Fimela.com, Jakarta Dari: Yellow Win
Hai, aku biasa dipanggil cici. Aku kenal dengannya nya kurang lebih sudah 2 tahun. Aku bertemu dengannya ketika kami berada dalam suatu organisasi yang sama. Namanya adalah dwinanto. Dia adalah kakak kelas saya.
Awalnya kami cuman ngobrol biasa, bahas kampus, hal-hal humor. Pada dasarnya aku hanya menganggap sebagai teman ngobrol. Lama kelamaan dia mulai intens menghubungi bahkan menelfon ku. Saya tidak berani untuk mengangkat dan mulai mengabaikannya. Setelah setahun kami pun juga tdk pernah bertemu. Kami benar sama sama sibuk. Setelah setahun, lama kelamaan dia tidak menghubungi saya selama kurang lebih enam bulan.
Hingga pada suatu kali dia melihat insta story saya dan kami pun mulai chat an lagi dan dia menelfon saya. Saya pun mengakat telfon itu dan mengobrol dengannya. Jujur dia asik buat di ajak ngobrol. Hingga mulai sering nelfon saya lagi, tapi saya gak pernah ngakat telfonnya lagi. Ngajak ketemuan dua kali tapi saya tolak.
Hingga dia nanya ke saya kalau saya masih single kan?Saya jawab gak, ada gebetan kak.Intinya belum taken.
Gebetan ini maksudnya saya suka sama kakak kelas saya yang lain.
Sampai saya bilang jujur ke dia klo saya blom siap buka hati buat pacaran. Semuanya saya anggap temen. Dia balas chat saya dengan stiker.
Dan sampai sekarang dia blom ngecat saya lagi.
Sebenarnya perasaan saya ini campur aduk antara suka, takut ketemu dia, tapi kangen ngobrol sama dia.
Apa yang harus saya lakukan yaa?
Thanks
***
Dear Cici,
cuma kamu yang tahu persis apa yang perlu kamu lakukan saat ini, dalam kondisi tersebut. Tanyakan pada hatimu, apa yang kamu ingin sebenarnya? Apa yang kamu ingin dari dia?
Satu hal yang pasti harus kamu lakukan adalah tegas pada dirimu sendiri, tegas mengutarakan keinginanmu dan tegas menjalani pilihanmu. Jangan jadi orang yang plin plan, apalagi ini berkaitan dengan orang lain. Ketegasanmu dalam bersikap akan menentukan bagaimana seseorang menghargai kamu, lho.
Jika dia ingin PDKT sama kamu tapi kamu merasa belum siap buka hati, jangan tahan dia hanya karena kamu suka dengan perhatian yang dia beri. Itu tentu tak adil untuk dia. Kalau kamu menolak dan dia pergi, biarkan saja dia mencari orang lain yang mampu menerimanya. Kamu tidak ada hak untuk menahannya, dan sebagai konsekuensi, mungkin kamu akan merasa kehilangan sosok dia dari sisimu.
Kamu sendiri juga tidak perlu memaksakan diri, nanti kamu akan menemukan seseorang yang akan membuatmu rela membuka hati dengan cuma-cuma, kok. Sementara ini, yang penting kamu jujur dan bisa tegas untuk dirimu sendiri saja.
Semangat, ya, Cici. Semoga hatimu lekas menemukan 'penghuni' yang ia cari. :)
***
Punya masalah percintaan yang bikin galau? Curhatin aja! Kirim curhatanmu ke redaksi@bintang.com. Jangan lupa tulis subject emailnya: CURHAT PEMBACA BINTANG, ya. Curhatanmu akan dijawab dan kamu bisa lihat jawabannya di www.bintang.com/relationship. Ditunggu!