Fimela.com, Jakarta Sejak berkarir di jagad hiburan Tanah Air, Amanda Rawles langsung menyita perhatian publik lewat aktingnya. Namanya mulai diperhitungan ketika berperan sebagai Kartika di sinetron Bersama Meraih Mimpi. Dari situlah, tawaran sinetron dan film layar lebar menghampiri wanita yang selalu terinspirasi Dian Sastrowardoyo.
***
Meski usia terbilang muda, Amanda Rawles sudah memiliki berbagai pengalaman berharga sebagai seorang publik figur. Wanita berusia 17 tahun ini sudah memerankan puluhan judul sinetron dan film. Apalagi, saat ini, ia tengah tengah mempromosikan film terbarunya berjudul The Perfect Husband.
Film garapan Rudi Aryanto itu, wanita kelahiran, Jakarta 25 Agustus 2000 itu berperan sebagai Ayla, yakni gadis kelas 3 SMA yang tengah menikmati masa remaja lantaran ia merasakan nikmatnya jatuh cinta dengan sahabatnya Ando yang diperankan oleh Maxime Boutter.
Di film terbarunya, Amanda Rawles mengatakan bahwa ia berjuang keluar dari zona nyaman lantaran wanita berdarah Australia dan Indonesia belum merasakan bangku Sekolah Menengah Umum (SMU). Pasalnya, ia menimba ilmu pendidikan homeschooling atau sekolah rumah.
Tak hanya itu, bintang film Dear Nathan itu mengaku canggung ketika berkomunikasi dengan bahasa slank atau bahasa gaul anak Jakarta. Pasalnya, ia belum terbiasa berbincang dengan menggunakan bahasa kekikinan atau kids jaman now.
"Nah itu sulit ya. Dulu tuh aku sempat bersekolah tapi yang Internasional. Kalau ini kan beda ya, jadi aku nggak tahu dengan bagaimana cara pergaulan mereka, apa yang lagi kekinian bagi mereka, kata-kata apa saja yang disingkat-singkat mereka, tipikal kelas mereka, style mereka seperti apa," ujar Amanda Rawles saat bertandang di kantor Bintang.com, Rabu (28/2/2018).
Karena adanya perbedaan kultur, Amanda Rawless akhirnya berusaha beradaptasi dan mempelajari kultur di sekolah biasa kepada sahabat dan kerabatnya. "Jadi dari situ aku belajar ke teman-teman aku deh," ucap Amanda Rawles.
Pemilik nama lengkap Amanda Carol Rawles ini pun berbagai kisah saat berbincang dengan Bintang.com. Dengan santai dan ramah, ia mulai berbagi pengalaman seperti perjalanan karir, pendidikan, terinspirasi Dian Sastrowardoyo serta menceritakan suka duka selama berkarir di jagad hiburan Tanah Air. Berikut petikan wawacaranya.
Antara pendalaman akting dan karakter asli Amanda Rawles
Pengalaman tak terlupakan bagi Amanda Rawles saat menjalani syuting film The Perfect Husband. Lokasi, cuaca serta lawan main sangat berkesan baginya. Ia pun harus berjuang, berusaha serta konsentrasi untuk mendapatkan karakternya. Di sesi wawancara eksklusif dengan Bintang.com, Amanda Rawles pun menceritakan tentang keterlibatannya di film terbarunya.
Apa pertimbangan kamu bermain film The Perfect Husband?
Aku memilih film ini karena ingin cari film dengan genre yang berbeda dari sebelumnya dan ingin mendapatkan karakter baru. Dan, pastinya film ini buat semangat baru untukku.
Peran kamu seperti apa?
Peran aku disini memang beda banget sama karakter asli aku ya. Disini, aku lebih bandel gitu.
Apakah kamu kesulitan mendalami peran?
Iya kesulitan, karena karakter aku beda. Aku belum pernah main flm seperti ini. Disini karakter aku tuh bandel. Padahal aslinya aku nggak pernah bandel.
Bagaimana cara kamu mendalami peran ini?
Aku disini sebenarnya jadi anak SMA ya, sama seperti kehidupan nyata aku. Cuma ya bedanya aku disini itu di sekolah biasa dan kayak bukan aku banget karakternya. Aku belajar seperti anak sekolah dari teman-teman aku. Sedangkan karakter yang bandel itu, aku dalami dengan cara melakukan hal yang sama saat aku sedang berada di rumah.Sampai mama aku nanya kenapa Amanda jadi kayak gini sih
Bagaimana perasaan kamu beradu akting bersama Dimas Anggara?
Aku tuh sudah kenal banget sama Dimas, nggak ada pendalaman khusus lagi sih. Sudah kaya kakak adek sih ya aku sama Dimas. Jadi ya sudah mau gimana apapun nggak susah mencari pendalaman lagi.
Menurut kamu, apa kelebihan film ini?
Film ini sangat menarik karena berdasarkan kenyataan. Bahkan, temenku itu memilikk karakter seperti Ayla yang labil, emosian. Jadi, dalam 1 scene bisa senang, kemudian marah-marah dan nangis. Dan film ini unik yah, nggak ketebak karakternya.
Adegan yang paling berkesan?
Scene nonton konser pacarku (Ando) di klub bar, aku tuh sampai cape banget, padahal aku cuma syuting. Itu bakal dingat terus sih sama aku karena hal itu pertama kalinya dan ternyata seru juga yah.
Kamu suka nonton konser musik? suka ke club?
Duh kayanya nggak deh. Aku capek dan gila aku nggak ngerti banget yah orang pada mau ikut-ikut konser musik gitu, sumpah aku saja capek banget lho. Bahkan pas lagi syuting aku aja sampai tiduran di lantai. Itu benar-benar nggak pakai alas tidur saking capekanya nggak jadi masalah buat aku. Aku tidur itu ya nunggu sebelum take ke-2. Dan nggak cuma itu sih.
Akting Amanda Rawles terinspirasi Dian Sastrowardoyo
Belakangan ini, Dian Sastrowardoyo menjadi topik hangat di jejaring sosial lantaran saat merayakan ulang tahun ke 36, istri Maulana Indraguna Sutowo terlihat seperti memegang rokok. Kendati banyak komentar pro dan kontra, Amanda Rawles merupakan artis peran yang mengidolakan sosok bintang film Ada Apa Dengan Cinta itu. Menurut, Dian Sastro memiliki akting yang bagus dan sempurna.
Apa kamu suka merasa bosen berakting?
Nggak ya, aku nggak pernah bosen karena banyak yang belum aku lakukan. Masih banyak yang harus aku eksplor lagi. Dan aku sih enjoy dengan passion aku ini. Jadi, ya aku nggak jenuh.
Seberapa cintanya kamu dengan dunia akting?
Aduh, pokoknya aku tuh sudah jatuh cinta banget sama dunia akting. Aku ingin terus fokus di dunia akting. Bahkan, aku mau lebih makimal lagi dalam berperan.
Siapa artis yang menginspirasimu?
Aktris Indonesia itu ada banyak ya tapi yang menjadi inspirasi saya. Salah satunya itu, ya Dian Sastro. Kalau untuk prianya, om Slamet Rahardjo. Oh iya, Om Slamet juga jadi alasan aku lho buat main film The Perfect Husband ini. Saat syuting pun aku dapat banyak masukan lho dari beliau. Aku awalnya takut harus berhadapan dengan om Slamet ya, eh ternyata pas syuting bareng om Slamet itu friendly dan seru banget. Dia nggak ngajarin aku berakting tapi, dia itu lebih sharing ke aku sih mengenai dunia perfilman. Bahkan ada wejangan beliau yang aku inget. Dia selalu bilang kalau syuting jangan kesulitan untuk menghafal dialog tapi kita sebagai pemain harus bisa memainkan suasana.
Alasan mendasar kamu mencoba genre film lain?
Tadi, aku sudah bilang, aku tuh mau main genre apa saja. Dan aku sih pengennya ke genre action ya karena menarik. Untuk basic memang belum ada banget ya. Tapi untuk akhir-akhir ini sih aku sudah ikut beladiri gitu.
Apa kamu tipikal orang pemilih karakter untuk main film?
Iya, aku itu orang yang pemilih karena aku nggak terlalu menargetkan setiap tahun harus mainberapa film. Alasan memilih ya karena aku kalau mau main film itu berdasarka ceritanya. Bukan main film saja. Jadi harus tahu, bagus ga sih ceritanya. Atau biasa saja ya.
Sejak kapan kamu jatuh cinta sama akting?
Sejak SMP kelas 1. Dari akting itu aku ngerasa bisa lebih lepas aja, bisa keluar dari sifat aku yang tadinya pemalu dan introvert, sekarang bisa lebih free. Karena memerankan karakter-karakter yang berbeda tiap judul, aku punya banyak pengalaman juga jadinya.
Sebagai artis peran, Amanda Rawles terus terobsesi untuk mewujudkan impiannya. Ia pun ingin membuktikan bahwa ia mampu berkarya secara positif. Di usianya terbilang muda, ia mengaku masih banyak memiliki kesempatan. Oleh karena itu, ia mengaku tak mau merasa cepat puas. Apalagi, Amanda Rawles selalu terinspirasi Dian Sastrowardoyo, yakni sosok idola yang memberikan motivasi dan inspirasi dalam karirnya.