Curahan Hati Bojes, dari Lulus AFI hingga Harapan Bermusik

Putu Elmira diperbarui 10 Mar 2018, 00:54 WIB

Fimela.com, Jakarta Kehadiran ajang pencarian bakat Akademi Fantasi Indosiar atau AFI di tahun 2000-an sukses menyedot perhatian banyak pasangan mata. Salah satu kontestan yang kala itu sangat populer adalah Bojes AFI. Lalu, bagaimana curahan hatinya lepas dari AFI?

"Setelah AFI waktu itu 2007 sampe 2011 itu gua masih di musik. (Tahun) 2005 sampe 2007 kan masih jamannya AFI, kita terikat kontrak Indosiar selama dua tahun. Ada Indosiar sama Sony Music juga. Tahun 2007 sampai 2011 gua di Nagaswara, gua punya band waktu itu, kontraknya dua tahun," terang Bojes, saat ditemui di Rockstar Coffee, Jakarta Timur, Jum'at (2/3).
What's On Fimela
Bojes (Foto: Instagram/rockstar.coffee)

Tidak dipungkiri, Bojes mengaku jika masih memendam keinginan besar untuk tetap bermusik. Meski tidak banyak yang mengingatnya sebagai salah seorang lulusan ajang pencarian bakat yang top pada masanya, namun besar harap Bojes dapat menyalurkan kecintaan bermusik lewat cafe miliknya.

"Sebenernya kalo boleh jujur dengan adanya Rockstar Coffee ini gua masih kepengen mau eksistensi di bidang musik. Orang pengen liat ke sini, mau liat Bojes perform, bisa dateng ke Rockstar Coffee. (Kalau yang ingat sama Bojes) Alhamdulillah sih, lumayan lah, kalo banyak banget, nggak. Alhamdulillah masih ada," tambahnya.

Bojes (Foto: Instagram/rockstar.coffee)

Sedangkan ketika ditanya alasan kenapa Bojes tidak memilih untuk bergabung dengan label mainstream atau menempuh jalur indie, ia pun menjawabnya dengan santai. Selain karena adanya banyak penyanyi yang berkualitas, Bojes pun sadar jika saat ini masanya telah lewat.

"Nggak. Gua sekarang gini aja. Sekarang banyak musisi-musisi baru yang jauh lebih oke. Banyak yang lebih bagus. Buat gua waktu itu tuh, ya udah lah masa gua udah lewat. Semua orang punya rasa yang berbeda. Jujur waktu masih AFI, kesalahan terbesar gua adalah gua tidak berkarya. Keenakan off air," kata Bojes AFI.

 

Sumber: Kapanlagi.com

Penulis: Natanael Sepaya