Fimela.com, Jakarta Buat kamu yang suka berenang di lautan bebas bersama berbagai jenis ikan pasti sedih banget ketika melihat video viral yang kini tengah menjadi perbincangan masyarakat dunia maya. Dalam video viral tersebut terlihat seorang menyelam tengah menikmati pemandangan yang tak biasa di lautan, yang ternyata ada di Indonesia.
Penyelam tersebut berasal dari Inggris, namanya Rich Horner. Melalui akun Instagram BBCNews, Rich Horner memperlihatkan betapa banyaknya sampah plastik yang ada di pesisir laut Nusa Penida, Bali.
Dalam kolom komentar di akun Instagram BBC, banyak netizen yang mengaku terkejut ketika melihat video tersebut. Dan tentunya mereka pun sedih melihat keadaan laut penuh sampah, apalagi dalam video juga terlihat bagaimana ikan pari dan juga ikan jenis lainnya yang berusaha berenang untuk menghindar dari sampah-sampah tersebut.
Sementara itu, akhir Januari lalu, Washington Post pernah menuliskan bahwa tim peneliti dari Universitas Cornell, Universitas Washington, Institut Kelautan Hawaii, Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional, James Cook University, dan lembaga sains di Indonesia dan Thailand menemukan bahwa sampah plastik terdapat pada hampir sepertiga terumbu karang yang mereka teliti.
"Saya menganggap plastik sebagai tiga kutukan untuk koral. Pertama, penyakit tersebut akan menguliti kulit koral, kemudian membawa mikroorganisme patogen, dan akhirnya mematikan koral dan memotong aliran air," jelas Drew Harvell, profesor ekologi laut di Cornell.
What's On Fimela
powered by
Tanggapan LIPI Terhadap Video Viral Sampah Plastik di Lautan Indonesia
Dilansir dari Nationalgeographic.co.id, Muhammad Reza Cordova, ahli oseanografi dari LIPI menjelaskan kalau sejauh ini belum ada data resmi tentang jumlah sampah plastik yang ada di laut Indonesia.
"Keberadaan sampah plastik bukanlah sekadar masalah estetika masyarakat untuk tidak membuang sampah ke laut, tetapi ada masalah lain, yaitu ancaman terhadap karang Indonesia yang memiliki banyak ragam, alam yang bagus, coral reef triangle, dan menjadi pusat karang dunia," kata Reza. "Adanya sampah plastik, sedikit atau banyak, tentu saja menjadi ancaman besar untuk kita," imbuhnya.