Fimela.com, Jakarta Melihat keakraban manusia dengan hewan seperti anjing, kucing atau kelinci adalah hal biasa. Lalu bagaimana jika melihat manusia bersahabat dan memelihara predator buas seperti buaya?
Seorang nelayan asal Costarica bernama Chito pertama kali melihat buaya yang kelak menjadi sahabatnya tersebut di tepi sungai. Tak berdaya, ternyata buaya tersebut menderita luka yang cukup parah akibat terkena peluru. Dibalut rasa iba, Chito pun membawanya pulang dan berusaha menyembuhkan luka-lukanya.
What's On Fimela
powered by
Setelah dirawat selama beberapa hari, sang buaya pun pulih. Dengan berat hati, Chito mengembalikan buaya itu ke habitat aslinya. Namun tak disangka, beberapa hari kemudian buaya tersebut justru kembali ke rumah Chito seakan tak ingin dipisahkan.
Setelah berkonsultasi dengan dokter hewan dan Menteri Lingkungan setempat, Chito pun dengan senang hati merawat buaya tersebut. Ia memberi binatang kesayangannya tersebut sebuah nama. Pocho. Ia merawatnya seperti bagian dari keluarga.
Tak terasa, sudah 20 tahun Chito dan Pocho tinggal bersama. Bahkan, seluruh sanak saudara dan teman sudah menganggap hewan tersebut sebagai hewan yang jinak. Namun sayang sekali, kebahagiaan tersebut tidak berlangsung lama. Pocho meninggal karena usia dan membuat Chito merasa sangat sedih.
Chito pun menggelar acara pemakaman untuk sahabatnya tersebut. "Aku hanya ingin dia merasa kalau ada seseorang yang mencintainya karena tidak semua manusia itu buruk," tuturnya seperti dilansir dari Animals Australia. Ikatan yang dimiliki oleh Chito dan buayanya seolah mendobrak batas antara manusia dan hewan liar, selain itu juga membuat kita menyadarinya bahwa sama seperti manusia, hewan pun juga memiliki perasaan.
Penulis: Tyssa Madelina
Sumber: Kapanlagi.com