Bukan Alergi, Ini Alasannya Kenapa Kamu Sering Pilek

Karla Farhana diperbarui 21 Mar 2018, 02:12 WIB

Fimela.com, Jakarta Sering pilek merupakan salah satu tanda kamu alergi terhadap sesuatu. Misalnya debu, dngin, dan juga serbuk bunga. Tapi, ternyata nggak semua pilek merupakan alergi. Gangguan ini disebut NAR (Non-allergic Rhinitis).

Dilansir dari Reader Digest, Selasa (20/3/2018), gangguan yang disebabkan oleh peradangan pada selaput hidung ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain infeksi, perubahan suhu, asap rokok, asap dari bahan kimia, konsumsi alkohol, stres, dan ketidakseimbangan hormon.

Selain itu, salah satu faktor yang menyebabkan Anda mengalami pilek tanpa alergi adalah usia yang terus bertambah. Hal ini karena urat saraf pada hidung mulai mengalami disfungsi seiring dengan bertambahnya usia.

Menanggapi hal tersebut, muncul sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal mengenai imunologi klinis dan alergi. Dari penelitian tersebut, salah satu cara mengatasi pilek yang bukan merupakan gejala alergi adalah dengan menyemprotkan kapsaisin dan mengonsumsi makanan pedas.

Profesor Rhinologi di Universitas Leuven dan Amsterdam, Dr. Peter Hellings mengatakan saraf hidung akan menjadi peka jika Anda menyemprotkan kapsaisin atau mengonsumsi makanan pedas.

Meski demikian, dia mengungkapkan kapsaisin tidak dijual bebas. Artinya, Anda dapat memesannya pada dokter atau apoteker untuk mengatasi gejala pilek tersebut.

 

2 dari 2 halaman

Obat hirup pelega pernapasan juga dapat menyebabkan pilek

Nyaman Bepergian dengan Pesawat Saat Sedang Pilek (Cunaplus/Shutterstock)

Selain dari penyebab yang sudah disebutkan, pilek pun rupanya bisa dipicu oleh obat hirup yang biasa digunakan untuk melegakan pernapasan. Obat hirup tersebut disebut dekongestan.

Meski digunakan untuk melegakan pernapasan, penggunaan dekongestan lebih dari lima sampai tujuh hari berturut-turut dapat memicu pembengkakan pada hidung.

 

 

Penulis: Aretyo Jevon Perdana

Sumber: Liputan6.com