3 Fakta Soal Bell Palsy, Penyakit Langka yang Diderita Pak Deden Penjual Tisu

Karla Farhana diperbarui 09 Feb 2018, 13:54 WIB

Fimela.com, Jakarta Baru-baru ini, netizen dihebohkan dengan sebuah foto seorang penjual tisu bernama Pak Deden. Pria yang memakai baju merah itu berjualan sambil memegang kertas bertuliskan "Tolon beli tissue saya untuk membantu berobat mata saya. Pak Deden (Penderita Bell Palsy)." 

Dilansir dari salah satu media nasional, kisah Pak Deden ini awalnya dikisahkan oleh seorang pemilik akun Twitter bernama @baeutya. Dikisahkan, Pak Deden berjualan di Depok, Jawa Barat. 

Deden biasanya berjualan di jembatan penyebrangan orang (JPO) di Margondaraya, dekat Universitas Gunadarma. Dia juga meminta para netizen untuk membeli tisu Pak Deden, agar dia bisa mengobati penyakitnya, Bell Palsy. Namun, nggak banyak orang yang tahu soal penyakit Pak Deden ini, lho!

2 dari 4 halaman

Apa Itu Bell Palsy?

Ilustrasi wajah

Dilansir dari MSD Manuals, Bell Palsy merupakan sebuah penyakit di mana, otot pada satu sisi wajah melemah. Hal ini terjaid ketika saraf pada wajah membengkak dan tertekan. Bell Palsy ini hanya terjadi pada satu sisi wajah saja. 

3 dari 4 halaman

Gejala Bell Palsy Apa Saja?

Bell Palsy | Sumber Foto: researchgate.net

Bell palsy biasanya memiliki beberapa karakteristik atau gejala yang bisa terlihat kasat mata. Salah satunya, sebelah mata terlihat agak jatuh, cekungan pada bawah hidung pada sisi tersebut sudah nggak lagi terlihat, dan ujung bibir pun juga jatuh. 

Tapi, ada gejala lain yang perlu diperiksakan ke dokter, misalnya, sulit membuat ekspresi wajah, sulit mengedipkan mata, dan sulit tersenyum. 

 

 

 

 

4 dari 4 halaman

Pengobatan Apa yang akan Diberikan?

Angelina Jolie tengah dalam proses perceraian dengan Brad Pitt. Sebelumnya ia pernah menikah dengan Bob Thornton, dan Johnny Lee Miller. (DIA DIPASUPIL/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/AFP)

Bukan cuma orang biasa yang menderita penyakit ini. Angelina Jolie pun juga didiagnosa mengidap penyakit yang sama oleh dokter. Jangan takut, penyakit ini maasih bisa ditangani. 

Namun, kalau nggak melakukan treatment, pasien akan sulit sembuh. Jadi, usai dokter memeriksa saraf, mereka akan memberikan latihan untuk wajah, dan juga obat.