Fimela.com, Jakarta Jarak, waktu, dan kesibukan boleh saja menjadi penghalang dalam berbagai hal, tidak terkecuali bermusik. Demikian pula dengan The Groove, yang sempat memutuskan vakum hingga akhirnya rasa cinta untuk berkarya yang begitu kuat sanggup mempersatukan mereka untuk kembali bersama.
***
Setelah cukup lama terpisah, The Groove yang digawangi Rieka Roslan, Reza, Rejoz, Arie, Tanto, Ari Firman, dan Deta mantap ambil bagian mewarnai industri musik Indonesia dengan album bertajuk Forever U'll Be Mine pada tahun 2016 lalu. Mereka pun telah memperkenalkan dua single dari album ini yang meliputi Forever U'll Be dan Bawalah Daku.
What's On Fimela
powered by
Kemudian di akhir Januari 2018, The Groove hadir membawa kejutan lain. Adalah Kematangan Cinta, single ketiga yang memiliki makna mendalam di balik lirik-lirik dan juga video klipnya. Tidak hanya rilis berdekatan dengan hari kasih sayang, Valentine, tetapi single ini juga menjadi refleksi cerita hidup dan wujud kematangan cinta antara anggota.
Lika-liku perjalanan bermusik terkadang menciptakan momen-momen yang menyimpan banyak cerita. Terlebih The Groove yang memaknai hadirnya single Kematangan Cinta sebagai 'kuncian' di usia mereka yang akan menyentuh angka 21 tahun di bulan Mei mendatang.
Dua dekade kian mengobarkan semangat The Groove untuk terus bersama-sama selamanya baik dalam bermusik, berkomunikasi, menjadi keluarga, hingga mengatasi masalah dengan cara yang nyaman. Kematangan Cinta pun merangkum harapan-harapan tersebut.
"20 tahun menjalani menuju ke-21 tahun kayaknya kita bertujuh sudah sangat matang untuk melihat kasih sayang antara tujuh personel yang ada di dalam The Groove. Saya melihat memang lagu ini terpilih dan menjadi kuncian dari cerita hidup The Groove yang akan 21 tahun," jelas Rieka Roslan ketika bertandang ke Bintang.com, beberapa waktu lalu.
Selain itu, satu hal yang menarik adalah ketika The Groove juga merilis video klip Kematangan Cinta yang turut menggaet keluarga Roy Marten. The Groove berbagi kisah lebih mendalam tentang single ketiga yakni Kematangan Cinta, penggarapan video klip, hingga memaknai 21 tahun bersama. Simak wawancara eksklusif Bintang.com bersama The Groove lewat rangkuman berikut ini.
The Groove dan Kematangan Cinta
The Groove bercerita lebih banyak mengenal single ketiga mereka, Kematangan Cinta. Menariknya, mereka turut menggandeng keluarga Roy Marten untuk ambil bagian di dalam video klip Kematangan Cinta.
Alasan Kematangan Cinta jadi single ketiga dari album kelima The Groove?
Reza: Karena pertama kita bikin single pertama, Forever You’ll Be Mine, jadi memang dari albumnya sendiri sama judulnya, konsepnya kita ambil dari lirik lagu tersebut istilahnya kita selamanya kira-kira bakal bersama. Masuk ke single kedua, lagu Bawalah Daku dipilih yang paling tepat dikeluarkan saat itu, kenapa yang ketiga Kematangan Cinta sebetulnya momennya kemarin berdekatan dengan Valentine. Kita pengennya semua lagu itu bisa jadi single, kita memilih karena momen.
Apakah ada makna lain di balik rilisnya single ketiga ini?
Rieka: Selain momen Valentine adalah The Groove ini akan ke 21 tahun di bulan Mei besok, kemarin kita konser ke-19 ngeluarin buku juga, terus ke-20 tahun menjalani menuju ke-21 kayaknya kita bertujuh sudah sangat matang untuk melihat kasih sayang antara tujuh personel yang ada di dalam The Groove. Jadi, itu lagu jadi kayak kuncian kita di tahun ini. Bismillah punya niat ingin bareng-bareng selamanya, bermusik dan komuniaksi dengan enak, mengatasi masalah satu per satu dan menjadi keluarga dengan enak.
Kematangan dari segi musik, cinta, dan kekeluargaan juga dirasakan The Groove?
Rieka: Sudah masuk kesitu dan begitu jadi dan dinyanyikan di stage terasa banget kayak kita nganterin ke teman-teman dan penyuka The Groove yang memang lagi pengen bilang bahwa cinta itu bisa menyatukan semua perbedaan dan kalau kita lebih lama saling mengenal jadi tambah sayang.
Mengapa memilih keluarga Marten untuk tampil di video klip Kematangan Cinta?
Rejoz: Jadi terpilihnya Marten sekeluarga lebih karena kita memang dari liriknya sempat ada ide, gimana kalau kita kumpulin pasangan-pasangan selebriti yang sudah ikonik tapi dari semua opsi-opsi yang ada, kayaknya yang paling mantap itu om Roy dan tante Maria. Akhirnya, kita approach nggak sengaja ketemu Gading kita ceritain pengen bikin video klip seperti ini dan Gading dengar lagunya, baru dengar sepintas dia bilang 'wah saya jadi inget bokap gue nih, ya sudah fix gue aja yang kerjain,'. Lalu mengalir saja dari situ. Kenapa terpilih karena pasangan paling ikonik yang bisa mewakili lagu Kematangan Cinta.
Proses penggarapan video klipnya seperti apa?
Rejoz: Penggarapannya lebih ke waktu yang paling susah ketemu sama Gading karena dia bilang akan mengerjakan dari A sampai Z nanti bertahap kasih preview nya dan ternyata memang dari awal dia dengar sudah ada ide-ide akan masuk seperti apa scene nya, mengalir saja. Pengen semuanya biar lihat sesuai dengan jalan cerita. Dimulai dengan foto-foto keluarganya zaman dulu.
Selain waktu, ada tantangan lain nggak dalam proses penggarapan video klip?
Rejoz: Kalau video klip lebih ke waktu karena kita pengen buru-buru tapi Gading sibuk banget. Mau menemui bintang-bintang di dalamnya juga susah. Apa yang bisa dikerjain dulu, kita kerjain.
Respon di media sosial untuk single Kematangan Cinta?
Tanto: Responnya rata-rata bagus dan sangat positif, maksudnya kalau yang melihat bisa menangkap kenapa kita memilih keluarga Roy Marten sebagai modelnya. Itu bisa menangkap maksudnya memang ketahuan banget dari lagu dan pemilihan modelnya.
The Groove Memaknai 21 Tahun Bersama
The Groove memiliki segudang cerita selama lebih dari dua dekade bermusik. Ingin terus produktif berkarya, mereka pun memiliki project impian dalam penggarapan album dengan cara yang berbeda.
Setelah Kematangan Cinta apa project selanjutnya dari The Groove?
Arie: Jadi sekarang ini single ketiga, Insha Allah kalau ada rezeki, single keempat, nggak menutup kemungkinan kita ada album baru. Insha Allah, kita sedang dalam progress mengumpulkan lagu, kebetulan sekarang lagi banyak kesibukan juga kayak promo-promo jadi lebih sering ketemu, lebih sering bikin yang baru.
Sudah mengumpulkan materi untuk album?
Ari Firman: Materi buat bikin album kita bikin sketch-sketch dulu dan workshop bareng.
Cara baru menggarap album seperti apa?
Rieka: Jadi, kemarin kepikiran selama ini kalau bikin lagu selalu bahannya dari Rieka, tapi Kematangan Cinta yang bikin lagu Reza, Tanto, dan Ari Firman. Biasanya kalau kita bikin sendiri-sendiri bawa materi kemudian baru dicari mau diapain secara aransemen. Nah, yang sekarang itu kita lagi membujuk ke manajemen untuk kita berlibur terus mau bikin bareng-bareng.
Istilahnya jamming kemudian aku on the spot nulis lirik dengan Reza dan bikin melodi di situ supaya kita jadi segar. Kalau memakai pola yang lama kayaknya jadi curhatan terus. Tapi kalau bareng-bareng pergi pernah kita lakukan dulu pas album ketiga itu enak banget. Sekarang kayaknya yang baru kita lagi pengen meluangkan waktu yang 2-3 hari kalau bisa seminggu, meramu bareng, saya pengennya gitu karena biar jadi yang lain lagi. Walaupun muatannya tetap warna The Groove tapi mungkin lebih ada bedanya dan lebih segar.
The Groove memaknai dua dekade bermusik bersama?
Ari: 20 tahun bersama keluarga sudah merasa seperti saudara.
Deta: 21 tahun ini Alhamdulillah bisa ketemu teman-teman sudah kayak saudara walaupun ada intrik-intrik pasti itu biasa, normal tapi mudah-mudahan dikasih panjang umur, tambah rezeki jadi kita bisa berkarya terus.
Rejoz: Memaknainya lebih ini sebenarnya kasih karunia Tuhan untuk kita karena The Groove diizinkan untuk vakum 5 tahun, diizinkan untuk kembali lagi terus tetap berkarya nggak semua band bisa seperti The Groove. Jadi, kita memaknainya dengan terus berkarya, memberi yang terbaik sebagai ungkapan terima kasih kita buat Tuhan.
Bisa dijelaskan intrik-intrik tersebut seperti apa?
Rejoz: Intrik sampai yang berantem banget sih nggak pernah. Justru momen itu sebelum terjadi intrik kita memutuskan untuk vakum waktu itu. Karena daripada dipaksa terus jadi nggak cuma pertemanan tapi persaudaraan jadi renggang mendingan kita off dulu, sibuk masing-masing akhirnya diizinkan balik lagi. Bersyukur nggak yang parah.
Merasa adanya perbedaan dari awal, sempat vakum, terus kini bersama lagi?
Tanto: Namanya perbedaan, usia perjalanan sudah 21 tahun sedekat apapun pasti secara pribadi juga masing-masing berubah. Perubahan ini pasti mempengaruhi yang lain. Namanya perubahan nggak boleh di stop paling kita hadapi saja. Sama seperti pernikahan adaptasinya juga seumur hidup, ini gue rasa analoginya ke band juga sama.
Project impian The Groove seperti apa?
Rieka: Kalau dari Rieka pribadi itu tadi, aku dari terakhir-terakhir kepengen banget bikin album yang on the spot terus langsung record di situ, ada dokumentasi, difoto semua kegiatan kita. jadi fans The Groove bisa lihat dari proses kita, ada cuplikan. Karena menurut saya begini, karya itu sudah jadi milik umum sebetulnya kita mendingan bocorin dari awal semuanya tapi orang juga tahu bahwa The Groove itu di balik yang kelihatan serius asli-aslinya justru begini.
Karena album udah, konser dengan Maliq & D'Essentials Alhamdulillah sudah masih berlanjut sampai sekarang beberapa titik yang kayaknya kita belum lakukan adalah kita jamming, rekaman bareng di satu tempat terus didokumentasikan dari foto maupun video agar orang bisa melihat ternyata 21 tahun itu seperti ini. Itu adalah proses. Habis itu konser lagi, konser tunggal.
The Groove melihat kebersamaan selama 21 tahun seperti apa?
Reza: Kalau kata gue memang 21 tahun tidak terasa tetapi tidak sebentar, kalau gue pribadi merasakan proses terus, proses yang nggak pernah berhenti jadi pembelajaran. Awal pertama kenal yang belum tahu sifat per orangnya seperti apa sampai akhirnya hafal tapi itu tetap sampai kapanpun jadi proses pembelajaran karena tiap kali ketemu ada sedikit masalah atau intrik, kita kayak belajar lagi. Karena pada saat itu momennya jauh berbeda dengan saat kita baru muncul.
Semangat berkarya The Groove tidak pernah luntur, meski sempat memilih vakum selama 5 tahun. Salah satunya mereka suarakan dan visualisasikan tentang kasih sayang serta kebersamaan 21 tahun di single Kematangan Cinta. Sukses selalu, The Groove.