Eksklusif, Ririn Dwi Ariyanti Terus Belajar Nilai Positif dari Anak

Anto Karibo diperbarui 12 Feb 2018, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Ririn Dwi Ariyanti dan Aldi Bragi tengah menunggu kehadiran anak ketiga dari pernikahan mereka. Saat ini kehamilan Ririn sudah menginjak usia 7 bulan. Dalam beberapa bulan ke depan, pemeran sinetron Ada Apa Dengan Cinta? itu akan menjalani proses persalinan.

Karenanya, beberapa pekerjaan di dunia entertainment pun telah dikurangi. Ia mengaku saat usia kandungan sudah beranjak tiga bulan, pekerjaan yang menguras waktu dan tenaga seperti sinetron kejar tayang sudah dihentikan.

"Mulai Januari Februari juga udah berkurang, kehamilan udah besar. Jadwal ada yang dimajuin juga. Sekarang dah banyak waktu senggang ama keluarga, sambil menanti kelahiran," kata Ririn Dwi Ariyanti saat ditemui di kediamannya, kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2018).

 

What's On Fimela
Eksklusif Ririn Dwi Ariyanti. (Foto: Arian Putra, MuA: @yayihanoum , Hair do: @fajrisalonnew, Wardrobe: @minimalstore , Stylist: Indah Wulansari, DI: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)

Ririn menambahkan, kehamilan kali ini sangat berbeda dari dua kakaknya, Siti Alana Kalyani (6) dan Siti Alecia Kaira (5). Jika di kedua kehamilan sebelumnya Ririn tak merasakan mual dan lainnya, masa hamil ini wanita 32 tahun tersebut merasakan sedikit kendala.

"Di sini agak ngerasain, mual sampai muntah. Limbung, pusing, sampai ga doyan makan juga. Jarak 5 tahun ama anak, hamil beda sih sekarang 32 tahun ama sebelumnya 26/27. Cepet capek yang sekarang," ucap Ririn.

Setelah anak ketiga ini, Ririn berencana untuk 'tutup pabrik'. Bukan takut secara finansial. Baginya, rezeki akan tetap ada selama percaya kepada Yang Di Atas dan mau berusaha. Namun, ia ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya kelak.

Eksklusif Ririn Dwi Ariyanti. (Foto: Arian Putra, MuA: @yayihanoum , Hair do: @fajrisalonnew, Wardrobe: @minimalstore , Stylist: Indah Wulansari, DI: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)

Sebagai orangtua, Ririn berharap bisa membimbing sekaligus menjadi teman dalam perkembangan sang anak. Ia tak mau menjadi orangtua yang diktator dan memiliki kesan memaksakan kehendak kepada anak-anaknya.

Bersama sang suami, membangun komunikasi yang bebas dan bertanggung jawab dipilihnya. Ia ingin ada komunikasi dua arah antara orang tua dan anak. "Jadi komunikasinya dua arah. Listen bukan hearing. Belajar untuk mendengarkan dan didengarkan. Dan sebagai orang tua kita juga terus belajar dari anak tentang nilai positif," tutur Ririn Dwi Ariyanti.

 

2 dari 3 halaman

Rencana Ririn Dwi Ariyanti Tutup Pabrik

Eksklusif Ririn Dwi Ariyanti. (Foto: Arian Putra, MuA: @yayihanoum , Hair do: @fajrisalonnew, Wardrobe: @minimalstore , Stylist: Indah Wulansari, DI: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)

Tiga anak dari pernikahannya dengan Aldy Bragi bagi Ririn Dwi Ariyanti sudah cukup. Ditambah dengan adanya Dira, anak dari Aldi Bragi dan Ikke Nurjanah yang selama ini bersamanya. Karenanya ia berencana untuk tak lagi menambah momongan kemudian hari. Mengingat usianya yang saat ini juga sudah kepala tiga.

Hamil masih kerja? Masih ada beberapa pekerjaan, syuting, program TV hiburan anak, kerja sama ama produk juga. Kalo untuk sinetron emang off dulu. Pas hamil 3 bulan itu udah stop.

Mulai Januari- Februari juga udah berkurang, kehamilan udah besar. Jadwal ada yang dimajuin juga. Sekarang dah banyak waktu senggang ama keluarga, sambil menanti kelahiran.

Beda dari yang sebelumnya? Kehamilan hampir sama ya. Tapi hormonal lain-lain. Trisemester awal ada mualnya. Nah kalo ada yang bilang mabok hamil, aku negrasain. Nah kalo sebelumnya ga ngerasain, padahal waktu itu juga masih syuting.

 

Eksklusif Ririn Dwi Ariyanti. (Foto: Arian Putra, MuA: @yayihanoum , Hair do: @fajrisalonnew, Wardrobe: @minimalstore , Stylist: Indah Wulansari, DI: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)

Di sini agak ngerasain, mual sampai muntah. Libung pusing, sampai ga doyan makan juga. Jarak 5 tahun ama anak, hamil beda sih sekarang 32 tahun ama sebelumnya 26/27. Cepet capek.

Kakak-kakaknya gimana? Ga ada masalah. Dira udah kuliah. Yang lain juga udh besar, ada aktivitasnya sendiri. Dgn kehadiran adik ini mereka excited banget, mereka udah menanti sekali pengen punya adik. Buat mereka bukan persaingan.

Ngapain biasanya? Paling excited kalo calon adiknya udah gerak-gerak, mereka nunggu. Kalo mau tidur mereka mulai pegang, langsung dicium, disayang-sayang.

Mas Aldi masih perhatian? Dia sih basicnya emang perhatian orangnya. Dalam situasi apapun. Buat aku ya ga ada yg berubah. Paling ya tentang istirahat. Dan aku pun sudah menjaga pola istirahat, jadi ya gak masalah. Kalau masalah perhatian, hamil ga hamil juga perhatian. Jadi okelah.

Ngidam? Aku bingung kalo ngidam. Aku nyebutnya hormonal ya. Kalo satu dua enak banget. Yang lebih lincah ke mana-mana. Kalo selera makan, kita kan nyesuaiin, nyari selera apa, gak yg ngidam pengen makanan juga.

 

Eksklusif Ririn Dwi Ariyanti. (Foto: Arian Putra, MuA: @yayihanoum , Hair do: @fajrisalonnew, Wardrobe: @minimalstore , Stylist: Indah Wulansari, DI: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)

Naik berapa berat badannya? 7-8 kilogram. Biasanya kalo hamil naiknya 12 kiloan. Ini naiknya emang lumayan dikit. Karena di awal naik turun lagi. Start hamilnya lebih gemuk, 4 bulan ga nambah. Ga banyak makan karena lebh picky.

Persiapan sambut bayi? Sejak pindah ke sini, belum ngecat. Pertimbangannya anak-anak masih kecil. Ini sebelum lahiran dicat dan rapi-rapiin rumah. Kalo mau dibenahin dan ditambah ruangan, sebelum lahiran.

Jenis kelamin? Doain ajalah.

Sudah mempersiapkan nama untuk anak? Biasanya last minute. Kita biasanya udah cari-cari sendiri. Kita ga ada yang terlalu dominan.

Anak lahir? Kebetulan satu dua caesar, kemungkinan yang ketiga juga. Jadi ya yang terbaik aja dijalanin.

Tutup pabrik? Insya Allah sudah. Planning-nya udah. Kalo untuk nambah juga usianya udah segini. Tapi namanya rezeki, nanti kalau tiba-tiba ada lagi ya gimana. Tapi ya planning-nya sih udah aja.

 

3 dari 3 halaman

Ririn Dwi Ariyanti Belajar Ilmu Positif dari Anak

Eksklusif Ririn Dwi Ariyanti. (Foto: Arian Putra, MuA: @yayihanoum , Hair do: @fajrisalonnew, Wardrobe: @minimalstore , Stylist: Indah Wulansari, DI: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)

Sebagai orangtua, Ririn berharap memberikan pendidikan dan perhatian terbaik untuk anak-anaknya. Ia dan suami memilih komunikasi dua arah kepada anak-anaknya. Tak ada kekang mengekang maupun aturan yang begitu baku dalam keluarga mereka.

Asuh tiga anak, bagi waktu keteteran? Ga sih ya, yang penting komunikasi ya. Kalo misalkan aku dlm sinetron panjang, mereka ngerti. Yang penting waktu kosong yg ada, itu berkualitas. Jgn mikir kuantitas, ternyata ga berkualitas. Kerja tapi kualitas bareng maksimal.

Biasanya? Anytime. Weekend atau tidak, biasa pergi aja. Polanya ya emang gitu. Buat kita pergi atau jalan ga harus week end. Coba komunikasi apa adanya, terbuka untuk anak. Punya hak komunikasi yang punya porsi masing-masing. Jangan sampai tak sadar komunikasi berjalan dua arah. Mendengar dan didengar. Buat yg senyaman, senyantai mungkin.

Tipikal orang tua seperti apa? Gak tahu ya. Nanya harus ke anaknya. Kalo aku ama suami ya pengen yg sewajarnya aja. Ga pengen yang berlebihan. Yang kita terapin sehari-hari ya jalan aja. Ya yang terbuka, bisa beropini, suka ga suka harus diomongin. Buat mas Aldi gak ada yang jam sekian jam sekian adalah jam untuk ini. Karena kan tiap orang beda. Nanti tanggung jawab dari mereka, yang menentukan prioritas dan kesadaran sendiri.  Santai dan fokus. Semua kenyamanan ya datangnya dari keluarga. Bukan tanpa aturan tapi saling menghargai kepentingan orang lain.

Eksklusif Ririn Dwi Ariyanti. (Foto: Arian Putra, MuA: @yayihanoum , Hair do: @fajrisalonnew, Wardrobe: @minimalstore , Stylist: Indah Wulansari, DI: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)

Efek ke anak? Seperti Dira, dia nilainya bagus. Justru dia bisa ngatur waktu sendiri untuk belajar, bermain, dan sebagainya. Sering juga pergi ama Dira, bahkan jam 10 baru jalan setelah adiknya pada tidur. Ya begitu, jadi ya saat anak diperbolehkan main, gak menjadi sebuah privillage, lalu bebas main sampai ga mau pulang.

Paling ya kita tahu, dia main ama siapa, lalu ngasih tahu dimana. Ya udah. Yang penting komunikasi jelas, punya kebebasan berekspresi. Dan Aldi tipikal yang gak mau mengekang seperti itu. Ujian nilainya juga pernah yang tiga terbaik di Jakarta, tertinggi satu sekolah.

Susah ngebentuk pola? Kalo anak-anak, Lana Cia, dikasih pilihan yg baik-baik. Karena mereka masih kecil. Nah kalo Dira udah 18 tahun, udah ga bisa dikasih pilihan. Kita kasih ABCD, dia ternyata punya pilihan E. Karena dia udh dewasa. Jagain aja anaknya punya pola pikir positif. Karena pola itu ga diciptakan tiba-tiba. Semenjak nikah, aku ama Aldi juga begitu.

Terinspirasi dari mana? Ga ada. Mungkin aku ama Aldi nyamannya komunikasi begitu. Terasa lebih enak aja. Menghormati bukan menuakan atau menunduk, tapi menghargai dengan sikap.

 

Eksklusif Ririn Dwi Ariyanti. (Foto: Arian Putra, MuA: @yayihanoum , Hair do: @fajrisalonnew, Wardrobe: @minimalstore , Stylist: Indah Wulansari, DI: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)

Belajar dari anak? Baru ngobrol ama Lana. Gimana ama teman yang suka nakal-nakalin. Aku ngomong nanti kalo nakal lagi, aku gak mau main ama kamu. Ternyata jawaban dia lebih dari itu. Aku ga akan melakukan hal yang buruk kepadamu. Temannya jawab, aku juga, lalu mereka pelukan, ga nakal lagi. Ternyata kita bisa belajar banyak dari anak.

Sosmed dan Internet jadi ancaman? Orang sih banyak ya teori dan metode aturan buat anak. Tapi aku ama anak-anak sih perkenalkan. Ada dunia digital yang begitu luasnya sebagai penunjang kehidupan ke depan. Jadi kita perkenalkan, Internet, YouTube, browsing.

Mikirnya sih jangan sampai dikenalin ama orang lain. Kita buat first impression mereka, yang kami kenalkan. Seperti tutorial bikin apa, mainan yang inovatiflah. Dan sejauh ini mereka ga berlebihan juga. Jadi, sekadar nyari informasi aja. Sejauh ini aman, masih dalam batas kejaga.

Ketakutan? Harus ada rasa takut kalo jadi orang tua. Ga boleh terlalu yakin juga. Rasanya yg paling bener. Ya dimonitor, ikutin ritme dan disesuaiin lagi ama perkembangan. Ngalir aja. Dan mengurangi parno-parno, kalo udah itu jadi ga bisa berpikir logis.

Ya, tiap orangtua pasti memiliki cara masing-masing dalam menerapkan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. Demikian pula dengan Ririn Dwi Ariyanti. Ia mendapatkan kenyamanan dengan sistem yang sudah dijalani. Ia yakin dari keluarga yang nyaman bagi penghuninya akan menciptakan aura positif tersendiri.