Fimela.com, Jakarta Kejadian Luar Biasa (KLB) atas kasus Campak dan Gizi Buruk di Kabupaten Asmat, Papua tengah menjadi sorotan. Sebanyak 71 orang pun menjadi koban gizi buruk dan membuat sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) turut andil untuk mengatasi masalah tersebut.
Melansir Liputan6, UGM mengirimkan dosen-dosen terbaiknya berangkat ke Asmat utnuk menangani maslah gizi buruk tersebut. Sayangnya, hal itu tak bisa berjalan dengan mulus, lantaran mereka harus menempuh perjalanan dengan medan yang sulit untuk sampai di Asmat.
What's On Fimela
powered by
Saat berada di Mimika, tujuh dosen terbaik UGM itu harus berpikir keras untuk bisa sampai di Asmat, yang mana mereka harus menggunakan moda transportasi lain karena anggaran tak cukup untuk menyewa pesawat seharga Rp 42 juta, untuk mengantar mereka ke Asmat.
Alhasil, mereka pun harus menyewa transportasi yang lebih murah dan akhirnya menggunakan longboard atau perahu bermesin dua dengan harga sewa Rp 20 juta untuk menempuh perjalanan yang diperkirakan selama empat jam.
Namun perjalanan itu tak berjalan mulus, setelah tertunda karena harus mencari mesin perahu dan bahan bakar, mereka yang baru berangkat puluk 14.00 pun kembali harus menunda perjalannya karena cuaca ekstrem dan ombak besar dan harus menginap semalam di tengah sungai. "Informasinya hanya empat jam, bayangan kami tidak sampai malam tiba di sana," ujar Sekretaris Direktorat Pengabdian Masyarakat UGM, Rachmawan Budiarto.
Ya, saat memasuki sungai yang berada di wilayah hutan pada pukul 19.00 nelayan yang mengantarkan mereka menghentikan kapal. Bukan karena rusak, melainkan nelayan memutuskan untuk menghentikan perjalanan sementara setelah 'dibuai ombak ganas'.
Mengejutkannya saat semalaman menginap, tak ada awak kapal yang berani turun dari atas kapal. Hal itu pun membuat para dosen bertanya-tanya. Pagi harinya, mereka pun tahu ternyata sungai yang mereka inapi terdapat banyak buaya.
Tak sampai di situ, jalur tranportasi yang mereka lalui juga ternyata sering terjadi kapal tenggelam lantaran tidak kuat menahan benturan ombak. wah, berat ya perjalanan menuju ke Asmat, beruntungnya para dosen mampu melewati perjalanan berat itu dan selamat tiba di Asmat untuk menolong para korban gizi buruk.