Makanan Berat Khas Daerah di Indonesia untuk Makan Pagi, Siang dan Malam

Iwan Tantomi diperbarui 06 Mei 2024, 15:12 WIB

Fimela.com, Jakarta Makanan berat khas daerah di Indonesia sangat beragam dan memiliki cita rasa yang unik. Setiap daerah memiliki makanan khasnya sendiri yang patut dicicipi. Beberapa contoh makanan berat khas daerah di Indonesia termasuk Nasi Gudeg dari Yogyakarta, Rujak Cingur dari Surabaya, Soto dari berbagai daerah di Jawa, Pempek dari Palembang, dan masih banyak lagi.

Beberapa makanan berat khas daerah tersebut tidak hanya lezat, tetapi juga merupakan bagian penting dari budaya dan tradisi suku-suku di Indonesia. Dengan beragam rempah dan bahan alami, makanan berat khas daerah Indonesia memang memiliki kekayaan rasa yang patut untuk dinikmati. Lebih lanjut, berikut beberapa makanan berat khas daerah di Indonesia yang cocok untuk makan pagi, siang maupun malam.

2 dari 4 halaman

Makanan Berat Khas Daerah di Indonesia untuk Makan Pagi, Siang dan Malam

Rujak Cingur

Rujak Cingur adalah makanan khas Jawa Timur, terutama di daerah asalnya, Surabaya. Hidangan ini disebut "rujak cingur" karena bumbu olahannya menggunakan petis udang dan irisan cingur, yang merupakan bagian dari mulut sapi. Rujak cingur biasanya disajikan dengan tambahan kerupuk udang dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.

Salah satu makanan berat khas daerah ini memiliki cita rasa yang sangat beragam, mulai dari gurih, pedas, hingga manis, dengan sensasi kenyal dari cingur yang bercampur menjadi satu saat disantap. Rujak cingur merupakan salah satu makanan tradisional dari Jawa Timur, dan keberadaannya di Kota Surabaya berasal dari tahun 1930-an yang dibawa oleh pendatang dari Pulau Madura. Rujak cingur juga merupakan salah satu bukti kekayaan kuliner Indonesia yang memiliki cita rasa yang khas dan unik.

Nasi Gudeg

Makanan berat khas daerah yang pertama adalah Nasi Gudeg. Secara umum, Nasi Gudeg adalah hidangan tradisional Jawa dari Yogyakarta, Indonesia. Hidangan ini terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan, gula kelapa, dan berbagai rempah-rempah seperti bawang putih, bawang merah, kemiri, biji ketumbar, lengkuas, daun salam, dan daun jati yang memberikan warna cokelat khas pada hidangan ini.

Nasi Gudeg biasanya disajikan dengan telur, ayam, tahu, tempe, dan sambal goreng krecek, yang merupakan sejenis sambal yang terbuat dari kulit sapi yang dikeringkan. Ada beberapa jenis Nasi Gudeg, antara lain jenis kering, basah, khas Yogyakarta, khas Solo, dan khas Jawa Timur. Meskipun Nasi Gudeg dapat dianggap sebagai makanan vegetarian karena terdiri dari nangka muda dan santan, namun biasanya disajikan dengan telur atau ayam.

Soto

Soto adalah salah satu makanan berat khas daerah yang terbuat dari kaldu daging dan sayuran. Daging yang paling sering digunakan adalah daging sapi dan daging ayam, tetapi ada juga yang menggunakan daging babi, daging kuda, atau daging kambing.

Soto memiliki berbagai variasi di seluruh Indonesia, seperti Soto Madura, Soto Kediri, Soto Pemalang, Soto Lamongan, Soto Jepara, Soto Bening Solo, Soto Semarang, Soto Kudus, Soto Betawi, Soto Padang, Soto Bandung, Sauto Tegal, Tauto Pekalongan, Sroto Sokaraja, Sroto Kriyik, Sroto Bancar, Soto Banjar, Soto Medan, Coto Makassar, dan Coto Kuda Jeneponto.

Asal usul kata "soto" sendiri berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu cau do, jao to, atau chau tu, yang berarti rerumputan atau jerohan berempah. Soto merupakan adaptasi dari budaya Tionghoa dan telah menjadi bagian dari kuliner Indonesia.

Ada juga yang berpendapat bahwa soto merupakan makanan asli Indonesia yang dipengaruhi oleh masakan peranakan Tionghoa. Terdapat berbagai teori mengenai asal usul soto, namun soto tetap menjadi salah satu makanan yang sangat populer dan memiliki variasi yang beragam di Indonesia.

Soto biasanya disajikan dengan nasi putih dan berbagai bahan tambahan seperti mie, tauge, telur, dan kerupuk. Setiap daerah memiliki cara sendiri dalam meracik soto, sehingga cita rasanya dapat berbeda-beda. Soto juga sering disajikan dengan tambahan bawang goreng, daun seledri, dan sambal sebagai penyedap rasa. Soto merupakan salah satu kuliner Indonesia yang sangat terkenal dan menjadi favorit banyak orang.

Rawon

Rawon adalah makanan berat khas daerah, tepatnya dari Jawa Timur, Indonesia. Makanan ini berupa sup daging dengan kuah yang berwarna hitam. Kuah hitam pada rawon berasal dari penggunaan kluwak, sebuah jenis bumbu yang memberikan aroma dan cita rasa khas pada hidangan ini. Rawon biasanya disajikan dengan nasi putih dan dilengkapi dengan tauge rebus.

Beberapa tambahan seperti daun bawang, sambal, dan jeruk nipis juga dapat ditambahkan sesuai selera. Rawon memiliki cita rasa yang kuat, berempah, dan legam. Makanan ini telah menjadi favorit banyak orang, baik di dalam maupun di luar negeri.

 

3 dari 4 halaman

Makanan Berat Khas Daerah di Indonesia untuk Makan Pagi, Siang dan Malam

Ilustrasi Makanan Berat Khas Daerah. Credit via Shutterstock.com

Gulai Ikan Patin

Makanan berat khas daerah lainnya adalah Gulai Ikan Patin. Masakan ini diolah menggunakan tempoyak atau santan. Rasa gulai patin didominasi dengan rasa asam gurih. Gulai Ikan Patin merupakan masakan khas Jambi dan menjadi salah satu ikon kuliner khas Jambi.

Tempoyak yang digunakan dalam gulai patin adalah daging buah yang telah di fermentasi. Namun, tempoyak dapat digantikan dengan santan untuk menghindari bau dan rasa tempoyak yang cukup menyengat. Gulai Ikan Patin dapat ditemukan di daerah Jambi dan menjadi menu utama yang paling dicari.

Pempek

Pempek, juga dikenal sebagai empek-empek atau mpek-mpek, adalah makanan berat khas daerah yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Pempek terbuat dari campuran daging ikan dan tepung sagu atau tepung kanji. Makanan ini biasanya disajikan dengan kuah cuko, yaitu kuah manis asam yang terbuat dari campuran air, gula merah, asam jawa, bawang putih, dan cabai. Pempek dapat disantap dengan tambahan mie kuning, tauge, dan irisan mentimun untuk menyeimbangkan rasa asam kuah cuko.

Asal usul pempek masih belum jelas, namun terdapat beberapa teori yang mengaitkannya dengan pengaruh Tionghoa. Pada awalnya, pempek dikenal dengan nama kelesan dan mulai dijual oleh orang-orang Tionghoa pada tahun 1916. Nama "pempek" sendiri berasal dari panggilan "apek" yang digunakan oleh pembeli kepada penjual kelesan yang merupakan sebutan untuk paman dalam bahasa Tionghoa.

Pempek Palembang memiliki berbagai jenis tergantung pada cara pembuatannya, bentuk, dan komposisi bahannya. Beberapa jenis pempek yang populer meliputi pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek adaan, dan pempek dos. Setiap jenis pempek memiliki ciri khas dan cara pembuatan yang berbeda.

Pempek telah menjadi salah satu makanan khas yang terkenal di Indonesia dan banyak disukai oleh masyarakat. Kelezatan pempek dan keunikan kuah cuko membuatnya menjadi hidangan yang populer dan sering dijadikan sebagai hidangan utama atau camilan.

Seruit 

Seruit adalah makanan berat khas daerah Lampung, Indonesia. Makanan ini terdiri dari ikan yang digoreng atau dibakar yang dicampur dengan sambal terasi, tempoyak (olahan durian), atau mangga. Jenis ikan yang biasanya digunakan adalah ikan sungai seperti belide, baung, atau layis. Seruit juga disajikan dengan lalapan seperti timun dan terong bakar.

Nama "seruit" berasal dari kata "nyeruit" yang berarti dilakukan bersama-sama, menggambarkan nilai kebersamaan yang tinggi dalam masyarakat Lampung. Seruit sering disajikan saat acara-acara besar atau hajatan keluarga, dan menjadi makanan pokok bagi masyarakat Lampung Pepadun.

Bumbu yang digunakan dalam seruit antara lain kecap manis, bawang putih, garam, ketumbar, cabai merah, cabai kecil, dan terasi. Seruit biasanya dinikmati dengan nasi hangat dan menggunakan tangan langsung tanpa sendok atau garpu.

Nasi Kuning

Nasi Kuning adalah makanan berat khas daerah di Indonesia. Makanan ini terbuat dari beras yang dimasak bersama dengan kunyit, santan, dan rempah-rempah. Pewarna alami yang digunakan untuk memberikan warna kuning pada nasi kuning adalah kunyit. Nasi kuning memiliki rasa yang lebih gurih daripada nasi putih biasa karena ditambahkan bumbu-bumbu dan santan.

Nasi kuning memiliki makna dan simbolik yang baik dalam budaya Indonesia. Warna kuning pada nasi kuning melambangkan emas, yang berarti kekayaan dan kemakmuran. Oleh karena itu, nasi kuning sering disajikan pada perayaan atau acara-acara spesial seperti pernikahan, syukuran, dan upacara adat. Nasi kuning juga sering dibentuk menjadi tumpeng, yaitu nasi kuning yang disusun menyerupai gunung.

Nasi kuning dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Lauk pendamping yang biasa disajikan dengan nasi kuning bervariasi, seperti ayam goreng, telur balado, sambal goreng hati, dan urap-urap. Resep nasi kuning juga dapat dimodifikasi sesuai selera dan preferensi masing-masing.

Nasi kuning merupakan hidangan yang populer dan sering disajikan dalam berbagai acara. Makanan ini memiliki aroma yang harum dan cita rasa yang lezat. Kamu juga dapat mencoba membuat nasi kuning sendiri di rumah dengan mengikuti resep yang tersedia.

 

4 dari 4 halaman

Makanan Berat Khas Daerah di Indonesia untuk Makan Pagi, Siang dan Malam

Ilustrasi Makanan Berat Khas Daerah. Credit via Shutterstock.com

Sate Bandeng

Sate Bandeng adalah makanan berat khas daerah Banten, Indonesia. Makanan ini terbuat dari daging ikan bandeng yang telah dihilangkan durinya, kemudian dagingnya dibumbui dan dimasukkan kembali ke dalam kulit ikan bandeng. Setelah itu, daging ikan bandeng yang sudah dibumbui tersebut dijepit dengan bambu dan dibakar di atas bara api.

Sate Bandeng memiliki cita rasa yang khas dan tidak begitu terasa amis seperti olahan ikan lainnya. Makanan ini telah ada sejak abad ke-16 dan menjadi salah satu makanan tradisional yang terkenal di Banten. Sate Bandeng biasanya disajikan dengan nasi hangat, sambal, dan sayur lalapan. Makanan ini dapat ditemukan di berbagai tempat di Banten dan menjadi salah satu hidangan yang populer di daerah tersebut.

Mie Aceh

Mie Aceh adalah makanan berat khas daerah Aceh, Indonesia. Mie Aceh terkenal dengan cita rasa yang kaya rempah dan pedas. Mie ini terbuat dari mie kuning yang diberi bumbu khas Aceh yang terdiri dari rempah-rempah seperti cabai merah, kunyit, jintan, kapulaga, merica, dan bawang putih. Mie Aceh dapat disajikan dalam dua variasi, yaitu mie Aceh goreng (yang digoreng kering) dan mie Aceh kuah (yang berkuah).

Mie Aceh biasanya disajikan dengan tambahan daging sapi, udang, taoge, dan sayuran seperti sawi. Mie Aceh juga sering disajikan dengan emping, kacang tanah, dan acar sebagai pelengkap. Keunikan Mie Aceh terletak pada racikan bumbu yang khas dan cita rasanya yang pedas. Mie Aceh dapat ditemukan di warung-warung kopi tradisional di Aceh dan juga di beberapa daerah di Indonesia, serta negara tetangga seperti Malaysia.

Asal usul Mie Aceh masih belum diketahui dengan pasti, namun terdapat unsur pengaruh dari budaya lokal masyarakat Aceh yang dipadukan dengan budaya asing seperti Tionghoa dan India. Mie Aceh telah menjadi salah satu kuliner favorit di Aceh dan populer di berbagai kota besar di Indonesia.

Nasi Padang

Nasi Padang adalah makanan berat khas daerah Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia. Makanan ini terdiri dari nasi putih yang disajikan dengan berbagai pilihan lauk pauk berbumbu khas. Nasi Padang terkenal dengan tumpahan kuah sayur yang berwarna variatif, seperti gulai, rendang, ayam pop, ikan bakar, telur dadar, dan sayur daun singkong bersantan. Sambal hijau juga menjadi pelengkap yang umum dalam hidangan Nasi Padang.

Nasi Padang memiliki cita rasa yang kaya dan rempah-rempah yang digunakan dalam proses memasaknya. Bumbu dan rempah yang sering digunakan dalam masakan Padang antara lain jahe, serai, kunyit, dan lengkuas. Masakan Padang juga menggunakan santan asli dari kelapa parut, bukan santan instan, untuk memberikan cita rasa yang autentik.

Nasi Padang biasanya disajikan dalam bentuk prasmanan mini, di mana puluhan piring kecil berisi berbagai lauk pauk ditempatkan di atas meja makan. Tamu bebas memilih lauk yang mereka sukai dan hanya membayar untuk lauk yang mereka ambil. Hal ini memberikan fleksibilitas dan variasi dalam menikmati hidangan Nasi Padang.

Nasi Padang telah menjadi salah satu makanan favorit di Indonesia dan rumah makan Nasi Padang dapat ditemukan di seluruh penjuru Indonesia. Makanan ini sangat populer karena rasanya yang sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia dan kekayaan cita rasanya yang unik.