Kisah Nyak Sandang yang Jual Harta Demi Patungan Beli Pesawat Pertama RI

Lanny Kusuma diperbarui 23 Mar 2018, 08:47 WIB

Fimela.com, Jakarta Nyak Sandang, namanya kini sedang dicari banyak orang setelah kisahnya yang menjual harta benda untuk membantu membeli pesawat pertama RI di tahun 1950. Atas kebaikannya saat itu, kini Nyak Sandang pun mendapatkan balasan dari kebaikannya, yang mana permintaannya dipenuhi oleh Presiden Jokowi.

Kisah Nyak Sandang itu berawal pada tahun 1948 saat Presiden Soekarno mengunjungi Aceh untuk mencari dana pembelian pesawat pertama Indonesia. Bersama sang ayah, Nyak Sandang yang saat itu berusia 23 tahun pun menjual sepetak tanah dan 10 gram emas milik merekaa.

Jokowi menemui Nyak Sandang di Istana Negara (Dok. Biro Pers Istana)

Terjual dengan harga Rp 100, uang hasil penjualan itu pun diserahkan untuk negara. Dari kunjungannya ke Aceh, Presiden Soekarno pun mendapatkan sumbangan sebanyak SGD 120 ribu dan 20 kg emas murni untuk membeli dua pesawat terbang yang diberi nama Seulawah R-001 dan Seulawah R-002, yang mana pesawat tersebut menjadi cikal bakal maskapai Garuda Indonesia Airways.

Atas kebaikannya itu keinginan Nyak Sandang untuk bertemu dengan Presiden Jokowi pun terwujud. Pada hari rabu (21/3/2018) lalu, Nyak Sandang bersama dua orang anaknya menjadi tamu istimewa Jokowi di Istana Negara.

Dalam pertemuan tersebut, Nyak Sandang pun menunjukkan bukti obligasi Pemerintah Indonesia tahun 1950 yang dimilikinya kepada Jokowi, sebagai bukti jika ia adalah salah satu orang yang ikut memberikan sumbangan harta untuk pembelian pesawat pertama Indonesia.

2 dari 2 halaman

Permintaan Nyak Sandang

Jokowi menemui Nyak Sandang di Istana Negara (Dok. Biro Pers Istana)

Dalam peremuannya dengan Presiden Jokowi tersebut, Nyak Sandang pun menyampaikan beberapa permintaan, salah satunya adalah operasi katarak. "Baik nanti saya uruskan untuk kataraknya. Katarak kan operasi ringan, besok tolong dicek ke rumah sakit untuk kataraknya," jawab Jokowi yang menerima permintaan Nyak Sandang.

Selain itu Nyak Sandang juga menyampaikan perintaannya agar dibuatkan masjid di kampung halamannya Lamno, Aceh. Atas permintaan itu, Jokowi pun mengatakan jika ia akan mengirim timnya untuk mengecek kondisi di sana.

Terakhir, Nyak Sandang pun ingin diberangkatkan Haji oleh Jokowi, dan permintaan itu sedang diuupayakan oleh sang Presiden. “Mengingat haji kan ada antriannya, nanti saya bicarakan dengan Menteri Agama,” jawab Jokowi.

Meski begitu, sambil menunggu jadwal keberangkatan haji, Jokowi pun menawarkan Nyak Sandang untuk lebih dulu menjalankan ibadah umroh.