Usai Operasi Kelamin, Begini Kehidupan Transgender

Karla Farhana diperbarui 27 Mar 2018, 00:12 WIB

Fimela.com, Jakarta Baru-baru ini, netizen dihebohkan sebuah postingan di Instagram soal operasi kelamin. Pada postingan tersebut, terlihat seorang pria sedang berada di rumah sakit usai menjalani operasi

Perkara transgender ini sebenarnya sudah banyak yang tahu seluk-beluknya. Mulai dari operasi kelamin, terapi hormon untuk mengubah suara dan bentuk tubuh, hingga terapi dan operasi lainnya. Tapi, ternyata belum banyak orang yang tahu soal efek samping yang menyeramkan. 

Seorang transgender berisiko besar mengidap kanker. Penyakit yang banyak merenggut nyawa manusia ini berkembang karena terapi hormon yang dilakukan transgender tersebut.

Ragam tindakan akan dilakukan seorang transgender setelah mereka operasi kelamin. Salah satunya adalah terapi hormon guna menunjang penampilan mereka. Terapi hormon yang dilakukan berupa pemberian estrogen agar kedua payudara semakin mirip dengan perempuan tulen.

Demikian penjelasan yang disampaikan salah seorang dokter dari situs KlikDokter, dr Theresia Rina Yunita dikutip Health Liputan6.com pada Selasa, 27 Maret 2018.

"Akan tetapi jika hormon ini distimulasi berlebihan justru bisa memicu terjadinya kanker," ujar dia.

2 dari 2 halaman

Hidup transgender menderita

Hati-hati, banyak dampak yang bakal didapat seorang transgender sesudah operasi kelamin (Ilustrasi/iStockphoto)

Sementara dampak dari operasi kelamin sendiri, yang memakan biaya tidak sedikit, seperti vaginoplasty, memupus mimpi transgender yang ingin sekali memiliki anak.

"Dengan mengubah kelamin melalui operasi, seorang transgender tidak dapat lagi memperoleh keturunan," tegasnya.

Sperma pada pria yang telah berubah jadi transgender tidak akan lagi keluar akibat dibuangnya testis saat operasi. Pun sebaliknya, perempuan yang bertransformasi menjadi pria, rahim dan organ reproduksinya ikut diangkat.

 

 

Penulis: Aditya Eka Prawira

Sumber: Liputan6.com