Fimela.com, Jakarta Pasti kamu sudah mendengar kasus kekerasan yang viral dari sepasang kekasih yang bernama Dylan Sada. Kalau belum tahu siapa Dylan Sada, ia merupakan model dan seniman asal Indonesia yang tinggal di Amerika.
Dirinya memposting video yang menyatakan mengalami kekerasan dari pacarnya. Tujuan Dylan menggunggah video tersebut adalah untuk kebaikan, supaya para kaum hawa tidak mengalami kejadian yang sama seperti dirinya. Hal ini salah satunya karena sebuah hubungan yang tidak sehat diantara pasangan kekasih.
Memang terkadang dalam menjalani relationship tidak semuanya berjalan mulus, ada pertengkaran yang terkadang terjadi. Tapi sebagai perempuan kamu juga harus mempunyai prinsip, jangan sampai si pacar berani menaruh tangan kepadamu.
Kalau kamu bertanya-tanya dengan kondisi hubungan yang sudah tidak sehat, pasti banyak pertanyaan yang muncul apakah harus bersama dia? Atau apakah harus meninggalkannya? Dan masih banyak lagi.
Kunci yang harus kamu pegang ialah kalau relationship yang dijalani tidak berdampak baik untuk kedepannya, jangan dilanjutkan dan berikut di bawah ini sinyal-sinyal yang musti kamu perhatikan ya.
1. Jangan Terbuai dengan Kata-kata Indahnya
Kalau merasa hubungan kamu dengan kekasih sudah tidak sejalan, apalagi pernah merasakan kekerasan lebih baik fikirkan secara matang. Dengan yakin kamu jangan sampai terbawa kata-kata halusnya yang mengatakan, "Aku cinta kamu, aku tidak bisa hidup tanpa kamu, jadi jangan tinggalin aku, please".
2. Jangan Biarkan Rasa Takut Kehilangan Hinggap Lama di Pikiran Kamu
Biasanya untuk poin nomor dua, banyak perempuan yang tidak mau ditinggalkan kekasih karena sudah terlalu sayang, atau malah ada yang berfikir malas untuk memulai lagi hubungan dengan orang lain.
Kalau sudah yakin ingin mengakhiri hubungan ini lebih baik jangan lama-lama mempertahankan relationship kalian ya.
3. Pertengkaran yang Berujung dengan Kekerasan Musti Cepat Kamu Akhiri
Wajar sih dalam suatu hubungan ada pertengakaran, malah bisa menjadi bumbu yang bikin kalian semakin kenal satu sama lain. Biasanya pertengakaran dalam hal mengungkapkan pendapat, lalu keluar argumen yang akhirnya dari argumen tersebut hasil akhirnya terjadi kesepakatan, itu yang benar.
Yang salah, dari argumen tersebut menimbulkan pertengkaran yang ujung-ujungnya terjadi kekerasan. Baik kekerasan fisik maupun verbal atau ucapan. Pasti itu sungguh menyakitkan hati.