Sounds of Bintang, Armand Maulana Tak Sangka Jadi Terkenal Berkat GIGI

Syifa Ismalia diperbarui 06 Mar 2018, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Edisi spesial Sounds of Bintang kali ini menampilkan Armand Maulana. Musisi kelahiran Bandung, 4 Januari 1971 ini memulai kariernya dengan singlenya pada tahun 1993, Kau Tetap Milikku. Namun nama Armand Maulana sendiri lebih dikenal publik setelah dirinya membuat band yang bernama GIGI pada 22 Maret 1994.

***

Kala itu format awal band asal Bandung itu, Aria Baron, Thomas Ramdhan, Ronald Fristianto, Dewa Budjana dan Armand Maulana. Namun sayang baru satu tahun berdiri, Aria Baron harus hengkang karena harus melanjutkan sekolah di Amerika.

Armand Maulana sukses karena group band Gigi. (Foto: Daniel Kampua/Digital Imaging: M. Iqbal Nurfajri)

Justru setelah Aria Baron keluar, musik Gigi pun yang awalnya kurang jelas semakin banyak disukai atas dirilisnya lagu Janji pada tahun 1995. Bahkan lagu tersebut pun sangat melejit pada tahun tersebut.

Tak hanya ingin berkarya dengan Gigi saja, suami dari Dewi Gita tersebut pun kembali mengeluarkan album solonya pada tahun 2016 hingga kini dirinya sudah memiliki single ketiga dan akan terus berlanjut hingga menjadi album.

Namun ternyata terkenalnya pria bernama asli Tubagus Armand Maulana tak pernah diduganya. Karena sejak kecil Armand Maulana mengaku sangat menyukai dunia musik, tetapi belum memiliki keinginan menjadi musisi terkenal di tanah air.

Armand Maulana cerita pertama kalinya tampil di televisi nasional. (Foto: Daniel Kampua/Digital Imaging: M. Iqbal Nurfajri)
"Jadi waktu itu sempat tampil di stasiun televisi nasional. Tapi memang gue itu belum bermimpi untuk jadi seorang musisi terkenal," ujar Armand Maulana saat mengisi pemotretan ulang tahun Bintang.com di SCTV Tower, kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2018).

Dalam sebuah wawancaara eksklusif dengan Armand Maulana kepada Bintang.com, Armand Maulana pun membeberkan bagaimana perjalanan kariernya dalam bermusik hingga terkenal dan tetap eksis sebagai musisi tanah air. Ia juga menceritakan perubahan musik dari zaman old sampai zaman now.

2 dari 3 halaman

Perjalanan Karir Seorang Armand Maulana di Industri Musik

Armand Maulana suka musik sejak dirinya masih sekolah. (Foto: Daniel Kampua/Digital Imaging: M. Iqbal Nurfajri)

Sekian lama berkiprah di industri musik Tanah Air, Armand hingga kini masih mempertahankan eksistensinya. Terus berkarya dan membenahi kemampuan diri menjadi kunci suksesnya.

Awal suka musik sejak kapan?

Wah sejak kecil yah (suka musik). Sebenarnya gini, waktu SD, SMP, SMA talent gue gede banget di musik tapi gue belum terlalu sadar. Waktu SD dan SMP gue masuk teater Alit yang artinya kecil ya dalam bahasa sunda. Disitu juga bukan naskahnya drama, tapi nyanyi. Jadi setiap bawain naskah apapun, si sutradara alm. Kang Herman, dia selalu jadiin gue peran utama. saat itu gue bingung kenapa sih harus gue yang jadi peran utama terus. Karena peran utama itu harus banyak nyanyi, terus kata kang Herman karena elu yang paling bisa nyanyi dibandingkan yang lain dan suara elu itu gak fals, dan saat itu yaudah gue mah ok ok saja.

Armand Maulana awali karier dari ikut lomba musik. (Foto: Daniel Kampua/Digital Imaging: M. Iqbal Nurfajri)

Seperti apa sih perjalanan musik seorang Armand Maulana?

Perjalanan karier alhamdulillah lumayan cepet, SMA ngeband, terus ada festival band se-Jawa Bali di Jogja, dan kita ikut. Kebetulan waktu itu juri utamanya mas Bens Leo, saat itu mas Bens jatuh cinta sama suara saya dan meminta saya untuk ke Jakarta.

Proses masuk dapur rekaman?

Setelah saya datang ke Jakarta, saya ditawari untuk mengisi suara di stasiun televisi nasional. Terus di back stage gue ketemulah dengan musisi nasional yang sudah sangat terkenal. Terus dari situ gue diajak menjadi penyanyi yang benar-benarlah pokoknya. Dan ditawarin kontrak.

Mulai tampil di televisi nasional dan adanya kontrak, apakah sejak kecil menjadi seorang penyanyi terkenal itu adalah mimpimu?

Oh tidak, saat nyanyi di televisi nasional itu saya kaget bahkan saya belum kepikiran untuk menjadi seorang musisi terkenal di Indonesia.

Armand Maulana tak sadar memiliki bakat bernyanyi. (Foto: Daniel Kampua/Digital Imaging: M. Iqbal Nurfajri)

Sempat bilang nggak sadar punya bakat nyanyi dan belum punya impian jadi musisi terkenal, terus siapa yang meyakinkan?

Nah jadi awalnya gue tuh emang nggak tahu punya bakat menjadi seorang penyanyi. Tapi semenjak kang Herman yang tadi gue cerita itu selalu jadiin gue peran utama dan bilang suara gue nggak fals, disitu gue sempat mikir jangan-jangan punya bakat nih gue. Terus juga pelatih group vokal gue di SMA yang bilang suara gue bagus, disitu juga gue mikir dan terakhir yaitu mas Bens dia jatuh cinta sama suara gue, jadi ya gue benar-benar menyadari kalau gue punya bakat di musik, dan punya suara khas. Dan memang gue punya potensi disitu.

Terus awalnya pilih solo dulu untuk bermusik?

Iya, gue awalnya di single solo dulu tahun 1993 lah. Nah pas tahun 1994 barulah gue ketemu sama anak-anak Gigi sehingga buat band itu.

3 dari 3 halaman

Kembali Solo Karier

Armand Maulana kembali bersolo karier. (Foto: Daniel Kampua/Digital Imaging: M. Iqbal Nurfajri)

Sempat bersolo karier, tahun 2016 Armand Maulana kembali mengeluarkan single, Hanya Engkau yang Bisa, dan baru pada 2017 Armand lagi-lagi merilis single, Tunggu Disana. Meski begitu, dirinya tak keluar dari group band yang membesarkan namanya.

Lagi sibuk apa nih sekarang?

Sekarang ini lagi sibuk di single solo ke-3. Dan bakal ada single ke-4 nanti Insya Allah sekalian keluar album juga.

Lagu ciptaan siapa di album ke-4?

Lagunya David Noah yang sempat ketunda karena lebih memilih untuk merilis single Tunggu Disana.

Kisah nyata dari David Noah?

Lagu ini sebenarnya tentang rasa sakit banget, judulnya, terluka dan memang liriknya dalam banget, karena cerita hati David. Sampai gue tuh take 5 kali untuk mendalami kisah lagu ini.

Selalu menggunakan lagu oranglain untuk di single, apa alasannya?

Ya karena gue mau mengerjakan projek solo ini memang benar-benar refreshing dari gigi. Karena di Gigi saya sudah semuanya, dari menciptakan lagu, lirik, produser, kadang marketing plan. Pokoknya semuanya dari A-Z. Nah projek solo ini jadi pengen refreshing sih ya. Benar-benar gue gamau mikir dan cuma mau jadi penyanyi saja.

Armand Maulana punya cara jitu agar seimbang bersolo karier dan nge-band. (Foto: Daniel Kampua/Digital Imaging: M. Iqbal Nurfajri)

Bagaimana cara Gigi tetap utuh saat lu solo karier?

Alhamdulillah aman-aman saja mengenai jadwal, karena mungkin ada kerja sama manajemen Gigi dan Trinitinya itu, terutama Rudi, si engkong sama Baron sudah teman lama. jadi pas ngaturin jadwal, yudah antara teman dan teman saja. Dan gue selalu bilang kalau Gigi ada projek ya untuk Gigi dulu, kalau kosong baru gue yang maju.

Gigi sendiri belum buat projek baru?

Jadi Gigi sedang membereskan 24 tahun kita , tapi kita lagi ada banyak PR. Dan PR ini mau dibereskan, kalau 2018 ini PR sudah beres, insya Allah akan keluar sebuah karya gigi yang mau dikeluarin.

Sudah berpuluh-puluh tahun berkecimpung di dunia musik. Lantas adakah perubahan yang dirasakan Armand Maulana?

Sebenarnya dari zaman dulu ke sekarang itu kalau musik selalu muter saja. Sejak saya mengeluarkan kaset, cd yang berubah total itu ya industri musiknya. Bisnis industri musiknya. Jadi dari kaset ke cd gak akan kaget ya karena dua duanya fisik. Beda sama digital yang gak kelihatan fisiknya dan sempat membuat kaget.

Lantas adanya digital, akankah lebih mudah pembajakan?

Iyalah, dengan digital yang namanya pembajakan makin banyak ya, karena bisa sharing musik lebih mudah, jadi saya bisa bilang begitu lah.

Armand Maulana ungkap harapannya untuk musik ke depan. (Foto: Daniel Kampua/Digital Imaging: M. Iqbal Nurfajri)

Lantas apakah musisi yang nggak mengikuti zaman akan mati dalam bermusik?

Ya buat gue sih semua itu tergantung artis dan manajamennya mempelajari kultur itu, jadi kalau misalnya orang dulu tidak mempelajari kultur sekarang. Ya itu akan bisa mati dan makanya ya harus dipelajari.

Terus bagaimana agar bisa tetap eksis di dunia musik?

Jadi ya kalau kita mau mengeluarkan sebuah karya baru dan biar tetap eksis, kita harus memiliki sebuah catatan terlebih dahulu, agar bisa dikontrol dan dibahas satu-satu apa kekurangannya agar bisa lebih lama dalam bermusik.

Harapan musik ke depan seperti apa?

Menurut gue, harapan musik Indonesia cerah ya, karena industri dari dulu ke sekarang itu enggak pernah terpuruk ya. Event 98 semua kerusuhan dan terpuruk, termasuk film , tapi musik nggak. Karena dibuktikan Gigi tahun 98 kita tour sekian puluh kota, jadi tetap saja (ada pengemarnya). Jadi kalau buat gue musik itu cerah. Bahkan sekarang lebih lebar, lebih terbuka untuk seluruh dunia. Jadi harapannya sih paling dengan adanya bekraf dsb, LKM itu tuh dasar-dasar hukum yang akan mensejahterahkan komposer dan musisi dan akhirnya terealisasi di tahun ini. Itu saja sih.

Spirit Armand di dunia solo karier memang patut diacungi jempol. Berlandaskan keteguhan hati ingin mengemas dengan sentuhan musik era 80-an, kehadiran single Tunggu di Sana menyajikan lirik yang sederhana dan sangat dekat dengan kehidupan setiap orang. Meskipun solo karier, nyatanya Sounds of Bintang Armand Maulana sebagai bagian band GIGI tak pernah pudar.