Di usia 65 tahun, ayahanda Enda, HM Syaifudin Kusumah hembuskan napas terakhir di RS Islam Cempaka Putih dan kemudian dibawa ke kediaman Enda di di Komplek Depkes, jl Labkes blok A6 no. 14, Jakarta Utara. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Di rumah duka, Enda terlihat sangat bersedih dengan kepergian ayahnya yang datang dari Manado ke Jakarta untuk bertemu dengan cucu-cucunya. Dengan isak tangis, Enda menceritakan kronologinya. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Selama ini bapak tinggal di Manado, dia ke sini mau ketemu cucu2nya. Dia datang sehat-sehat saja, dia senang main sama anakku, tapi dua hari di sini beliau ngeluh sakit perut, dibawa ke rumah sakit subuh kemarin,” tutur Enda. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Sebelum kepergian sang ayah, Enda pun memiliki firasat dengan mimpi gigi copot. Dan hal ini juga dialami saat sebelum sang kakek meninggal dunia beberapa waktu lalu. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Aku tanggal 2 itu mimpi gigiku tanggal. Sebelumnya pernah mimpi gigi tanggal juga, dan nggak lama kemudian kakek aku meninggal," kata Enda terisak. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Sebelum jenazah dikebumikan di TPU Kemiri, Jakarta Timur, setelah Shalat Jumat, rumah duka yang berlokasi di kediaman Enda pun ramai didatangi para pelayat. Terlihat juga karangan bunga yang berjejer. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Bukan hal mudah memang kehilangan orang terkasih. Terlihat dari wajah Enda Ungu yang berusaha tegar mengikhlaskan kepergian ayahandanya, HM Syaifudin Kusumah, untuk pergi selamanya. (Deki Prayoga/Bintang.com)