Fimela.com, Jakarta Sempat mencapai kata sepakat, sayang perdamaian di antara Tessa Kaunang dan Sandy Tumiwa terjadi dalam waktu yang begitu singkat. Kini, konflik diketahui kembali hadir di tengah mantan pasangan suami-istri tersebut.
Disebutkan kuasa hukum Tessa, Irsan Gusfrianto, pihak Sandy lah yang membatalkan perjanjian perdamaian antar keduanya. Diketahui, Sandy kembali melayangkan gugatan atas Tessa perihal hak asuh anak.
Soal ini, pihak Tessa disebutkan bakal mengajukan eksepsi atas lanjutan gugatan lelaki 36 tahun tersebut. "Agenda besok kami menjawab atas gugataan yang diajukan pihak Sandy terkait eksepsi di mana dasar gugatan ini sudah pernah diajukan dan diputus," kata Irsan seperti dikutip dari salah satu media online, Selasa (20/3/2018).
Menurut Irsan, gugatan yang sudah pernah diajukan Sandy tetap tak memiliki dasar yang kuat. "Kalau dilihat dasar hukumnya, gugatan ini alasannya juga tak berdasar. Kedua, gugatan pernah diajukan juga ke pengadilan," sambungnya.
Tak sampai di situ, kuasa hukum Tessa Kaunang ini juga menyebut kemungkinan gugatan Sandy Tumiwa tak dapat diterima. "Kemungkinan besar ya, secara hukum perdata, gugatannya dia (Sandy) tidak dapat diterima," jelas Irsan.
Tessa Kaunang Siap Gugat Balik Sandy Tumiwa
Selain meladeni gugatan pihak Sandy Tumiwa, Tessa Kaunang dikatakan bakal mengajukan keberatan yang berbeda. Disebutkan, pihak Tessa bakal menggugat Sandy terkait kewajiban menafkahi kedua anaknya.
"Kami akan gugat balik (pihak Sandy) terkait nafkah anak, di mana Sandy tidak bisa menjalankan kewajibannya (memberi nafkah pada dua anak hasil pernikahan dengan Tessa)," kuasa hukum Tessa menjabarkan.
Tessa Kaunang Sebut Sandy Tumiwa Tak Pantas Urus Anak
Soal hak asuh anak, Tessa Kaunang mengatakan Sandy Tumiwa tak pantas mendapatkannya. Perempuan 41 tahun tersebut bahkan menyebut punya bukti atas sangkaan yang dikatakan soal Sandy tak pantas mengasuh anak.
"Kalau saya memang tidak pantas mengasuh anak, harus ada buktinya juga. Saya juga punya bukti kenapa Sandy tidak pantas mengasuh anak. Jadi, kita lihat aja nanti," ungkap perempuan kelahiran Surabaya, Jawa Timur itu.