Fimela.com, Jakarta Para penikmat musik Indonesia kembali kehilangan salah satu musisi terbaiknya. Dia adalah Yockie Suryo Prayogo, yang baru saja menghembuskan napas terakhir di usia 63 tahun.
Yockie diketahui menderita Diabetes yang melemahkan tubuhnya. Meski begitu spirit bermusik dalam diri mantan keyboardis God Bless terus terpancar sampai akhir hayat.
Para musisi terlihat hadir di rumah duka dan menyampaikan rasa belasungkawa. Bagi banyak musisi, Yockie merupakan sosok panutan.
Seperti apa perjalanan karier musik seorang Yockie Suryo Prayogo? Apa yang terjadi antara dirinya dengan God Bless? Berikut fakta-faktanya.
What's On Fimela
powered by
1. Keterlibatan Yockie di God Bless
Yockie Suryprayogo merupakan salah satu member yang tergabung di awal berdirinya God Bless. Di tahun 1973, ia bersama Ahmad Albar dkk memulai karier band yang dikenal dengan lagu Semut Hitam tersebut.
Tak lama berselang, pada 1979 posisi Yockie di God Bless diisi oleh Abadi Soesman yang juga sahabat karib Ian Antono. Namun Yockie sempat kembali lagi ketika God Bless merilis album Semut Hitam pada 1988.
2. Musisi Multi-Genre
God Bless dikenal dengan genre rocknya yang kental. Lagu-lagu mereka powerful, karena banyak terinspirasi band luar seperti Deep Purple dan sejumlah band rock ternama.
Namun Yockie sendiri memiliki keluwesan dalam bermusik. Selain ngerock bersama God Bless, ia juga menggemari genre lain seperti pop, jazz dan bahkan etnik.
3. Project-project di luar God Bless
Orang mungkin banyak mengenal kiprah Yockie melalui God Bless. Namun sebelum dan sesudah bergabung dengan band tersebut, Yockie telah terlibat dalam sejumlah grup.
Mulai dari Bigman Robinson, Double O, Giant Step serta Jaguar, Yockie malang melintang dengan berbagai musisi.
4. Bergabung dengan Iwan Fals
Pada era 80an Yockie Suryo Prayogo melirik dunia teater dan sastra. Ia berkolaborasi dengan sejumlah pentolan di bidangnya seperti Setiawan Djodi, Iwan Fals sampai WS Rendra.
Tak hanya itu Yockie juga menggarap pementasan dalam bentuk teater, seperti saat ia terlibat di rock opera serta pertunjukan oleh Teater Koma.
5. Aliran Pop Kreatif
Masih di scene musik 80an, sang keyboardis ini bekerjasama dengan sejumlah nama besar lain. Termasuk saat ia menggarap album solo Chrisye yang melegenda, Sabda Alam.
Gaya aransemen yang sangat khas membuat musiknya dijuluki sebagai Pop Kreatif. Eksperimen musiknya berhasil dengan sejumlah penyanyi dengan berbagai macam genre.
6. Konser Terakhir
Sebelum meninggal dunia pada Februari 2018, Yockie Suryo Prayogo masih aktif dengan kegiatan bermusiknya. Tahun lalu ia menggelar konser Menjilat Matahari yang menyita energi dan pikirannya.
Yockie akhirnya jatuh sakit, hingga dibuatkan konser Pagelaran Sang Bahaduri oleh para kerabat dan rekan musisi. Siapa sangka konser Menjilat Matahari adalah persembahan terakhir Yockie Suryo Prayogo bagi scene musik Indonesia.