Eksklusif Rianti Cartwright, Muntah Darah Demi Main Film Horor

Teddy Kurniawan diperbarui 30 Jan 2018, 07:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Film horor Indonesia semakin mendapatkan tempat di mata penonton. Salah satu film bergenre horor yang akan segera tayang adalah Bayi Gaib yang dibintangi Rianti Cartwright dan Ashraf Sinclair. Disutradarai oleh Rizal Mantovani, film Bayi Gaib merupakan hasil kerjasama MD Pictures dan Dee Company.

***

Bercerita tentang pasangan suami istri yang tengah menanti kelahiran anak pertamanya. Seperti halnya Pengabdi Setan, Bayi Gaib ternyata juga merupakan remake dari film horor yang sukses di era 80-an, yaitu Bayi Ajaib.

Kalau Pengabdi Setan tetap setia dengan judul aslinya termasuk soal setting dan cerita, hal itu berbeda dengan Bayi Gaib. Selain judul yang beda, ada beberapa jalan certa yang diubah. Yang menarik, di sini buat pertama kalinya Rianti Cartwright bermain film genre horor.

“Aku belum pernah main di film horor, makanya karena beda sama film lainnya dan aku selalu mencari tantangan baru, aku mencoba ikutan main di film Bayi Gaib,” terang Rianti saat berkunjung ke redaksi Bintang,com di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Aktris kelahiran Bandung, 22 September 1983 ini sudah berkiprah di dunia akting sejak 2003. Pemilik nama lengkap Rianti Rhiannon Cartwright ini awalnya dikenal sebagai VJ MTV yang kemudian melanjutkan kariernya di bidang akting baik di film maupun sinetron.

Rianti memulai debutnya saat mendapat peran kecil di film laris Eiffel I’m in Love (2003) dan kemudian di Inikah Rasanya Cinta? (2005). Dua film yang melejitkan nama Rianti adalah Jomblo (2006) dan Ayat Ayat Cinta (2008). Setelah menikah dengan Cassanova Alonso di tahun 2010, Rianti Cartwright sempat absen berakting selama beberapa tahun sebelum kembali aktif di tahun 2015.

Setelah 15 tahun di dunia akting, Rianti buat pertama kalinya bermain di film horor Bayi Gaib. Apa yang membuat Rianti bersedia bermain di Bayi Gaib? Apa ada pengalaman seram yang dialami selama syuting? Lalu apa perasaannya bermain sebagai seorang wanita hamil sedangkan ia belum kunjung punya anak? Simak hasil wawancaranya berikut ini.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Pengalaman Rianti Cartwright di Bayi Gaib

Rianti Cartwright, pemain film Bayi Gaib. (Fotografer: Daniel Kampua, Stylist: Indah Wulansari, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Selain Rianti Cartwright dan Ashraf Sinclair, Bayi Gaib juga dibintangi Mario Lawalata, Dorman Borisman dan Piet Pagau. Apa saja kesan Rianti selama menjalani syuting film horor buat pertama kalinya?

Apa pertimbangan kamu bermain di Bayi Gaib?

Iya ini film horor pertama aku, terus terang aku mau main karena mas Rizal Mantovani yang ngajak. Kita kan pernah kerjasama juga di film Bulan Terbelah di Langit Amerika. Tadinya agak takut tapi pas tau mas Rizal jadi sutradara, ya aku terima. Selain itu ceritanya juga menarik.

Kenapa mau bermain film horor?

Aku mau main di film horor itu karena beda dan aku selalu mencari tantangan baru. Dari dulu mau main horor apalagi pas lihat Julie Estelle di film Kuntilanak kan keren banget, aku jadi pengen juga. Tapi karena aku ini agak penakut jadi ragu karna aku kira syutingnya itu mencekam dan ada cerita-cerita seram, jadi sempat ragu. Tapi ini karena mas Rizal yang ngajak aku akhirnya memberanikan diri.

Bisa ceritain tentang peran kamu di Bayi Gaib?

Peran aku sebagai Farah, istri dari Rafa (Ashraf), mereka pasangan muda yang sukses. Mereka beli rumah baru lalu Farah juga lagi hamil, Rafa juga baru menang tender, setelah pindah ke rumah baru, Farah yang lagi hamil mulai merasa ada yang aneh-aneh apalagi pas udah melahirkan, kayak di haunting gitu. Farah terus curhat sama Rafa, tapi mereka kan pasangan modern dan Rafa bilang itu cuma perasaan Farah aja mungki karena baby blues. Farah gak setuju dan disitu timbul konflik diantara mereka dan nanti ketahuan lah apa yang sebenarnya terjadi.

Harus berperan sebagai wanita hamil, bagaimana mendalami peran?

Sebetulnya ini ke-10 kalinya aku peran jadi wanita hamil, baik di film atau sinetron, jadi udah terbiasa gimana rasanya orang hamil. Terus nanya sama teman-teman yang lain juga, soal kebiasaan dan jalannya orang hamil itu seperti apa.

Bagaimana bisa terlibat di film Bayi Gaib?

Sebetulnya aku menerima tawaran bermain di film nggak butuh waktu lama, jadi tawarannya datang hampir barengan sama proses reading film Satria di Yogya. Nah, pas ada waktu kosong aku diajak ketemuan masa mas Rizal dan pak KK. Terus aku tertarik karena ceritanya menarik, film horor tapi ada tentang drama, tentang suami-istri, terus ada unsur baby blues juga. Dari situ aku tertarik.

Bedanya apa dengan syuting film drama?

Kurang lebih sebenarnya sama, tapi kalau syuting horor rasaya lebih mencekam. Ya, karena suka ada efek-efek asap yang kadang bikin batuk, tapi seru. Bedanya mungkin karena mas Rizal nggak punya banyak waktu, kita syuting hanya 14 hari, itu benar-benar ketat jadwalnya, kita syuting dari malem sampai pagi.

Ada pengalaman seram selama syuting?

Kita kan syuting di Puncak yang dingin banget tapi ya dibawa asik aja, suasana di set juga hangat, rame, nggak seseram bayangan aku, terus udah terbiasa sama suasana horor, karena kan ada figuran yang jadi hantu jadi sudah terbiasa ngeliat mereka karena kita ngobrol aja sama mereka, jadi nggak ketakutan lagi. Jadi rasanya nggak ada pengalaman aneh selama syuting.

Apa adegan yang paling berat dan sulit?

Yang berat itu adegan muntah darah. Aaplagi aku harus makan daging mentah ya memang harus siap menjalani hal-hal yang menjijikkan, seperti harus muntah paku, hahaha. Ini bocorannya ya, jadi aku harus makan daging sama darah palsu yang terdiri dari kecap manis, susu kental manis dan perwarna makanan, wah berjuta rasanya deh, haha, jadi itu salah satu tantangannya.

Sempat muntah betulan?

Untungnya aku nggak muntah beneran padahal aku biasanya gampang jijik, eneg atau muntah, tapi ternyata pas syuting aku nggak muntah. Ya mungkin lagi lapar ya pas syuting makan daging mentah, aku senang steak tapi ya nggak mentah kayak gitu juga. Terus ada satu adegan lagi aku harus nyium darah palsu itu waduh baunya bikin eneg gitu.

Bagaimana menjalin chemistry dengan Ashraf Sinclair?

Sama Ashraf, aku sudah lama temenan. Terus sama Mario juga sudah lama kenal. Kita sudah lama temenan tapi baru kali ini maen film bareng. Sama Ashra aku merasa cocok dan gampang chemistry-nya, apalagi dia kan campuran British juga kayak aku. Terus zodiak kita sama-sama Virgo jadi rasaya cocok dan seru aja, nggak ada kesulitan.

Apa saja persiapan sebelum syuting Bayi Gaib?

Ya sebelum film kita ada reading juga sama Ashraf dan mas Rizal juga,. Pas syuting, kta juga sering ngobrol apalagi pas break. Kita ngomong konsep pernikahan Farah dan Rafa ini seperti apa, panggilan sayangnya apa, ya kita banyak ngobrol aja sebelum dan selama syuting. 

 

3 dari 3 halaman

Rianti Cartwright dan Akting

Rianti Cartwright, pemain film Bayi Gaib. (Fotografer: Daniel Kampua, Stylist: Indah Wulansari, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Sudah 15 tahun Rianti Cartwright berkecimpung di dunia akting Hampir semua genre film pernah dilakoninya, termasuk horor di film Bayi Gaib. Lalu apa lagi yang dingin dicapai Ranti dan apa kiatnya menghadapi persaingan?

Adegan apa yang bikin kamu susah tidur usai syuting?

Kalo adegan yang nggak bikin susah tidur kayaknya nggak ada, karena kita disana senang-senang aja, tapi nggak tau yang lain. Malah set nya nyaman hangat dan selalu makan apalagi di Puncak kan dingin ya jadi kita sering makan. Paling ya adegan itu aja yang makan steak mentah itu masih kebayang-bayang sampai sekarang, Malah sempat nggak makan steak selama beberapa bulan, itu aja sih. Kalau tidur, aku malah aku nyenyak tidur karena capek setelah syuting, hahaha.

Apa yang menarik dari film Bayi Gaib?

Ya itu tadi, ceritanya menarik, film horor tapi ada unsur dramanya. Terus banyak scene yang berkesan dan susah dilupakan, terus ada twist yang nggak terduga. Pokoknya pecinta film horor dan semua genre harus nonton film ini. Film ini juga cocok buat Valentine’s Day, apalagi buat yang baru jadian. Kan seru gimana gitu kalau nonton film horor bareng pasangan, hahaha.

Rianty bersaing dengan yang muda-muda sekarang, bagaimana menyikapinya?

Soal pemain muda, kalau aku dari dulu nggak punya jiwa bersaing, karena aku percaya tiap orang ada rejekinya sendiri. Dari dulu aku selalu lempeng-lempeng aja, lebih baik kita fokus sama karir kita sendiri, sama performa kita sendiri, harus saling memotivasi. Jangan sampai kita iri atau membanding-bandingkan dengan orang lain.

Pertimbangan apa saja yang kamu masukkan sebelum menerima tawaran sebuah film?

Sutradara sama ceritanya, itu yang paling penting. Kalau sekaran tiap kali dapet tawaran, aku pasti juga diskusi dan ijin sama suami, kalo dia nggak setuju ya aku nggak bakal terima. Untungnya suami aku pengertian banget, apalagi kalo main film kan waktunya lebih fleksibel, setelah selesai syuting kan bisa istirahat lama.

Apakah Rianty berkomitmen untuk terus akting? Sampai kapan?

Akting sampai kapan aku belum tahu, karena itu sudah passion aku dan aku selalu menikmati akting. Aku masih sangat bersyukur masih ada tawaran dan bisa bermain di film-film yang bagus, jadi dijalani aja.

Apa yang menarik dari bidang akting?

Memang dari dulu sudah pengin di bidang akting karena bisa melihat dunia dari perspektif yang berbeda-beda. Terus rasanya seru bisa memainkan karakter yang beda-beda, bisa yang protagonis, bisa antagonis atau misalnya dia hidup atau tinggal di tempat tertentu.

Mimpi apa yang belum terlaksana?

Mimpi, pasti ingin punya anak dan mudah-mudahan tahun ini bisa terwujud. Kalau soal karir belum ada target sih buat tahun ini, aku go with the flow aja, mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik.

Siapa lawan main dan film paling berkesan?

Di tiap film seperti punya keluarga baru, teman baru, semuanya berkesan sih. Dari awal aku main di film di Jomblo, sama Ringgo (Agus Rachman), dia tetangga aku di Bandung, terus sama Christian Sugiono, Fedi Nuril, Carissa Putri, Yama Carlos, Reza Rahadian ,sama Ashraf juga, banyak lah. Kalau film, rasanya Jomblo karena syutingnya di Bandung dan aku besar di sana, terus kenangannya ketawa mulu pas syuting, tapi semuanya berkesan juga, Termasuk di Ayat Ayat Cinta, yang sukses dan dibikin sekuelnya.

Kalau sutradara paling berkesan?

Sutradara paling berkesan, mas Hanung Bramantyo sama mas Rizal, tapi semua sutradara berkesan karena punya kesan dan gaya tersendiri. Untungnya sampai sekarang aku belum pernah ngerasain pengalaman dimarahi sutradara sampai nangis, selama ini semuanya berjalan lancar, dan semoga terus begitu.

Ada rencana berkiprah di balik layar?

Untuk saat ini kayaknya belum ada. Bukan karena nggak mau tapi sadar diri karena bukan bakat aku jadi sutradara misalnya. Mungkin kita merasa bisa jadi sutradara, tapi itu skill yang beda banget. Kalau sebagai pemain kan kita hanya mendalami dan fokus sama peran kita sendiri, tapi kalau sutradara kan harus mengurus semuanya dan jauh lebih sulit

Film Bayi Gaib atau judul lainnya, Bayi Gaib: Bayi Tumbal Bayi Mati akan tayang di bioskop mulai 15 Februari 2018. Dibintangi Rianti Cartwright, film ini tentu diharapkan bisa mengulangi keberhasilan Pengabdi Setan yang juga merupakan remake dari film horor di era 80-an. Kita tunggu saja akting perdana Rianti Cartwright di film horor perdananya, apakah bisa meraih sukses atau justru sebaliknya.