Eksklusif , Tradisi Lama dan Warna Baru Sheila on 7

Anto Karibo diperbarui 07 Feb 2018, 08:08 WIB

Fimela.com, Jakarta Tak mudah bagi sebuah band ketika bisa bertahan puluhan tahun dalam industri musik. Banyak hal yang perlu dikorbankan oleh masing-masing personel seperti egoisme demi membuat band tetap di dalam komitmen awal. Dan Sheila on 7 pun merasakan hal itu.

Selama lebih dari 20 tahun berkarya, banyak sekali kejadian yang mengiringi perjalanan hidup mereka sebagai band. Salah satunya ketika mereka harus kehilangan Sakti sebagai gitaris serta Anton, drummer yang sedari awal telah menjadi bagian.

***

Orang awam tentu melihat ada kekompakan dan rasa kekeluargaan yang begitu erat dalam tubuh band asal Yogyakarta itu. Namun, diakui oleh band pelantun Kisah Klasik Untuk Masa Depan ini, mereka tak selalu satu suara.

"Sebenarnya kalau dibilang kompak ya enggak kompak-kompak banget juga. Cuma Sheila on 7 sampai hari ini alhamdulillah masih dikasih cara untuk menyelesaikan masalah dengan baik," kata Duta di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

 

Eksklusif Sheila on 7 (Foto: Bambang E Ros, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Bagi Adam, Duta, Eros, dan Brian, komitmen awal untuk bersama dalam suka duka di bawah keluarga Sheila on 7 merupakan satu hal yang menjadi harga mati. Kemampuan diri dengan ego tinggi pun mereka redam.

"Cowok itu sudah pasti egois. Bahas aransemen atau kita mau ke mana habis ini bisa jadi masalah. Kan masalah ada terus mulai dari yang kecil sampai yang besar. Kalau ada masalah ya balikin ke komitmen awalnya," sambung Duta.

Dan langkah baru mulai mereka jejakkan setelah keluar dari label besar yang selama ini menaungi. Sheila on 7 kali ini berjalan dengan payung indie bernama 507 Records. Sebuah pengalaman baru tentunya bagi keempat personel yang berusaha 'menjual' karya mereka sendiri.

Lewat label indie tersebut, Sheila on 7 baru saja melepas karya bertajuk Film Favorit. Melalui single ini, mereka menunjukkan semangat baru tersebut dengan musikalitas. Ada beberapa kesegaran baru yang mereka tawarkan di single ini.

 

Eksklusif Sheila on 7 (Foto: Bambang E Ros, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

"Sheila on 7 berada di masa yang punya semangat baru. Kita memulai sesuatu baru seperti label baru, industri keadaan baru bagi kita, kita menjalani semangat yang menggebu. Itu yang akhirnya sampai di single baru ini. Secara beat, lagu ini bisa menggambarkan kondisi Sheila on 7 sekarang," tutur Brian.

Ya, semangat Sheila on 7 dalam memberikan warna pada karya memang tak akan pernah pupus. Sampai hari itu tiba, Duta Dkk akan tetap menghibur pecintanya. Kepada Bintang.com, mereka pun berbagi kisah tentang karya dan nafas baru di jalur indie, sampai semangat kekeluargaan di dalam band.

Tak lupa, Duta, Adam, Eross, dan Brian dalam kacamata atau penilaian masing-masing personel. Lucu, namun demikian mereka telah menemukan keluarga kedua dalam Sheila on 7, selain daripada istri dan anak-anak tercinta.

2 dari 3 halaman

Semangat Baru Sheila on 7 Lewat Film Favorit

Eksklusif Sheila on 7 (Foto: Bambang E Ros, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Dari judul lagu, karya terbaru Sheila on 7 memang terkesan unik. Mereka tak mau memilih judul dengan kata-kata atau kalimat cinta, meskipun lagu tersebut terinspirasi dari kisah seorang yang mengejar cinta sejatinya. Lagu berjudul Film Favorit ini ditulis oleh Eross dan menjadi langkah baru karena Sheila on 7 mendaulat music director dalam penggarapannya.

Single baru Film Favorit, apa istimewanya?

Duta: Ini karya Sheila on 7 lewat label sendiri, 507 Records. Setiap pengalaman pertama istimewa dan berkesan pastinya. Sangat membanggakan sekali berkarya dengan label sendiri. Kami merasa pengerjaan single ini sangat baik. Impact-nya juga sangat baik. Istimewa dengan kemandirian Sheila on 7, dengan kesederhanaan.

Inspirasi nulis lagu ini saat apa?

Eross: Terinspirasi dari kisah seorang teman dekat yang belum berhasil menemukan pasangan hidup. Lewat lagu ini aku kayak kasih saran ke dia. Aku mengumpamakan aku adalah dia, supaya untuk anak-anak sekarang lebih relevan, lebih kena. Lagunya sendiri, kalau sudah yakin sama sesuatu kejar dengan sungguh-sungguh.

Kenapa film yang diambil menjadi judul lagu?

Eross: Judul Film Favorit, karena sekarang ini film banyak sekali berpengaruh di kehidupan anak-anak zaman sekarang. Jadi lebih mudah terbawa suasana karena film. Saya akan memperjuangkan kamu seperti di film sesuatu itu. Banyak aksi heroik juga belakangan cuma ada di dalam film.

Eksklusif Sheila on 7 (Foto: Bambang E Ros, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Kenapa lagu ini dipilih jadi single terbaru Sheila on 7?

Duta: Dari pertama kali mendengar demo dari Eross, aku langsung senang dengan lagu ini. Aku merasa lagu ini bisa jadi beda, lebih segar, dan lebih megah serta lebar dari segi aransemen.

Musikalitas beda, terasa lebih gagah?

Brian: Sebenarnya saya lebih merasa sekarang, Sheila on 7 berada di masa yang punya semangat baru. Kita memulai sesuatu baru seperti label baru, industri keadaan baru bagi kita, kita menjalani semangat yang menggebu. Itu yang akhirnya sampai di single baru ini. Secara beat, lagu ini bisa menggambarkan kondisi Sheila on 7 sekarang.

Liriknya Eross punya lirik yang menggambarkan, kita cowok memperjuangkan sesuatu kepada orang yang kita cintai. Nuansanya yah kita pengin punya yang anthemic atau gagah atau cowok banget secara sound dan beat.

Eross: Secara musikalitas memang ini perjalanan sudah jalan 22 tahun. Jadi kita melakukan yang gak pernah kita lakukan. Jadi ada synthesizer, drumnya juga sangat dominan sekali. Ini baru Sheila on 7 lakuin setelah 22 tahun.

Suka duka di jalur indie?

Duta: Asyiknya sendiri itu sama aja sih, kita lepas dari label bukan enggak asik. Seru sih, rasanya kayak awaal mula buat band. 2010 kita jalanin, dengan segala macam kesalahan ini seru banget.

Adam: Kalau aku sih enggak pernah lihat suka duka, itu sih jadi perjalanan ya, dan semua itu kan berjalan sesuai usia. Semua dijalani dengan suka, kalaupun ada kesalahan-kesalahan kita manusia kok, kita manusia yg berkerja sama, selama masalah itu bisa dibicarakan dan selesai, ya alhamdulilah selesai, kita semakin menemukan jalan yang pas untuk S07 untuk saat ini.

Eksklusif Sheila on 7 (Foto: Bambang E Ros, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Album bakal rilis 2019?

Adam: Belum tahu juga sih. Yang pasti sekarang kita single per single dulu. Nanti di tengah jalan, 3 single atau 5 mau dibentuk jadi album dengan tambahan lagu lain ya mungkin. Jadi untuk sementara ini kita jalan dengan single per single dulu.

Akan ada kolaborasi?

Adam: Kolaborasi belum tahu. Sekarang dengan music director aja. Bukan sebagai penyanyi, namun untuk melihat lagu Sheila on 7 sesuai angle dia.

Makna sebuah album buat kalian?

Eross: Sangat penting. Karena selain eksistensi juga mem-file-kannya lebih mudah. Karena kami berempat ini memiliki koleksi fisik CD dan bentuk fisik lainnya. Rasanya lebih menyenangkan ketika mendengarkan karya sembari membaca credit tittle-nya. Jadi kami ingin budaya itu masih tetap ada sampai ke generasi mendatang.

Album ke depan juga ada fisik berarti, bukan digital saja?

Eross: Tentu (keluarin bentuk fisik). Ya itu, biar secara ini kami menularkan kebiasaan yang bagus, kita pengen memperkenalkan kepada generasi setelah kami, bahwa fisik itu menyenangkan.

Adam: Kita kan menyesuaikan apa yang ada sekarang. Sekarang jaman digital. Jualannya juga bisa per lagu, mungkin single per single jualannya, tapi muaranya tetap album.

3 dari 3 halaman

22 Tahun Bersama, Sebuah Keluarga Kedua

Eksklusif Sheila on 7 (Foto: Bambang E Ros, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Pegang pundakku jangan pernah lepaskan, bila ku mulai lelah, lelah dan tak bersinar. Sebait lirik dalam lagu Sahabat Sejati itu sepertinya telah tertanam kuat dalam pribadi masing-masing personil untuk saling menghargai dan menghormati sampai akhirnya 20 tahun lebih mereka bersama.

Banyak kendala pastinya, seperti ketika motor dari grup ini, Eross yang sering kesulitan mencipta lagu, lalu bagaimana mereka mempertahankan para penggemar lama serta menggaet generasi muda sebagai penggemar baru, juga dalam komitmen meniti jalan sebagai Sheila on 7.

Puluhan tahun mencipta lagu, lebih susah sekarang atau dulu?

Eross: Lebih susah (sekarang) sih jelas. Karena hampir semua tema pernah kita tulis, segala macam tuh pernah ditulis. Yang penting kalau nulis lagu itu yang utama adalah temanya apa. Setelah dapat tema kalau lagi di jalan ditulis. Nanti setelah waktu memungkinkan ada piano, gitar baru cari nuansanya.

Ada momentumnya?

Eross: Gak ada harinya. Kadang susah kadang gampang. Gak ada harinya dan gak ada rumusnya. Pokoknya sebagai penulis lagu dari umur 17 tahun sampai hari ini kalau udah buntu ya buntu. Ada lagu yang 15 menit jadi. Ada yang udah 2 tahun gak jadi-jadi.

Termasuk band yang memiliki penggemar lintas generasi, tanggapan?

Duta: Berkat usaha yang tulus dan doa dari banyak orang. Itu doa orang tua, serta doa banyak orang. Enggak ada yang lain, cuma itu.

Eksklusif Sheila on 7 (Foto: Bambang E Ros, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Gimana mempertahankan penggemar?

Duta: Ya hampir semua lagu yang kita tulis kita mengalaminya. Jadi bagaimana kita se-wise mungkin jangan sampai orang yang mendengarkan gak tertarik. Kalau ditanya gimana biar relevan dengan pendengar sekarang ya kita gak boleh egois, dalam arti kita gak boleh egois selalu menulis apa yang kita rasakan. Kalau gak kita rasakan gak ditulis jadi imajinasinya juga harus jalan. Mungkin lebih tepatnya seperti seorang penulis skenario.

Mengikuti selera pasar juga?

Duta: Itu yang gak pernah dilakuin Sheila on 7, maksudnya mengikuti keinginan anak zaman sekarang. Mungkin yang membuat Sheila on 7 seperti sekarang itu adalah buah kerja keras dari tahun-tahun yang dulu, maksudnya bahwa kami ini musiknya punya ciri, apapun itulah yang orang bilang cirinya.

Sheila on 7 masih sering main di pensi itu kan pertanyaan buat saya kenapa mereka pilih kami, yang umurnya lebib muda banyak, yang lebih segar dari Sheila on 7 banyak, mereka rata-rata dicekokin sama tantenya, sama ibunya, tahun-tahun ini udah mulai ibu nih, tahun-tahun kemarin ada kakaknya.

Baru setelah mereka seneng mereka baru nyari, apalagi sekarang buat akses file yang lama-lama gampang banget kan. Akhirnya dari mereka yang dengar let's say, lagu Lapang Dada mereka baru nyari musiknya Sheila on 7 yang lama-lama.

Kompak banget ya?

Duta: Sebenarnya kalau dibilang kompak ya enggak kompak-kompak banget juga. Cuma Sheila on 7 sampai hari ini alhamdulillah masih dikasih cara untuk menyelesaikan masalah dengan baik. Karena pada intinya semua band sama kan. Band lain juga isinya sama, cowok semua. Cowok itu sudah pasti egois.

Kan masalah ada terus mulai dari yang kecil sampai yang besar. Bahas aransemen atau kita mau kemana habis ini bisa jadi masalah. Mungkin buat yang lain, mereka enggak nemu cara buat nyelesaiin masalahnya. Di satu sisi mungkin bisa jadi komitmen yang kurang kuat sehingga kalau ada masalah ya enggak bisa balikin ke komitmen awalnya.

Eksklusif Sheila on 7 (Foto: Bambang E Ros, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Sampai kapan mau berkarya dalam dunia musik?

Adam: Sak kuate lah (sekuatnya).

Duta: Iya sampai kapanpun. Kita sempat kok ada ngomong-ngomong istilahnya bayangan obrolan kosong kalaupun besok lingkupnya kecil pun kalau kita bisa ngeband ya kita ngeband kok. Sekarang kita mainnya di lapangan sama GOR terus tiba tiba cuma di ruangan yang cuma 200 orang, 100 orang tiba-tiba 50 orang. Selama ada yang mau denger dan kita masih kuat, masih senang, ya kita jalani.

20 tahun lebih bersama gimana rasanya?

Adam: Baru kerasanya kalau ditanya sih. Selama ini menjalaninya ya, kita jalan dari awal, sampai sekarang masih main musik bareng. Kalau gimana rasanya, kita kadang ga ngerasa juga.

Dibanding usia pernikahan kalian lebih lama bersama Sheila on 7, menginspirasi?AdamYa pasti band dan keluarga saling menginspirasi. Karena musik kan bagian dari kehidupan. Memiliki keluarga juga adalah bagian dari kehidupan. Semuanya saling memberi dan menerima.

Bagi masing-masing dari kalian, teman personel lain seperti apa?

Adam: Duta ini sangat pandai berkomunikasi. Dia yang paling telat mungkin, eh sering. Kalau Eross, ya kayak gini lah, galak. Eross kreatif, Brian lucu menggemaskan.

Duta: Eross sangat komitmen pada hal yang dia sukai. Akan menuangkan apapun untuk yang disukai. Dia ama teman Sheila, mau kompromi, kalau ama orang lain tanpa basa basi. Brian orang sosmed, paling update lah. Adam, sabar orangnya, kalau bisa temenan lama ama saya berarti sabar orangnya.

Eross: Brian itu dulu jahil, tapi sekarang ndak, dia ama istrinya termasuk romantis. Adam itu orangnya sabar, kadang makannya banyak banget, kadang sedikit, ga konsisten. Duta telat udah ya, dia orangnya berani, 'ndablek'.

Brian: Duta orangnya detail, Adam orangnya mengayomi, Eross terakhir ini pemarah...

Eross: Iya (pemarah) kalau ama Brian.

Canda tawa memang selalu ada ketika Duta, Adam, Eross, dan Brian berkumpul. Mereka layaknya seperti kakak beradik yang sudah mengucap janji setia untuk saling melindungi dan melengkapi. Mereka yang akan selalu bersama saat suka dan duka. Semoga dalam nama Sheila on 7, mereka tetap memberikan karya terbaiknya.