Fimela.com, Jakarta Hampir 14 tahun Facebook menjadi media sosial besar yang memiliki pengguna di seluruh dunia dan terus dipercaya penggunanya meski ada badai yang menerpa. Namun, kini hal tersebut rasanya sulit dipertahankan, setelah terbongkar jika data para mengguna Facebook telah disalahgunakan dan diakui oleh bos Facebook Mark Zuckerberg.
Sempat menghilang saat kasus ini mencuaat ke publik, Zukerberg lewat akun Facebook pribadinya akhirnya muncul, menanggapi kebocoran data pengguna media sosial yang dikelolanya.
Dalam pernyataannya itu Zukerberg pun mengakui kebocoran data tersebut dan pihaknya akan bertanggungjawab dan menjamin kejadian seperti ini tak akan terulang lagi.
"Kami sangat bertanggung jawab untuk melindungi data Anda. Kalau kami tidak bisa, tentu kami tidak akan melayani pengguna. Saya paham betul atas kejadian ini, dan saya jamin ini tak akan terjadi lagi. Saya mengakui Facebook telah membuat kesalahan besar. Masih banyak yang harus dilakukan, dan kami harus melangkah terus untuk melakukannya," ujar Zuckerberg.
Terkait kasus kebocoran dan penyalahgunaan tersebut, dilaporkan ada 50 juta data pengguna Facebook yang manfaaatkan untuk kepentingan AS, Tak hanya berakhirbat pada berkurangnya pengguna Facebook, hal ini juga telah menyebabkan kerugian, yang mana kekayaan Mark Zuckerberg trus menurun hingga Rp 123 triliun karena kasus tersebut.
Akankah Facebook Karam?
Sebelum kemunculan Facebook, ada beberapa media sosial yang juga digandrungi masyarakaat dunia seperti Friendster dan MySpace. Ya, buat generasi 90-an tentunya kamu tak asing ya dengan dua media sosial tersebut.
Namun sayangnya dua media sosial itu tenggelam begitu saja. Lalu bagaimana dengan nasib Facebook, apakah akan mengikuti jejak pendahulunya?