Fimela.com, Jakarta Five Minutes bukanlah band yang baru muncul di tanah air. Namun band yang digawangi Ricky (keyboard), Richie (vokal), Drie (bass), Aria (drum) dan Roelhilman (gitar) sudah menghiasi telinga pendengar musik tanah air sejak tahun 1994.
Bahkan band rock asal Bandung itu sudah memiliki 11 album semenjak berkarier di Indonesia. Dan belum lama ini, Five Minutes pun mengeluarkan single barunya 'Kita Harus Bicara'.
What's On Fimela
powered by
Merasakan industri musik dari zaman old hingga zaman now di tanah air, salah satu personel Five Minutes, Roelhilman pun mengaku adanya perbedaan yang terjadi. Salah satunya adalah dari hasil albumnya dapat menguntungkan para musisi.
"Yang beda mah industrinya ya. Kalau dulu bisa menjual secara kepingan. Kalau sekarang kan bisa dibilang tidak mungkin. Jadi kerasa ya industri. Lebih enak sekarang untuk musisinya. Karena lebih mudah promosi di medsos. Kalau dulu terbatas dan sekarang mah bisa bebas ya," ujar Roelhilman saat ditemui pada Jumat (23/2/2018) di kantor Bintang.com, Gondangdia, Jakarta Pusat.
Tak berbeda jauh dengan pendapat Roelhilman, salah satu personel Five Minutes, Ricky pun merasakan hal yang sama. Baginya kini para musisi lebih mudah untuk mengeksplore karyanya seluas mungkin, tanpa ada batasan.
"Yang beda juga warna musiknya ya karena sudah berubah. Banyak fasilitas yang mendukung untuk kita eksplore seluas mungkin. Kalau zaman dulu terbatas, dengan alat perekam dan sofware yang digunakan terbatas. Kalau sekarang kan bisa lebih di eksplore lagi,"ungkap Ricky.
Meski banyak keuntungan yang didapat musisi zaman now, namun menurut Ricky hal itu juga bisa berdampak negatif. Pasalnya skill sang musisi menjadi lebih menurun.
"Sisi negatif musisi zaman sekarang itu terlihat dari skillnya yah. Karena dari proses rekaman itu bisa terlihat baik buruknya skill sang musisi. Nah Kalau sekarang kan main sedikit bisa coppy. Fals sedikit tinggal benerin jadi musisi zaman dulu lebih terasa dibandingkan zaman sekarang ya," ujar Ricky, leader Five Minutes.