Gatot Brajamusti Dituntut 15 Tahun Penjara

Komarudin diperbarui 15 Mar 2018, 15:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Kasus asusila yang melibatkan Gatot Brajamusti terus bergulir. Dalam sidang pembacaan tuntutan yang dilakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/3/2018), Gatot dituntut 15 tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider satu tahun kurungan.

Seperti dilansir Liputan6.com, Gatot Brajamusti dianggap melanggar Pasal 81 Ayat 2 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 64 Ayat 1 KUHP.

Menurut Jaksa Penuntut Umum (JPU), Hadiman, tuntutan tersebut sudah sesuai dengan tindakan yang dilakukan terdakwa Gatot Brajamusti.

 

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Memberatkan

Sidang dugaan kasus asusila berjalan sekitar satu jam. Sidang tersebut dilakukan secara tertutup. Menurut Hadiman, anak CT benar dari hubungannya dengan Aa Gatot. (Adrian Putra/Bintang.com)

"Karena perbuatannya dia itu berlanjut, tahun 2007 sampai 2011 itu masih dilakukan (tindakan asusila). Itu yang memberatkan dia," ujar Hadiman usai persidangan.

3 dari 5 halaman

Seni Ilegal dan Satwa Liar

"Saksi ahli menyatakan apa yang diketahui, ternyata benar. Hasil pemeriksaan dari lab DNA,dari sampel ibunya, dari Aa Gatot, dari anaknya. Benar anak itu Aa Gatot Brajamusti," kata Hadiman, JPU persidangan dilansir dari Liputan6.(Adrian Putra/Bintang.com)

Hukuman berat yang mengancam Gatot Brajamusti itu juga dipengaruhi oleh dua kasus lain yang juga masih menjeratnya. Seperti yang diketahui, Gatot Brajamusti terlilit kasus kepemilikan senjata api ilegal dan satwa liar.

4 dari 5 halaman

Menyesal

Sidang Aa Gatot Brajamusti di PN Selatan (Adrian Putra/bintang.com)

"Dia masih menjalani hukum pidana dalam kasus lain. Itu yang memberatkan. Kalau yang meringankan, dia sudah menyesali perbuatannya dan berperilaku sopan selama persidangan," lanjut Hadiman.

5 dari 5 halaman

Sangat Kecewa

Sidang Aa Gatot Brajamusti (Nurwahyunan/bintang.com)

Gatot Brajamusti tampak kecewa saat keluar dari ruang sidang. Menurutnya, tuntutan yang dibacakan JPU terlalu berat.

"Kecewa lah, banget," ucap Gatot Brajamusti.