Fimela.com, Jakarta Tak bisa dipungkiri, nama Nadine Waworuntu memang masih berada di bawah bayang-bayang nama besar orangtuanya, Jeffry Waworuntu dan Ruth Sahanaya. Dalam keterangannya, dara 22 tahun ini mengungkap ternyata jadi anak artis tak hanya soal senang-senang semata.
***
Tanpa bermaksud mengesampingkan kerja kerasnya meniti karier, patut diakui jika pemilik nama lengkap Nadine Emanuella Waworuntu ini mulai menyedot atensi publik saat video ciuman dengan Verrell Bramasta tersebar luas.
What's On Fimela
powered by
Kala itu, Nadine seolah mencoreng nama besar kedua orangtuanya lewat adegan seru-seruan yang disebar orang tak bertanggung jawab. Namun, itu cerita lalu. Dalam sebuah perbincangan santai bersama Bintang.com, gadis berambut keriting ini mengaku banyak mendapat pelajaran dari kejadian tersebut.
Satu yang penting, Nadine akhirnya bisa lebih dewasa dalam menyikapi setiap masalah. Hal inilah yang kemudian dianggap bakal memberikan dampak positif untuk kariernya, di antara embanan beban sebagai anak artis.
"Malah aku mau makasih dengan terjadinya hal itu (video ciumannya tersebar). Aku jadi lebih bersyukur karena pemikiran aku jauh berbeda, iman aku lebih kuat sekarang. Itu kaya penyeberangan aku banget. Aku lebih kuat untuk hadapin semua orang," ucap Nadine Waworuntu ketika bertandang ke kantor Bintang.com, Jumat (26/1/2018).
Lantas, seberapa berat sebenarnya status anak artis yang diemban seorang Nadine Waworuntu? Lewat sebuah wawancara eksklusif, gadis dengan pembawaan ceria itu pun mau berbagi cerita, termasuk soal insiden tempo hari dengan Verrell Bramasta.
Keluh Kesah Nadine Waworuntu Jadi Anak Artis
Terlahir sebagai anak dari sepasang orangtua yang terlanjur populer memang bagaikan pisau bermata dua. Selain kemudahan akses mencapai popularitas, beban nama besar orangtua pun jadi efek domino yang harus diterima seorang Nadine Waworuntu.
Terlahir sebagai anak artis, bagaimana rasanya? Terbantu atau malah jadi beban?
Sebenarnya ada plus minusnya. Maksudnya, bebannya ada, tapi point-nya ada banget. Point-nya itu kalau buat aku, orang jadi sangat optimis sama jalan karier aku sama mama dari kecil, mereka sangat support.
Menurut aku, support system seorang public figure itu keluarga, sahabat-sahabat, sama fans, itu nomor 1. Minusnya, orang jadi lebih gampang nge-judge karena lu anak artis jadi orang anggapnya itu jalan paling gampang untuk lu ikut nyanyi.
Kalau yang belakangan muncul adalah anggapan kamu mendompleng popularitas orangtua, gimana menanggapinya?
Kesel sih nggak ya, Aku lebih ke yang, 'gue memang anaknya artis, ya kenapa?'. Gue bangga nyokap gue terkenal, legend di Indonesia dan terkenal di luar negeri. Jadi, jangan diambil itu sebagai gangguan. Risih iya, tapi buat aku yang sekarang semakin tumbuh dewasa dan mengerti dunia entertainment, lebih ambil hikmahnya saja sih, lihat positifnya saja.
Saat video ciuman sama Verrell muncul, ditambah status sebagai anak artis, bagaimana perasaan kamu saat itu?
Awalnya aku sih kemarin mikirnya aku korban dan kenapa harus minta maaf ke bokap nyokap. Tapi, dengan pikiran jernih sekarang, ya itu udah kewajiban gue minta maaf. Bukan karena video itu, tapi karena gue sudah mengecewakan mereka dengan namanya jadi jelek.
Katanya sempat membuat hubungan kamu sama pacar jadi renggang?
Sebenarnya sih itu gosip banget. Sebetulnya waktu itu aku konfirmasi lewat telepon-telepon itu aku bilangnya ada sedikit gonjang-ganjing tuh bukan berati kita ada masalah dan pacar aku cemburu, nggak sama sekali.
Dia udah dewasa dan dia salah satu support system yang membuat aku jadi seperti sekarang. Karena dia udah tau juga kejadiannya, jadi menurut dia itu stupid video dan dia benar-benar ada sama gue terus saat itu.
Apa benar sempat marah dengan sikap Verrell Bramasta saat video tersebut ramai diperbincangkan?
Sejujurnya kayak sebel sih nggak, tapi lebih ke, 'Gue mengatasi itu sendiri. Lu punya cara mengatasinya dengan bantuan orang tua, that's fine. Cuma sedih saja kenapa lu lebih concern memperbaiki nama lu, di mana gue mati-matian memperbaiki nama gue dan memperbaiki nama lu juga'.
Apa mengalami trauma gara-gara masalah itu?
Jelas. Kalau gue bilang gue nggak trauma malah dibilang orang aneh. Karena orang punya keimanan sendiri dan itu mental total drop. Karena, sorry to say, gue tuh jadi artis saja belum, tiba-tiba terkenalnya karena ginian (video ciuman).
Apa kasus itu jadi sandungan kamu dalam berkarier?
Kalau diambil susah ya lu nggak bakal maju. Menurut aku kalau diambil sulit ya nggak bakal enjoy kerjaan. Jadi, mending diambil sebagai pelajaran. Sekarang aku lebih ambil semuanya ke arah positifnya sih.
Apa masalah itu juga berdampak pada aktifitas kamu di media sosial?
Itu juga pelajaran untuk aku. Aku dulu orangnya cuek banget, istilahnya slonong boy. Gue tipikal orang apa adanya walaupun gue figur publik. Cuma sekali lagi, memang nggak bisa kaya gitu. Kalau di Indonesia balik lagi ke kultur dan etika.
Secuek-cueknya aku, gara-gara insiden kemarin, di mana socmed lagi jadi lifestyle, menurut aku lebih tahu saja sih tujuan lu muncul di socmed itu apa dan impact dari masalah gue kemaren itu harus bener-bener di-filter.
Nadine Waworuntu Siap Lepas dari Bayang-bayang Orangtua
Melupakan video kontroversialnya bersama Verrell Bramasta, Nadine Waworuntu mengaku siap terjun ke dunia hiburan. Terlahir dengan darah seni yang kental, akan seperti apa pandangan karier Nadine nantinya?
Saat ini, apa yang sedang dikerjakan seorang Nadine Waworuntu?
Aku lagi jalan, lagi sibuk. Finally mau ngeluarin single. Karena ada lagi kerjasama sama kak Wingky (Wiryawan) dan Andezz, tapi masih on process.
Jadi, mau balik ke musik lagi?
Musik sih. Yang aku suka itu soul, RnB, sama hiphop. Menurut aku dia (genre musik tersebut) baseline-nya tuh seksi, chord di RnB itu connection-nya dapat banget sama aku karena kebanyakan beat-nya berepetisi.
Karya musik seperti apa yang lagi kamu buat?
Karena aku bikin single-nya ada dua, jadi kita lihat saja nanti. Kalau yang sama Andezz sih original song dari Andezz. Kalau yang sama Wingky itu kebetulan aku recycle lagu mama dan itu di album mama yang paling aku suka, tahun 1996 yang albumnya Uthe!, salah satu lagu di album itu yang aku nggak bisa kasih tahu sekarang.
Sudah lama disebut menuruni bakat bernyanyi mama Uthe, kenapa baru sekarang berani serius untuk unjuk suara?
Puji Tuhan memang banyak banget orang yang berpikir positif terhadap talent aku ya. Tapi, balik lagi karena aku sangat menghargai proses dan aku juga belajar banget dari mama papa kalau semuanya itu nggak bisa langsung (jadi).
Jadi, aku memilih untuk menikmati prosesnya. Aku sudah mulai nyanyi bareng mama itu dari sejak kecil. Terus mulai benar-benar rasain panggung tanpa sosok orangtua itu waktu aku gantiin personel Soul Id.
Itu aku masih SD. Karena salah satu personelnya lagi hamil dan kebetulan yang ngajarin mereka itu sepupunya mamaku. Jadi, karena mereka tahu aku bisa nyanyi, makanya aku yang gantiin. Terus benar-benar kepatil sama musik itu semenjak aku SMA lah.
Mamah papa memang ngajarin aku harus giat sekolah dulu sampai sekolah selesai. Jadi, balik lagi ke timing. Kalau setelah aku kuliah itu launching album, aku mungkin belum siap sama komitmennya kali ya. Dulu tuh aku masih yang pengin have fun, belum bisa komit jaga suara, jaga kesehatan.
Tadi bilang sudah diajak nyanyi dari kecil, memang diarahkan untuk jadi penerus orangtua atau seperti apa?
Puji Tuhan mama papa itu orangtua yang amat sangat modern. Mereka itu sangat pengertian dan mengikuti zaman. Jadi, mereka mengerti bagaimana mendidik anak itu beda dari zaman mereka dulu. Anak jaman sekarang itu lebih punya suara untuk, 'lu nggak bisa ngatur gue'.
Tapi, balik lagi. Namanya juga darah berbicara. Karena memang aku dibesarkan di dunia entertainment, basically my love for music will never end. Jadi, ujung-ujungnya larinya ke musik. Walaupun aku belum bisa nulis lagu sendiri, tapi aku kalau lagi sedih atau marah, aku ke musik.
Lalu, dalam lima tahun kedepan, jika tidak ingin dikenal sebagai anak Ruth Sahanaya dan Jeffry Waworuntu, seorang Nadine Waworuntu ingin dikenal sebagai apa?
Definitely musician, singer, movie stars. Hahaha. Tapi, kalau yang itu (bintang film) aku nggak yang gila (berambisi) banget. Baru akan aku garap dan belum ngedalamin dunia film.
Di usia yang masih 22 tahun, sosok Nadine Waworuntu layak mendapat apresiasi. Terlibat masalah saat tengah merintis karier nyatanya tak meruntuhkan semangat Nadine. Dengan mental yang sudah demikian matang, patut ditunggu bagaimana Nadine membesarkan namanya tanpa embel-embel orangtuanya. Sukses terus, Nadine!