Kemampuan Hanung di uji untuk menggarap film Benyamin: Biang Kerok. Film yang diproduksi Falcon Pictures itu suami Zaskia Adya Mecca itu mengaku sedikit kesulitan ketika tokoh seniman serba bisa Benyamin dihidupkan kembali. (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Ketika saya diminta menyutradarai, yang terpikir oleh saya adalah film biopik kayaknya Soekarno dan Kartini. Namun ternyata beda, ini genre baru," kata Hanung Bramantyo di Karnos Film, Cimanggis, Depok beberapa waktu lalu. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Hal baru bagi Hanung saat menghidupkan kembali tokoh seniman Betawi serba bisa. Apalagi sosok yang tak tergantikan oleh siapapun. Baginya, merupakan hal pertama menggarap satu kali syuting untuk dua judul film. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Film Benyamin: Biang Kerok juga menjadi yang pertama film yang digarap dengan nuansa musikal. Meski ia juga tetap menjaga drama tiga babak, awal-tengah-akhir. (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Ini juga pertama kali saya buat semi musikal. Ini rumit karena ada beberapa part yang bikin saya agak kaget. Jadi maaf kalau belum terampil karena saya pribadi merasa sangat susah," kata Hanung saat gala premiere. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Hal yang baru juga dirasakan ketika menggarap film yang semi musikal. Menyiapkan para penari yang sudah siap untuk terlibat dalam proses pembuatan film. (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Sejujurnya ini bukan pekerjaan mudah. Sosok beliau sudah terpatri begitu dalam di benak masyarakat Betawi khususnya. Sampai kapan pun hanya ada satu Benyamin Sueb. Namun kami berupaya memperkenalkan Bang Ben ke generasi millenial,"kata Hanung Bramantyo.