Fimela.com, Jakarta Menjaga eksistensi di dunia hiburan khususnya di ranah musik bukanlah hal yang mudah, tak hanya karena kemunculan penyanyi atau musisi baru, perkembangan musik yang terus berubah pun menjadi tantangan bagi mereka yang berkecimpung di industri ini, salah satunya Gamal GAC.
Pria kelahiran 1990 ini pun mengakui hal tersebut, namun ia tak merasa khawatir karena persaingan dan perkembangan musik yang terus berubah membuatnya bersemangat untuk terus berkarya. Terlebih menurutnya menjadi musisi saat ini tak perlu memaksakan diri untuk mengikuti aturan tertentu agar karyanya bisa dinikmati banyak orang.
"Gue seneng banget di zaman sekarang, di generasi musik yang sekarang di mana kita nggak perlu kayak mengikuti sebuah 'ramuan' tertentu untuk pure out music out there, karena sekarang ada banyak banget platform digital untuk share karya kita, jadi gue seneng banget ada di generasi ini," ungkapnya dalam wawancara eksklusif di Sounds of Music, ulang tahun Bintang.com yang ketiga pada 21 Februari 2018.
Bicara soal musik zaman now yang terus berkembang, Gamal tak memungkiri jika nantinya ia yang kini menyelami genre RnB akan mencoba bereksplorasi dengan genre musik lain yang belum pernah ia sentuh sebelumnya. Meski begitu Gamal yang ingin terus menjadi musisi jujur berharap, jika ekplorasinya pada genre musik lain tak semata-mata hanya untuk jualan.
"Kalau misalkan sampai suatu hari gue mencoba genre baru, gue harap itu adalah pure gue mengeksplor musik gue. Gue berharap itu bukan menjadi langkah yang dilakukan hanya untuk menjual. Gue pengen tetap menjadi musisi yang jujur dalam berkarya sih, jadi doakan," ungkapnya sambil tersenyum.
Dengan semangat Gamal GAC pun menguraikan kehidupannya yang begitu lekat dengan musik, bagaimana jiwa seninya terbentuk, hingga caranya bertahan di tengah persaingan industri musik yang begitu kencang. Berikut adalah kutipan wawancara eksklusif Gamal GAC bersama Bintang.com.
Asyiknya Musik Zaman Now
Bagi Gamal GAC, menjadi musisi/penyanyi harus memiliki banyak keterampilan untuk bisa bertahan di tengah derasnya persaingan dan munculnya para pemilik suara merdu di industri musik zaman now. Lalu bagaimana pandangannya soal musik zaman now dan apa yang dilakukannya untuk bisa tetap eksis?
***
Seperti apa sih musik zaman now di mata kamu kalau dibandingkan dengan musik zaman old?
Kayaknya setiap generasi itu punya warnanya sendiri, maksudnya kita nggak bisa membandingkan musik zaman dulu dan sekarang, karena pasti disetiap zaman berubah-ubah, tapi yang gue seneng, musik zaman now itu sangat dinamis, karena kalau mau lihat, sekarang itu banyak banget musisi-musisi yang baru muncul dan mereka kekeh dengan warna dan karakternya masing-masing.
Gimana rasanya bersaing dengan banyak karakter musik dari para musisi baru?
Gue seneng banget, kita nggak ada tuh patokan harus kayak gini biar sukses, harus begini supaya musiknya diterima, itu nggak karena semuanya punya karakter masing-masing dan nggak bisa dibandingkan satu sama lain. Seru!
Dari kacamata Gamal, prediksi musik masa depan akan seperti apa?
Itu nggak bisa diprediksi perkembangan musik bakal kayak apa, nggak ada yang tahu musik jadi berubah, ada genre baru, ada musik baru yang jadi populer, kita ngga bisa prediksi sebenarnya apa yang akan terjadi 10 tahun kemudian, mungkin 10 tahun kemudian ada melayu elektronik.
Dengan perkembangan musik yang terus berubah, apa Gamal atau GAC bakal ikutan mengubah genre musik sesuai yang sedang populer?
Kalau ngikutin zaman mungkin nggak, cuma kalau misalkan sampai suatu hari gue mencoba genre baru, gue harap itu adalah pure gue mengeksplor musik gua. Gue berharap itu bukan menjadi langkah yang dilakukan hanya untuk menjual. Misalkan gua mengeksplor genre melayu yang nggak pernah gue sentuh sama sekali, mudah-mudahan itu adalah bentuk dari eksplorasi gue terhadap musik dan bukan karena jualan. Gue pengen tetap menjadi musisi yang jujur dalam berkarya sih, jadi doakan.
Pernah duet bareng Young Lex, Gamal punya kriteria khusus nggak sih saat pilih teman duet?
Kalau gue, terlepas dari kontroversi dan gimana orangnya, gua lebih pengen tahu karya seperti apa yang pengen dia buat. Karena walaupun setiap orang dianggap kontroversial, di dalam diri mereka pasti ada keinginan untuk berkarya dan melahirkan karya, jadi itu yang lebih gue concern sih. Mereka mau bikin karya apa? kenapa milih gue gitu kan, kenapa kita harus kolaborasi dan ternyata dia concern-nya adalah pengen bikin musik kayak gini, radio friendly, waktu dikasih denger musiknya kayak 'wow', gue bisa melihat gue ada di track itu dan gue nggak menutup diri aja. Nggak yang karena dia kontroversial terus gua nggak mau. Waktu kerjasama juga orangnya fine, baik banget, nggak kayak yang diberitakan. Jadi don't jugde the book by it's cover. Gue pun lihat dia sebagai sesama anak muda yang mau berkarya, jadi yaudah let's make the best of it.
Penyanyi Jangan Cuma Bisa Nyanyi
Selain skill, apa yang harus dikantongi seorang musisi/penyanyi?
Adalah penting untuk kita mencari tahu karakter musik kita, maunya ke arah mana, whether kita bisa nulis musik atau nggak, tapi sebenrnya kita tahu arahnya musik kita karakternya tuh ke mana. Jadi take control aja terhadap karya-karya kita. Ketika nanti kedepannya kita berhadapan dengan genre-genre musik baru, banyak muncul penyanyi baru, kita sudah punya karakter sendiri yang nggak gampang tergoncangkan dan mudah berubah-ubah.
Sejauh apa perbahan hidup gamal setelah populer? Lebih suka jadi Gamal yang dulu atau sekarang?
Banyak berubahnya, sekarang lebih banyak hidup di jalan, itu sih yang bikin males kadang-kadang. Jadi kayak banyak membuang waktu di jalanan, entah di pesawat, airport, di jalan raya, dari satu tempat ke tempat lain. Gue sih suka ketemu banyak orang diberbagai tempat, tapi proses menuju ke situnya kayak agak jenuh, capek, terkuras energinya, cuma karena ini adalah musik yang gue sukai, jadi menjalani ini dengan senang. Ketemu orang-orang menyanyikan lagu kita, itu nggak bisa dibayar dengan uang. Gue bersyukur banget sih di hidup gua bisa menjalankan ini.
Kenapa Gamal nggak Solo aja?
Sebenernya gini, yang perlu diketahui, nama Gamaliel, Audrey, Cantika itu dibuat karena kita tidak terniat untuk jadi grup, itu kayak gue dan Audrey bikin cover, terus kita ketemu Cantika itu karena sosial media. Jadi Cantika nonton video kita, abis itu dikasih lihat ke manajernya dia, akhirnya manajer dia yang jadi manajer kami sekarang Rondi Yahya kontek, ngajak kita ketemuan. Ketemuan berempat ngobrolin musik, karaokean, terus akhirnya coba-coba nulis lagu, makanya kan di album pertama ada lagu-lagu solo gue, solonya Audrey, Cantika karena kita tuh masih kayak masih try to growth mau ke mana, masih coba-coba.
Tenyata konsep kayak gini asyik juga, akhirnya kita lanjut ke album ke dua, lagu Bahagia keluar, respon makin baik, jadi sekarang kita lebih kayak menikmati ini, dijalanin aja dulu, tapi emang kita tuh nggak menutup kemungkinan untuk jalan masing-masing, mengeksplor musiknya masing-masing. Cuma untuk sekarang kita masih menikmati kolaborasi untuk menghasilkan karya, kita juga mau masuk album ketiga, kemarin udah rilis dua single dari album ketiga dan kita masih punya another 8 more track yang seru-seru dialbum itu jadi kita masih fokus di situ dulu aja.
GAC sering disebut-sebut jadi salah satu ikon music Indonesia, gimana perasaannya?
Berterima kasih, bersyukur banget karena nggak pernah nyangka sebelumnya, karena kalau dipikir awal-awal karier GAC di mana kita put out music yang menurut kita suka ternyata nggak segampang itu, dan kita perlu waktu beberapa tahun untuk benar-benar kasih lihat kalau ini memang warna musik yang kita pengen geluti, itu nggak mudah, jadi kayak tiba-tiba sekarang beberapa tahun setelah memulai awal karier sekarang bisa menjadi ikon itu.. wow! Bersyukur, pastinya nggak nyangka. Mudah-mudahan bisa menjadi musisi yang terus jujur dalam berkarya dan bisa menjadi motor dan motivasi buat gue untuk terus berkarya.
Saat perform, GAC selalu tampil kompak dari atas sampai bawah, buat Gamal, sepenting apa fashion buat seorang musisi?
Sebenernya itu sama penting kayak musiknya itu sendiri karena bagaimana musik kita dideliver dan bagaimana kita mendandani diri, bagaimana kita mau present diri kita itu sebenarnya ya bentuk dari tanggungjawab kita sebagai pekerja seni. Somehow itu membentuk karakter kita sebagai senimannya aja sih, itu adalah satu paket yang kita suguhkan, itu bentuk tanggungjawab.