran mau menghentikan penebangan pohon sambil menunggu anak-anaknya pergi. Ternyata pohon-pohon tersebut memang sangat spesial dan memang sudah ada sejak lama.
Sementara itu kepada Stomp, Handicaps Welfare Association (HWA), organisasi yang ada di belakang aksi penebangan pohon yang terjadi pada 24 Maret tersebut menjelaskan keputusan mereka untuk menebang pohon.
Pohon tersebut ditebang lantaran kondisinya memang sudah tidak baik sehingga ditakutkan akan berbahaya bagi para pengguna jalan, penghuni tempat tinggal yang tak jauh dari pohon tersebut tumbuh.