Fimela.com, Jakarta Setelah cukup lama hibernasi dari akting usai film Critical Eleven, Reza Rahadian akhirnya kembali ke layar lebar lewat karya terbarunya Benyamin Biang Kerok. Dia bisa tampil sebagai sosok baru, tubuhnya ikut jatuh cinta seperti dalam cerita filmnya. Bukan cuma sekedar muka dan kata, bagaimana Reza bertranformasi menjadi sosok Pengki yang dulu diperankan Benyamin Sueb seperti menyihir mata dan telinga.
*******
Sebagian masyarakat memang masih gamang dengan film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini. Mereka mengira bahwa film yang akan tayang pada 1 Maret 2018 mendatang adalah sebuah film biopik.
"Kalau dari trailer udah jelas ini bukan biopik ya. Bukan remake juga dari film sebelumnya karena nggak ada persamaan cerita dari film dulu dan sekarang. Ini murni film baru dengan judul yang sama," kata Reza Rahadian di kantor Bintang.com beberapa waktu lalu.
Reza sendiri mengambil Benyamin Sueb sebagai inspirasi dalam memerankan tokoh Pengki tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud menggantikan sang seniman. Baginya, sosok Benyamin sebagai ikon seniman Betawi tak akan tergantikan.
Mengenai adanya netizen yang nyinyir atau terlalu mengkritiknya dengan perannya dalam film tersebut, Reza menghadapinya dengan tenang. Dia ingin menyakinkan dengan karya. Dengan begitu, orang akan datang ke bioskop karena penasaran.
Reza sendiri masih menjalani masa promosi menjelang tayangnya film Benyamin Biang Kerok. Seperti dalam pemasangan poster raksasa di gedung tinggi tersebut, wajahnya dengan kumis layaknya Benyamin terpampang jelas. Bagaimana Reza Rahadian antusias dengan film Benyamin Sueb, simak obrolan Bintang.com dengan Reza Rahadian berikut ini.
Tantangan di Benyamin Biang Kerok
Reza Rahadian mempersiapkan diri sedemikian rupa. Hampir satu setengah bulan dirinya bakal melakukan promosi Benyamin Biang Kerok. Reza mengaku sudah mengosongkan jadwal. Karenanya, Reza pun rela tak mengambil job lain seperti syuting film lain. Apa yang membuatnya semangat?
Film ini nggak cuma dibintangi pemain muda, keseruannya?
Film ini multi generasi ya, ini yang menarik. Ada Delia yang fresh banget, ada saya, dan tentunya didukung lintas generasi yang lain. Seperti Pak Haji Komar, Omas, Rano Karno. Komposisi cast yang menarik, dan masing-masing punya kekuatan sendiri dan dieksekusi dengan baik.
Pengki jadi kekinian sekarang?Karena memang ini bukan film biopik, jadi saya tidak harus menyama-nyamai sesuatu yang sifatnya personal dari seorang Benyamin Sueb. Jadi saya merasa bahwa ada gelak tawa yang sanggat khas dari Benyamin yang bisa jadi referensi untuk akting saya. Kemudian ada gesture, bahasa tubuh. Buat saya unik ya gesturenya, dan itu tak jarang muncul di fil Benyamin yang lain.
Melihat komposisi cast-nya saya bisa mengembangkan karakter Pegki jadi karakter kekinian yang menarik. Ketika berbicara masalah kostum, saya termasuk bawel. Saya ingin kostumnya menjadi sesuatu yang ikonik. Jadi jasnya secara kostum itu paling berbeda dibanding sekitarnya.
Dasi kupu-kupu juga saya selalu pakai, mau apapun yang dipakai selalu dipasangkan dengan jas kupu-kupu. Kemudian rambubt, saya sengaja panjangkan rambut. Lalu saya serahkan pada hair stylist untuk membentuk gaya rambut yang palig sesuai untuk karakter Pengki. Akhirnya ketemu rambutnya yang keriting ini. Bajunya boleh modern, tapi rambut saya ingin pakai referensi Benyamin Sueb.
Apa benar Reza Rahadian jadi Anak Betawi?
Ini benar banget, bahwa saya tidak berusaha menjadi Benyamin Sieb. Tapi Reza menjadi anak Betawi.
Orang sempat meragukan akting kamu?
Sebenarnya itu hal yang biasa saya hadapi, hantamannya tidak sekeras ketika saya berperan di film Habibie Ainun ya. Kritikannya itu lebih keras. Kalau sekarang mungkin lebih kayaknya nggak cocok deh, mukanya nggak mirip. Karena mungkin di mindset orang ini adalah film biopik.
Karena sebelumnya saya main beberapa film biopik, orang berfikir saya main film biopik Benyamin Sueb. Padahal bukan. Ini film yang bahkan bukan remake, ini film yang terinspirasi oleh Benyamin Biang Kerok. Karena menggunakan judul yang sama, tentunya esensi sosok Benyamin itu harus tetap ada.
Jadi ketika di poster, itu langsung pro kontra ramai. Begitu teaser rilis banyak yang ketawa, keluarga Bang Benyamin senang lihat teasernya jdi lega. Jadi pada akhirnya ketika film ini tayang kembali ke penonton, itu pilihan mau menonton atau tidak.
Bonus lagu di film ini?
Ada beberapa lagu yang saya nyanyikan duet dengan Delia di film ini. Ada juga yang saya nyanyikan sendiri. Total keseluruhan ada 8 lagu. Mas Hanung mencoba membuat sesuatu yang berbeda di film ini. Kelihatan banget Mas Hanung mencoba sesuatu yang baru di film ini, karena spiritnya baru, kemudian pendekatannnya baru, adegan-adegannya fresh.
Semua bekerja keras. Dari tim kreatif, crew, cast memberikan yang terbaik. Lagu-lagunya fresh karena saya harus menyanyikan lagu-lagu ini bukan dengan karakter Reza Rahadian. Tapi menggunakan karakter suara Pengki. Ini karakter Pengki ditransfer menjadi lagu, karena lagunya bukan untuk soundtrack saja tapi untuk adegan.
Berat, tapi terlewati dengan persiapan yang tidak panjang alhamdulillah semua tereksekusi dengan baik.
Alasan buat nonton?
Whay not? Filmnya seger. Yang membedakan dari film lain adalah membedakan adalah kombinasi musikan dan komedi. Saya tidak bilang sebelumnya tidak pernah ada di film Indonesia. Ada tapi jarang yang seperti ini.
Mimpi Reza Rahadian
Ketika poster film Benyamin Biang Kerok dirilis, netizen banyak yang mengatakan bosan dengan Reza Rahadian. Mereka tak melihat lagi bagaimana upaya Reza menjelma menjadi sosok Bang Ben di poster tersebut. Ada apa dengan virus Reza lagi, Reza lagi ini?
Dikritik Reza lagi, Reza Lagi. Bagaimana perasaanmu?
Mungkin mereka akan nonton film lain yang tidak dibintangi Reza Rahadian. Mungkin ya.
Orang bilang tidak ada regenerasi pemain film Indonesia?
Terbukti pendapar itu salah ya. Karena tahun 2017 ada 10 film Indonesia diatas 1 juta, film saya yang saya terlibat itu sebagai pendukung bukan pemain utama Surga yang Tak Dirindukan 2. Bisa dipastikan film itu tidak dipenuhi Reza Rahadian.
Film-film itu dipenuhi oleh aktor berbakat. Ini membuktikan bahwa film Indonesia tidak hanya tentang Reza Rahadian. Ada banyak bintang baru berbakat di film Posesif. Lalu ada Jefri Nichol.
Bagaimana lihat antuiasme penonton film Indonesia?
Bagus banget ya, film Indonesia sehat banget. Tahun lalu ada 10 film yang dapat lebih dari sejuta penonton dan ini sudah kedua kalinya. Ini sehar banget ketika tahun 2016 kita mencapai 35 juta penonton, orang bertanya apakah tahun depan kita bisa menyamai rekor yang sama atau turun? Bukan bertanya apakah akan melebihi rekor tersebut, karena kurang percaya diri.
Dan ternyata tahun 2017 melebihi rekor tersebut dengan 40 juta penonton. buat saya tidak menutup kemungkinan bakal lebih dari 40 juta. bagi sasya kepercayaan penonton pada film Indonesia itu yang paling penting untuk kita jaga. Karena tanpa kepercayaan penonton, kita tidak akan mungkin sampai pada rekor saat ini.
Bagaimana Reza melihat media sosial untuk promo film?
Selama masih dianggap sebagai media yang persuasif untuk menggelitik penonton ke bioskop mau media online, televisi atau media lain buat saya selalu baik. pemanfaatan digital konten yang sekarang ramai adalsh kemajuan tehnologi yang tidak bisa saya hindari.
Selama itu menjadi medium promosi sebuah karya, buat saya positif banget. Apapun itu selama bisa diakses oleh kalayak ramai itu penting. Karena anak-anak sekarang sudah jarang nonton TV. Karena medium online buat anak zaman now sekarang lebih persuasif.
Impian Reza ke depan?
Bisa terus berkarya, bisa membuat karya-karya yang menarik dan baik. Bisa bermain dalam medium yang bervariasi. Main karakter yang menarik untuk dipotret. Bisa main film yang realis yang diterima sama penonton. Tanpa harus berusaha being over the top.
Reza masih mau jadi pemain pendukung, kenapa?
Karena saya orangnya nggak mau insecure. Selama saya suka dengan karakternya, selama ada yang menarik di karakter tersebut, dan kadang juga ceritanya nggak terlalu gimana banget tapi honornya wow banget, realistis aja.
Saya nggak harus tampil jadi pemain utama ya. Kalau ternyata pemeran pembantu yang bagus perannya bisa membuat orang teringat dengan peran tersebut ya kenapa tidak. Karena sampai sekarang saya nggak bisa lupa karakter Samsudin di film Perempuan Berkalung Surban. Itu peran pembantu yang membuat saya meraih penghargaan pertama. Dan melahirkan skenario pertama yang membuat saya mendapat tawaran lain yang bagus-bagus.
Ke belakang layar?
Iya, sutradara masih terus. Sudah ada satu film yang lagi dikembangkan. Saya tidak yakin apakah bisa diekskusi tahun ini. tapi saat ini sedang dikembangkan.
Rindu dan penasaran akting Reza Rahadian? Tunggu di film Benyamin : Biang Kerok akan tayang serentak diseluruh bioskop di Indonesia pada tanggal 1 Maret 2018. Selain Reza Rahadian, film ini juga dibintangi oleh Rano Karno, Meriam Bellina, Lydia Kandou, Azis Doa Ibu, Aci Resti, Delia Husein, dan Bella Barbie.