Fimela.com, Jakarta Regenerasi musik Indonesia telah mengalami perkembangan pesat. Semakin gencarnya arus informasi, lahir para pendatang baru dengan talenta yang menjanjikan. Salah satu nama yang patut diperhitungkan adalah GAC.
***
Trio yang terdiri dari Gamaliel, Audrey dan Cantika ini mungkin punya sinar paling terang sebagai grup vokal. Karakter musik dan pembawaan mereka yang edgy sukses memikat pasar anak muda, sehingga membuat mereka relevan dengan jaman.
What's On Fimela
powered by
Memulai kiprah secara profesional sejak 2010, ketika single debut mereka Ingin Putus Saja diperkenalkan ke publik. Memang gaung mereka tak langsung diterima dengan baik, tapi eskalasi perlahan itu justru membuat mereka matang.
Sejauh ini sudah dua album tercetus oleh Gamaliel, Audrey dan Cantika. Tahun demi tahun pun berlalu dengan banyak proses dan pengalaman yang telah dilalui. Kini ketiganya sedang berkonsentrasi merampungkan album ketiga.
"Tahun 2017 kemarin kita kembali berkesempatan ke Swedia untuk mengerjakan album ketiga. Sebelum berangkat pun kita udah brainstorm untuk menentukan tema-tema apa yang masuk di album ini. Salah satunya tentang keberagaman dan persatuan," ujar Audrey dkk dalam kunjungannya ke Redaksi Bintang.com beberapa waktu lalu.
Dua single diproyeksikan sebagai jagoan yang mewakili sisi dewasa GAC di album ketiga. Yang jelas Gamaliel, Audrey dan Cantika berharap musik mereka bisa membawa sesuatu yang berpotensi memberi pengaruh positif. Seperti apa penuturan mereka selengkapnya? Berikut kutipan wawancara eksklusif GAC bersama Bintang.com.
Tebar Pesan Positif Lewat Musik
Dampak social media bisa juga memberi pengaruh buruk, seperti informasi yang bersifat hoax, mengadu domba dan lain sebagainya. Sebagai generasi masa kini yang lekat dengan dunia maya, GAC ingin menebar pesan yang positif.
Dua single bertajuk Suara dan Satu telah dirilis sebagai jalan menuju album ketiga. Simak penuturan Gamaliel, Audrey dan Cantika tentang project baru mereka.
Proses penggarapan Suara seperti apa?
Audrey: Tahun 2017 kemarin bulan Mei kita berkesempatan lagi untuk berangkat ke Swedia untuk mengerjakan album ketiga. Dan emang sebelum berangkat kita udah brainstorm tema-tema apa aja yang bisa angkat di album ini. Salah satunya adalah tentang keberagaman, persatuan gitu. Pas kita nyampe di sana pun kita cuma ada tema tapi belum ada lirik. Lalu kita ketemu produser segala macem, bikinnya mulai dari melodi baru liriknya.
Pesan yang ingin disampaikan dari sana?
Gamaliel: Setelah nulis ini akhirnya keluarlah semua keresahan-keresahan kita, pandangan kita tentang keadaan dan gimana pentingnya menyuarakan sesuatu. Karena kita mungkin ada perbedaan dan masih takut-takut untuk menyampaikannya. Padahal bersuara kan bukan berarti nyari ribut. Balik lagi jadi saling menghargai sih, bukan tentang menang kalah
Punya pesan mendalam tapi dibawain dengan catchy, kenapa?
Gamaliel: Di lagu Suara ini pengen bisa joget tipis-tipis gue sebutnya. Yang bisa dinikmati sambil ngangguk, tanpa keringetan. Meskipun akhirnya keringetan juga sih haha.
Audrey: Untungnya kita juga nggak membatasi diri dalam berkarya. Salah satunya kenapa di Suara ini ada koreo biar rapi aja sih. Cantika yang orangnya nggak terlalu dance juga bilang kayaknya di lagu ini emang perlu koreografi.
Dari lagu ini ada campaign Yoraniko, apa sih Yoraniko itu?
Cantika: Awalnya kita tahu Yoraniko ini dari temen kita, Teza Sumendra. Pas rilis lagu suara dia penasaran dengan lirik di salah satu part yang Gamal dan Audrey aproach nyanyinya beda. Dia search liriknya di website, muncullah lirik yoraniko dan ngaloriko (re: nuraniku). Dia capture dan mention ke kita bertiga. Ini websitenya ngarang bebas sih, tapi kita waktu itu emang belum ngeluarin official lyric juga.
Nah pas part Yoraniko ini kita ada dance ikonik, dan dijadiin dance competition. Banyak yang ikut dan yang menang bakal ikutan di syuting klip single baru kita
Bagaimana para peserta dance Yoraniko memberi influence kepada kalian?
Audrey: Wih nggak nyangka akan semasif itu. Kita kasih waktunya agak mepet dan awalnya agak takut nggak banyak yang ikut. Awal-awal belum terlalu banyak, tapi menjelang kontes ditutup ternyata banyak yang ikut dan makin kreatif. Kita juga sempat ketemu dengan para pemenangnya di daerah Jabodetabek dan nggak sabar buat syutingnya sih.
Gamal: Mereka pengen juga join di klip ini dan berasa banget di kitanya juga. Kita jadi makin semangat untuk bikin video klip Satu ini.
Lebih Dekat dengan GAC
Sebagai grup yang sudah menghadapi perkembangan musik di Indonesia, GAC terus bereksplor untuk memberikan makna kepada para penggemar. Begitu pun menjelang album ketiga, Gamaliel, Audrey dan Cantika merasa lebih bertanggung jawab dengan musiknya.
Kenapa single Suara ini akhirnya dipilih menjadi andalan dari album ketiga?
Gamaliel: Mungkin satu dari temanya juga, beda dari lagu-lagu yang kita tulis. butuh dikeluarkan saat-saat ini. Terus musiknya sendiri sih, hal yang baru yang belum pernah GAC lakukan sebelumnya. Ada konsep seperti di awal ada vocal chop gitu, yang mungkin belum banyak musisi Indonesia yang pakai itu. Kita bisa aja bikin kayak Bahagia 2.0, bisa banget. Tapi kita pengen bikin sesuatu yang beda biar semangatnya lebih fresh aja dari kitanya.
Berkaca dari dua album sebelumnya, apa yang beda dari album baru nanti?
Audrey: Di album ini dari cara pembawaan kita makin beda lagi. Emang selalu beda tiap album, tapi ini entah kenapa aku berasanya kaya makin dewasa dan tenang. Kalau denger keseluruhan albumnya sih makin bisa menyampaikan dengan tenang. Musiknya juga beragam, ada yang ballad seballad-balladnya. seru banget yang pasti album ini.
Gamaliel: Garis besarnya sih selangkah lebih dewasa. Karena album kedua kan direkam 2014, dan 3 tahun kemudian kita bikin album ketiga. Tiga tahun itu kan kita dari panggung ke panggung jadi kayak menemukan cara nyanyi baru, referensi baru juga.
GAC sekarang makin pede dengan koreografi?
Audrey: Sebenarnya keinginan koreo udah dari dulu, dari album pertama beberapa lagunya ada koreo juga. Cuma kayak di lagu Suara ini kenapa kita merasa perlu koreo karena biar rapi sih. Kita kalo manggung emang joget banget kitanya, cuma kaya kerusuhan aja.
Gamaliel: Ini lebih dikonsep, di lagu Suara ada vocal chop yang emang dance banget. Jadi kita kerjasama dengan teman kita yang koreografer, akhirnya rapi dan ternyata seru juga ya.
Bocorin sedikit dong satu fakta dari masing-masing personel GAC
Gamaliel: Audrey ini faktanya suka melepas stress dengan mematahkan rambutnya. Oh bukan, memecah kesunyian ya ketika merenung atau lagi nunggu.
Kalo Cantika orangnya on time banget daripada kita, kakak beradik yang susah bangunnya ini. Bahkan bukan on time, before time misal janjian jam 10, jam setengah 10 atau jam 9 dia udah ada di lokasi.
Audrey: Dia hanya melakukan hal-hal ini di tempat yang nyaman untuk dia. Gamal itu sangat suka membuang angin. Entah kenapa Gamal susah sendawa, karena kalau sendawa kayak mau keluar semuanya gitu. Dia juga suka ngupil dan cabut bulu hidung. Nggak apa-apa kan ini nggak dia lakukan di tempat publik, dan manusiawi juga kan.
Kalo Cantika on time dan detail banget. Contohnya nih misal di grup GAC ada beberapa event gitu, trus seminggu sebelumnya dia bisa bilang 'guys untuk tanggal ini, ini, ini kita pakai baju apa?'. Tapi untungnya ada yang kaya gini, kalau kita berdua bisa-bisa beberapa jam sebelumnya. Dia orangnya seteliti dan dia jadi mamanya kita pas di Swedia. Dia jago masak dan bikinin kita makanan selama di sana. Baik banget kan.
Cantika: Pembaca Bintang.com pasti tahu Gamal kalo di atas panggung tuh energinya selalu berlebihan. Awal kenalan sih dia ngakunya introvert, tapi gue nggak percaya. Pas sepanggung sama dia sering banget ada gerakan yang energinya besar dan kuat. Jadi misalnya dia ngelakuin gerakan dan kita dideketnya dan kena mic kita, brukkk, kena ke bibir kita lalu berdarah.Dia juga pernah melukai diri sendiri pas ngasih mic ke penonton dan pas baliknya kena giginya sendiri. Tiba-tiba dia nanya gue 'eh gigi gue masih ada nggak?' itu pertanyaan paling random di atas panggung sih.
Kalo Audrey, kita pas di Swedia tahun 2014 kan emang sering tidur bareng. Jadi hapal banget sama kebiasaan dia. Dia tuh kalo alarm hpnya bunyi dia nggak pernah bangun. Justru kita yang kebangung dan ngingetin, 'alarmnya bunyi tuh'. Tapi dia cuman jawab iya trus tidur lagi, Emang alarmnya lagu sih, enak jadi dia malah makin pules.