Fimela.com, Jakarta Ada beberapa bintang muda yang sedang bersinar di dunia hiburan Indonesia. Bryan Domani termasuk salah satunya. Bryan ikut bermain di sinetron yang sedang hits, Siapa Takut Jatuh Cinta (STJC). Dalam sinetron yang ditayangkan di SCTV itu, yang jadi pemeran utama memang Verrell Bramasta dan Natasha Wilona.
***
Namun kemunculan pemilik nama lengkap Bryan Elmi Domani yang berperan sebagai Leon yang dicap playboy juga tak kalah mempesona dan juga banyak disukai. Bahkan nama Bryan seperti identik dengan Leon, sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta pun terkadang disebut dengan sinetron Leon. Seiring kesuksesan STJC, pamor Bryan pun ikut melambung. Tentunya semua itu tak diperoleh dengan mudah.
What's On Fimela
powered by
Cowok kelahiran Munchen, Jerman, 29 Juli 2000 ini sudah cukup lama terjun di dunia entertainment. Uniknya, Bryan memulai karirnya dari dunia tarik suara. Putra pertama dari pasangan Jurgen Domani dan Ade Domani ini pernah tergabung dalam grup vokal Super7 di tahun 2011 sampai 2014.
Setelah memutuskan untuk keluar, Bryan bergabung dalam grup Minutes Before Midnight serta bernyanyi solo di bawah manajemen Ressa Herlambang. Saat masih di Super7, Bryan Domani sempat bermain film layar lebar bertajuk Suka Suka Super Seven: Habis Gelap Menuju Terang (2014) bersama teman-teman satu grupnya. Setelah itu, karir Bryan ternyata berlanjut ke bidang akting.
Kakak dari pesinetron Megan Domani ini bermain di beberapa judul sinetron seperti Bastian Steel Bukan Cowok Biasa, Aisyah Putri The Series, Jilbab in Love, Perempuan di Pinggir Jalan The Series, Anak Jalanan, Anak Langit, Boy dan Siapa Takut Jatuh Cinta. Sukses di sinetron, Bryan Domani kembali berkiprah di layar lebar, kali ini lewat film Revan & Reina yang dibintanginya bersama Angela Gilsha.
Film bergenre drama ini diproduksi MD Pictures bersama WP Pictures dan bakal dirilis pada 29 Maret besok. Menurut Bryan, drama yang ditampilkan di film Revan & Reina berbeda dengan film maupun sinetron yang pernah dibintanginya.
“Ini tentang dua orang yang berteman sejak kecil dan kemudian berpacaran. Yang cewek lebih tua beberapa tahun dari si cowok, dan gaya pacaran mereka bukan yang sayang-sayangan gitu, dan tiba-tiba ada konflik gitu,” terang Bryan Domani waktu berkunjung ke redaksi Bintang.com, beberapa waktu lalu.
Bryan yang sering menjawab dengan bahasa Indonesia campur Inggris ini menjanjikan film terbarunya ini akan ada beberapa kejutan. Seperti apa cerita film Revan & Reina dan karakter seperti apa yang diperankan Bryan Domani?
Apa saja yang harus dihadapi Bryan setelah selama ini lebih banyak berkiprah di sinetron? Apa saja perbedaan bermain film dan sinetron menurut Bryan Domani? Simak hasil wawancaranya berikut ini.
Hubungan Bryan Domani dan Angela Gilsha
Bryan Domani memang pernah merasakan bermain film, tapi baru sebatas pemeran pendukung. Baru di film Revan & Reina, ia jadi pemeran utama bersama Angela Gilsha. Pengalaman apa saja yang didapat Bryan selama bermain di film yang disutradarai Andreas Sullivan dan naskahnya ditulis Jujur Prananto dan Girry Pratama.
Seperti apa cerita film Revan & Reina?
Ceritanya tentang dua orang yang bersahabat dari kecil, Revan dan Reina. Setelah lama sahabatan, mereka kemudian pacaran. Kenapa mereka pacaran nah itu ada alasannya tapi aku nggak bisa bilang alasannya kenapa. Yang jelas gaya pacaran mereka beda dari orang pacaran pada umumnya.
Apa yang bikin beda?
Gaya pacarannya Revan dan Reina ini beda. Bukan yang romantis gitu, ya kayak temen aja. Bisa dibilang kayak Tom dan Jerry, jadi malah sering berantem.. Malahan manggilnya lo gue gitu bukan baby atau sayang.
Apa peran dan karakter kamu?
Aku jadi Revan, dia ini fun loving guy, orangnya ceria dan nggak suka banyak mikir, selalu seru, ya anak SMA pada umumnya. Dia suka sama Reina yang umurnya beberapa tahun lebih tua darinya. Tapi ada sisi lain dari Revan yang kemudian membuat dirinya tiba-tiba berubah.
Apa yang berubah dari Revan?
Di pertengahan film jadi lebih dewasa dan berubah drastis karakternya. Ya, tapi itu aja ya aku nggak bisa banyak bocorin ceritanya. Intinya, Revan jadi jadi anak muda yang lebih dewasa dari umur dia sebenarnya.
Konflik apa yang terjadi?
Konfliknya ya seperti cinta segitiga. Waktu Revan sama Reina udah jadian, lalu muncul Fabian, cinta pertamanya Reina yang muncul lagi dalam kehidupan Reina. Dulu Reina pernah naksir dia tapi nggak dapat tanggapan dari Fabian. Dan dia kemudian muncul memberi harapan pada Reina. Dari situlah konflik dimulai. Pas Revan dan Reina udah pacaran eh dia datang, kan ngeselin buat Revan terutama.
Ada persiapan khusus sebelum syuting?
Sebelum syuting kita ada reading. Persiapannya sekitar sebulan. Terus aku sama Angela sering janjian buat jalan berdua. Awalnya kita masih agak tertutup meski udah lumayan lama kenal. Setelah beberapa hari kita jadi makin dekat dan ternyata sama gilanya, hahaha. Aku orangnya gampang akrab tapi kalau buat main di film atau sinetron kan mesti penyesuaian lagi bangun chemistry.
Ada kesulitan selama syuting?
Syutingnya lumayan lancar, paling lebih ke emosi, Karena ada satu scene dari jam 11 malam sampe 5 jam pagi di pantai. Itu kita bertiga, ada Revan, Reina dan Fabian.Karena itu golden scene-nya jadi harus banyak diulang biar lebih dapet emosinya Tapi Angela yang paling lama di situ. Kesulitan lain, mungkin karena suasana syutingnya ceria tapi harus bisa menampilkan emosi yang mempengaruhi penonton.
Apa yang menarik dari Revan & Reina?
Harus nonton film Revan & Reina karena cerita cintanya beda sama cerita film yang lain. Endingnya juga beda dan bikin syok juga, bisa mempermainkan perasaan, dari senang lalu sedih ya macam-macam perasaannya. Jadi film ini kayak emotional rollercoaster, perasaan penonton bisa berganti-ganti dan naik-turun. Kekuatan film ini bisa memainkan emosi karena dari cerita dan karakter yang sangat mendukung. Sebenarnya karakternya umum aja tapi dibantu sama cerita, jadi banyak sisi lain dari karakternya yang baru terungkap. Jadi perjalanan karakternya kadang berubah dan nggak itu-itu saja.
Ada adegan yang paling berkesan?
Scene paling berkesan, pas Revan itu pertama kali ketemu Fabian. Wah itu ada yang bikin gimana gitu, lumayan menguras emosi.
Apa pendapat kamu tentang Angela Gilsha?
Orangnya asik, ya itu tadi kita sama-sama bocor, hahaha. Kita sendiri udah lama temenan tapi baru kali ini main bareng. Angela malahan sampai nangis karena baru sekali main film dan sama aku juga mainnya dia sampai nangis terharu hahaha. Angela itu kayak kakak aku, kita dekat dan makin dekat pas main film bareng.
Bryan Domani Antara Film dan Sinetron
Bryan Domani sudah terbiasa dengan syuting sinetron. Lalu apa perbedaan yang paling ia rasakan saat syuting film dan sinetron? Apa juga pendapatnya tentang sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta?.
Apa beda akting di film dengan sinetron?
Yang beda, karena ini film pertama aku sebagai pemeran utama, disini beda kalo di sinetron kan kita harus lebih vokal. Kalo di film ini emosinya dan ekpsresinya harus dibentuk dulu biar lebih natural bukan karena dipaksa atau kepaksa. Emosinya jadi lebih alami bukan sekedar akting. Persiapan juga lebih awal dan matang sehingga kita bisa berusaha memberikan yang terbaik. Kayak kalo ada scene yang sebentar tapi mesti diulang-ulang buat mendapatkan hasil yang maksimal.
Kalau di sinetron?
Beda sama sinetron, kadang-kadang kita dikasih plot aja dan bikin scene sendiri karena skenario suka on the spot. Kalau di film beda pas syuting aku benar-benar nggak baca skenario karena sudah dihapalin pas sebelum syuting dan dibahas dulu seperti bahas emosinya gimana bahkan ada presentasi emosi hahaha.
Bagaimana membagi waktu antara film dan sinetron?
Pas syuting film ini belum ada sinetron. Aku pas selesai sinetron dan baru main lagi di Siapa Takut Jatuh Cinta setelah selesai syuting Revan & Reina.
Apa proyek terbaru kamu?
Proyek lain belum ada. Ya karena sinetron striping ya harus fokus di sinetron dulu, agak susah soalnya cari waktunya.
Siapa aktor favorit kamu?
Idola, aku suka Tom Hardy dan Johnny Depp, mainnya asik, lalu Reza Rahadian juga suka. Aku juga pengin main bareng Rio Dewanto sama Fachri Albar juga, aktingnya keren juga tuh.
Apa yang bikin kamu menyukai dunia akting?
Yang menarik dari akting, jadi media untuk melampiaskan perasaan aku, bisa melakukan sesautu atau jadi sesuatu yang beda sama kehidupan aku. Kan aku orangnya ya begini aja tapi kalo akting bisa jadi apa saja tanpa harus meng judge kita. Bisa jadi orang ngeselin, jadi mafia, jadi psikopat, nggak mungkin diprotes karena itu kan hanya akting ya memang pekerjaan aku. Jadi buat melampiaskan kemauaan dan kepuasan diri aku.
Apa kesan kamu main bareng aktor yang lebih senior?
Dulu waktu awal main sinetron, lawan main aku kan banyak yang senior kayak Meriam Bellina, Eeng Saptahadi, Sultan Djorghi, Yadi Timo. Sempat grogi sih karena mereka kan udah senior banget. Tapi aku senang karena bisa dapat banyak pelajaran dan pengalaman dari mereka. Baru di Siapa Takut Jatuh Cinta aku main sama yang seumuran.
Bagaimana rasanya bermain di Siapa Takut Jatuh Cinta?
Aku perannya jadi Leon, dia itu penengah dan nggak milih siapa-siapa, orangnya santai, easy going dan agak playboy, aku kembangin sendiri karakternya. Aku enjoy banget main di Siapa Takut Jatuh Cinta. Kesannya aku playboy gitu, tapi itu kan cuma di sinetron dan berarti aku berhasil meyakinkan penonton kalau Leon seperti itu.
Ada rasa bersaing dengan adik kamu sendiri, Megan Domani?
Aku sama Megan ya bersaing secara sehat saja, kita saling dukung aja. Lagian nggak mungkin saingan langsung karena dia kan cewek dan aku cowok.
Ada persamaan kamu dengan Leon di Siapa Takut Jatuh Cinta?
Ada beberapa persamaan sih. Aku gampang dekat sama cewek, tapi kalo pacaran nggak gampang beda sama Leon kan.
Melakoni dua bidang akting yaitu sinetron dan film memang tak mudah. Sukses di sinetron terutama lewat Siapa Takut Jatuh Cinta, Bryan Domani mencoba meraih atau mendekati pencapaian serupa di dunia film lewat Revan & Reina. Mampukah Bryan sukses lewat keduanya? Kalau pun belum bisa, masih banyak waktu dan kesempatan di depan Bryan yang baru berusia 17 tahun. Jalan karir kakak Megan Domani ini diyakini bakalan masih panjang.