Jadi Korban Longsor, Ibunda Dianti Putri Titip Mukena ke Musala

Gadis Abdul diperbarui 08 Feb 2018, 07:26 WIB

Fimela.com, Jakarta Teman-teman kerja Dianti Putri atau pemilik nama lengkap Dianti Diah Ayu Cahyani Putri masih tak percaya jika teman yang dikenalnya sebagai salah satu karyawan berprestasi tersebut kini telah tiada. Putri adalah korban meninggal dunia akibat tertimpa longsoran yang terjadi di Underpass Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (5/2/2018).

Setelah diselamatkan Putri sempat dibawa ke RSUD Tangerang lalu mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Mayapada, Tangerang. Namun kondisi Putri terus menurun, setelah mendapatkan perawatan beberapa jam, Putri menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 06.40 WIB.

"Prestasi dan dedikasinya bagus, Putri diangkat pada 1 Februari setelah enam bulan masa percobaan, " jelas Direktur Keuangan PT GMF Aero Asia, Insan Nurcahyo, Selasa (6/2/2018) seperti dikutip dari Liputan6.com, Kamis (8/2/2018). Tak hanya di kantor, di lingkungan rumahnya Putri juga dikenal sebagai anak yang baik, ramah, dan soleha.

Dianti Putri, korban longsoran di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (5/2/2018) ini dikenal sebagai wanita yang rajin salat. (Foto: Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Salah satu orang yang tentunya sangat bersedih atas kepergian Dianti Putri adalah sang ibunda Sudiana Susilaning yang tak berhenti menangis saat melihat rekan-rekan kerja Putri datang melihat Putri untuk yang terakhir kalinya. Sudiana tahu bahwa mukena yang selalu digunakan oleh putrinya masih berada di musala kantor.

Ia pun tak ingin mukena Dianti Putri diberikan kepadanya, ia ingin mukena Putri dititipkan ke musala kantor untuk dipakai orang-orang yang ingin salat. "Ada mukena di musala kantor, jangan dikembalikan untuk dipakai di musala saja," jelas Sudiana Susilaning kepada teman-teman Dianti Putri usai pemakaman anaknya di TPU Ki Ahmad Cengkok, Kota Serang, Selasa (6/2/2018).