Fimela.com, Jakarta Selain menjadi juri di Grand Master Asia, pakar Hipnoterapi Romy Rafael juga unjuk kemampuan di panggung ajang pencarian bakat sulap Asia tersebut. Tak lagi tampil sendiri, kini Romy Rafael menggandeng sang istri, Ury Rafael untuk melakukan pertunjukan yang diklaimnya belum pernah ada di Indonesia itu.
"Nama show kami itu main to main comunication. Jadi saya sebagai pengirim informasi dan Ury penerima dari objek maupun pikiran penonton,” kata Romy Rafael di Jakarta, Senin (19/2/2018).
Romy mengatakan memiliki alasan tersendiri, mengapa baru saat ini mengenalkan pertunjukan dirinya yang berkolaborasi dengan sang istri. "Kami memang sedang menunggu momen yang tepat dan kebetulan di Grand Master Asia saya diminta untuk perform. Makanya, kenapa enggak sekalian saja tampil berdua. Kayak penyanyi, ini adalah launching album kami," kata Romy Rafael.
Menurut Romy, sejatinya ia dan istri sudah sering melakukan pertunjukan tersebut. Namun memang sama sekali belum pernah ditayangkan di layar kaca.
"Di Indonesia kan belum ada yang seperti ini duo main rider satu pengirim dan yang satu lagi penerima informasi. Karena kebanyakan single. Nah dari situ kita berpikir kenapa enggak kita take duluan. Makanya ini duo suami istri pertama di Indonesia yang dimunculkan lewat Grand Master Asia," ujar Romy Rafael.
Mempererat Hubungan
Selain itu, tujuan berkolaborasi dengan istrinya, juga diakui Romy untuk menunjukan kepada masyarakat jika hubungan rumah tangganya yang terjalin selama 15 tahun bisa harmonis lantaran komunikasi yang baik.
“Jadi kami itu kan sudah menikah selama 15 fahun dan pacaran 10 tahun. Jadi bisa dihitung hubungan kami sudah 25 tahun. Dengan ini kami ingin mengkampanyekan gimana sih bisa selama ini, sementara kan di luar sana banyak yang tercerai berai,” kata Romy.
Tak sekadar melalui pertunjukan, nantinya Romy juga bakal membuat sebuah buku tentang komunikasi pikiran agar sebuah hubungan bisa terjalin dengan baik. “Kenapa juga sih dua orang yang menjalin hubungan sudah dekat ketika ada masalah sampai teriak-teriak. Sebetulnya yang ingin kita ingin kampanyekan selain pasangan seuami istri juga hubungan orang tua dengan anak, guru dan murid. Saya ingin masyarakat belajar tentang komunikasi pikiran dan jika tak ada halangan di juli ini saya akan mengeluarkan buku tentang komunikasi pikiran,” kata Romy Rafael.
Menyoal Grand Master Asia
Sebagai salah seorang juri Grand Master Asia, Romy Rafael begitu antusias melihat para peserta yang memiliki jam terbang tinggi, sehingga mampu membuat juri dan penonton terpukau. “Ini level Asia, ada yang sudah juara dunia enam kali, ada yang sudah show di mana-mana, pesertanya bagus-bagus. Seperti orang Taiwan bikin saya terenyuh. Dia keren padahal mainnya cuma tali sama bunga,” kata Romy.
Oleh sebab itu, persaingan dari para peserta begitu ketat. Sekali saja membuat kesalahan, juri tak segan akan mengeliminasi. “Bersama juri yang lain menilai apabila ada yang enggak layak memberi penampilan selevel Asia, ya kami enggak segan keluarkan,” kata Romy.
Selain Romy Rafael, ada beberapa juri Grand Master Asia yang terlibat, seperti Demian Aditya, Sophia Latjuba, dan juga pesulap dari beberapa negara seperti Eric Jones (Amerika Serikat), dan Jeffrey Tam (Filipina). "Saya menjadi juri di episode pertama sampai akhir. Tapi karena saya ada tour keliling Indonesia, jadi episode 2 sampai 6 enggak bisa ikutan di sini," ujar Romy Rafael.