Fimela.com, Jakarta Perlu kesabaran dan semangat bermusik yang tinggi untuk terus eksis di blantika musik tanah air. Hal ini pula yang dirasakan oleh sosok penyanyi pop sekaligus song-writer, Sheryl Sheinafia. Di usianya yang masih belia, Sheryl menceritakan kecintaannya yang begitu besar pada musik, seperti saat menceritakan kisahnya di edisi spesial Sounds of Bintang.
Lahir di Jakarta, 4 Desember 1996, Sheryl Sheinafia mulai memperlihatkan keahilannya dalam bermusik saat belajar memainkan instrumen piano. Kala itu, penyanyi multitasking ini masih berusia 5 hingga 11 tahun saat menekunipermainan piano. Tapi, Sheryl mengakui gitar jadi instrumen yang membuatnya jatuh cinta dengan musik. Apalagi ia tak pernah bisa beralih banyak dari musisi yang menjadi inspirasinya sejak dulu, John Mayer.
What's On Fimela
powered by
Sosok Sheryl makin dikenal namanya ketika menjadi salah satu presenter di acara musik. Bersanding dengan Boy William, anak bungsu dari 5 bersaudara ini kelihatan bahagia dengan profesi sampingannya sebagai pembawa program musik salah satu stasiun televisi.
Menurut perempuan yang sempat berperan sebagai Ratna di film Galih dan Ratna (2017) ini, kejujuran dalam bermusik jadi suatu andalan yang bisa ia pegang saat menciptakan sebuah lagu. Berkarya di usia yang masih terbilang muda bukanlah hal yang mudah. Banyak sekali persaingan ketat dalam menciptakan sebuah karya musik yang ingin diterima oleh masyarakat.
Walau lebih senang menciptakan lagu sendiri, bukan berarti Sheryl cepat merasa puas. Pasaran musik di Indonesia jaman sekarang sangat berpengaruh dengan genre musik luar yang begitu kental dengan teknologi EDM (Electronic Dance Music). Berusaha untuk tidak terlalu mengikuti seluruh arus musik jaman sekarang jadi prinsip bermusik buat Sheryl Sheinafia.
"Jadi, apalagi yang nge-tren sekarang akan terus disuguhin yang seperti itu. It's a game changing! Bikin lagu baru yang menyesuaikan lagu yang lagi nge-tren. Sekarang, yang lagi nge-tren yang rap, hip-hop and everything. Dan aku rasa semua sound-nya mengarah ke lagu-lagu semacam itu."
Pada wawancara eksklusif bersama dengan Sheryl Sheinafia 21 Februari 2018 lalu, perempuan bersuara merdu ini menceritakan kecintaannya dalam menyanyikan lagu yang mengekspresikan perasaan pribadinya. Dalam rangka merayakan ulang tahun Bintang.com yang ke-3, Sheryl juga membagikan harapan terselubung mengenai idola tanah air yang ingin ia ajak kolaborasi.
Serunya Sheryl Sheinafia Ciptakan Konten Lagu Pribadi
Tidak banyak dari musisi muda yang bisa menciptakan lagu sendiri. Walau masih menyanyikan beberapa lagu yang bukan karya murni pribadinya, tapi Sheryl Sheinafia tetap lebih merasakan kebahagiaan ketika menyajikan lagu yang pure produksi sendiri. Bagaimanakah kecintaan pada musik itu bisa bergelora dalam hati Sheryl Sheinafia? Akankan proses penciptaan lagu yang instan bukan pilihan yang tepat?
***
Dari kecil suka banget sama musik, kamu pun juga sudah mahir memainkan beberapa instrumen. Kenapa sesuka itu sama musik?
Musik itu cara paling mudah buat aku mengekspresikan perasaan aku dan semua kekesalan aku. Semua rasa yang berlebih itu lewat musik. Karena aku bikin lagu aku sendiri jadinya itu cara yang paling mudah buat aku mengekspresikan.
Kamu pernah sempat belajar sama satpam buat bermusik. Lalu gimana perkembangan musikalitas kamu semenjak itu?
Kalau makin ke sini aku belajar cara produksi lagu aku sendiri. Soalnya menurut aku semua songwriter tuh penting banget buat mereka tahu mereka mau nulis dan pengen ada instrumen apa di dalam lagu mereka. Jadi, aku belajar untuk mengarah lebih ke sana sih.
Dari tahap belajar sama satpam, bagaimana sih, akhirnya bisa memutuskan serius untuk menjadi penyanyi?
Aku merasa bisa interaksi langsung saja sih, sama orang-orang. Habis itu juga bisa ceritain cerita aku dan lebih mudah karena aku tahu mana yang ngerasain hal yang sama kayak aku.
Sempat berguru sama Tere, gimana sih, pengalaman unik saat belajar sama Tere. Apa pernah dimarahin atau semacamnya?
Aku pernah yang kayak akting ngantuk, pengin tidur gara-gara dia ngotot aku harus belajar teori-teori musik. Dan aku males banget. Cuman nyeselnya baru kerasa saat bertahun-tahun setelah itu. Yang kayak, wah coba kalau misalkan aku belajar teori dari dulu. Jadinya kan kalau ngobrol musik secara detail gitu, mereka jadi lebih nyambung.
Setelah belajar bermusik sama Tere, gimana sih, akhirnya kamu memutuskan lebih ingin berkarya dengan menulis lagu sendiri?
Balik lagi ke rasa berlebih yang benar-benar pengin aku tumpahkan. Di saat aku sayang sama orang, gampang aja buat aku luapin di sebuah lagu. Itu sih sensasi yang bisa aku dapatkan dari menulis sendiri.
Kalau soal bermusik, siapa musisi yang menginspirasi karir Sheryl?
Sampai sekarang, aku nggak bisa lepas dari John Mayer. Karena aku kan memang suka banget sama dia. Cuman sekarang aku lagi coba dengerin variasi musisi dengan genre-genre yang berbeda. Karena kan sekarang lagi kayak era R&B gitu. Aku lagi dengerin lagu old school, TLC atau ABBA.
Wow, lagu-lagu old school beda banget ya sama era sekarang. Kok bisa suka, sih?
Iya. Sebenarnya itu bukan era aku sama sekali kan. Aku kelahiran 96. Jadi, kayak awalnya agak susah buat mendengarkan lagu seperti itu. Cuma, those were the best one! Terus semacam Westlife dan Backstreet Boys aku juga suka dengerinnya.
Cerita Sheryl Sheinafia Membanggakan Musik Jaman Old dan Now
Selain sebagai penyanyi, Sheryl Sheinafia tahu kalau menciptakan karya musik bukanlah sesuatu yang instan. Diperlukan kolaborasi yang intim antara penyanyi, songwriter dan produser. Membicarakan musik jaman old dan now, buat Sheryl pribadi hal ini nggak bisa dibandingkan. Semua ada momen "bintang" tersendiri.
***
Banyak yang bilang kalau musik jaman dulu 80/90an itu lebih enak dari jaman sekarang. Lebih everlasting, Pendapat Sheryl?
Menurut aku nggak apple-to-apple sih, bicarain musik jaman dulu sama jaman sekarang. Kalau jaman dulu kan, aku nggak tahu ya, aku nggak tinggal di era itu. Cuman, mereka tidak punya pilihan banyak. Pasti disuguhin oleh radio atau mereka harus berjuang untuk membuat mixtape. Jadi, untuk memilih lagu mereka itu butuh perjuangan yang panjang, yang agak sulit. Sedangkan kita udah punya opsi yang dibikin playlist sama platform atau portal musik. Songwriters sekarang tuh udah tahu formula untuk membuat lagu yang bagus atau lagu yang cepat catchy-nya itu secara instan.
Cuman kalau misalnya tiba-tiba bikin lagu yang kayak “Bohemian Rhapsody” gitu, kayanya agak susah untuk jualan, ya. Makanya nggak bisa dibandingkan gitu karena memang musik old itu hebat pada masanya. Masa sekarang juga ada hebat dengan caranya sendiri.
Sheryl sendiri termasuk orang yang suka mendengarkan musik-musik lawas nggak? Siapa yang paling Sheryl suka? Lalu, kenapa?
Aku suka banget sama Etta James. Menurut aku, dia itu penyanyi yang sangat soul-full, tanpa beban dan juga lagu-lagunya sangat bermakna.
Kalau kamu mau diminta kolaborasi dengan musisi lokal lama, penginnya kolaborasi dengan siapa?
Dewi Sandra. I think she’s really cool. Dia bisa nge-rap, dia punya vibe yang asyik gitu. Dan sesuai juga sama karakter musik aku.
Gimana caranya Sheryl Sheinafia bisa mempertahankan eksistensi supaya musikalitas Sheryl bisa everlasting sama seperti jaman dulu?
Selalu mengeluarkan karya-karya yang baru. Karya-karya yang jujur, I think it’s the only way.
Keinginan Sheryl di musik yang ingin dicapai? Harapan buat kedepannya?
Aku pengin banget produksi musik aku sendiri. Itu sih kedepannya. Musik aku sendiri dan dalam lagu-lagu aku tuh, aku pure punya andil yang besar dalam hal itu. I think that’s the most important part.