Fimela.com, Jakarta Sejak awal tahun 2018, ada begitu banyak kasus pelecehan seks yang muncul dan viral di media sosial, yang salah satunya dialami oleh Aneta Baker seorang aktivis pendiri She is Called asal Selandia Baru. Lewat media sosialnya, Jumat (2/2/2108) lalu Aneta bercerita bahwa dirinya mendapat perlakuan tak pantas dari seorang pegawai hotel di Bali saat ia tengah berlibur di sana.
Hal tersebut berawal saat Aneta ingin check out dari Ramada Sunset Road yang ditempatinya, dan meminta pengembalian uang (refund) karena sempat diminta membayar lebih karena ada kesalahpahaman.
Namun di tengah proses tersebut, salah satu pegawai pria di hotel tersebut mengatakan bahwa pengembalian uang memerlukan waktu yang lama. Sebagai gantinya untuk memudahkan proses refund pegawai hotel itu pun meminta hal tak senonoh kepada Aneta.
"Kau ingin aku melakukan apa?" tanya Aneta kepada pegawai hotel itu, yang dijawab dengan permintaan tak senonoh untuk melakukan "blowjob". Tak terima dirinya dilecehkan, Aneta Baker pun menemui pihak hotel yang ditempatinya dan melaporkan pelecehan yang dilakukan oleh pegawainya.
Lewat unggahan yang sama Aneta Baker pun menuturkan bahwa manajer hotel tersebut terkejut dan tak menyangka dengan apa yang dilakukan pegawainya kepada tamu hotel. Pihak hotel pun sangat menyesal dengan kejadian yang memalukan ini dan memasstikan bahwa pegawainya tersebut akan diberhentikan.
Pegawai Dipecat
Selain itu, lewat media sosial Facebook, pihak Ramada Sunset Road melakukan klarifikasi dan membenarkan kejadian pelecehan itu terjadi di hotelnya.
"Seperti yang mungkin Anda lihat di media sosial, salah satu anggota staf kami bertindak tidak pantas kepada tamu hotel kami pada 31 Januari. Kami sangat menyesal bahwa tamu mengalami hal ini. Tentunya kami tak membenarkan prilaku seperti ini dilakukan oleh staf kami," tulisnya lewat akun Ramada Bali Sunset Road Kuta.
"Staf tersebut tak lagi bekerja di hotel kami. Masalah ini sedang diselidiki dan kami memberikan dukungan penuh dan kerja sama dengan tamu yang menajdi korban," lanjutnya.
Semoga kejadian pelecehan seks kepada wanita seperti yang dialami Aneta Baker tak lagi terjadi dan mencoreng pariwisata Indonesia.