Fimela.com, Jakarta Beratnya menjalani hubungan jarak jauh alias LDR memang nggak bisa dihindari. Sebaik-baiknya komitmen tercipta antara pasangan, kekosongan saat berjauhan tetap menjadi masalag utama.
Masalah kekosongan tersebut sebenarnya adalah hal biasa dalam LDR. Sebelum benar-benar menjerumuskan diri dalam hubungan semacam itu, semestinya kedua belah pihak sudah paham betul konsekuensi yang harus mereka tanggung. Salah satunya, yakni merasakan rindu yang sulit terobati karena jarak yang ada.
Pasangan LDR harus terbiasa menjaga perasaan pasangan yang nggak benar-benar dilihatnya setiap hari. Kalau nggak terbiasa, maka hati mereka akan dengan mudah goyah ketika ada orang yang lebih dekat, mencoba untuk menggantikan posisi kekasih hati nun jauh di sana.
Saat pacar jauh, ada yang mendekati dan membuat nyaman? Hmm, kondisi tersebut pasti membingungkan, ya! Di satu sisi, hatimu pasti sangat tersentuh dengan keberadaannya, mengingat si pacar jarang ada di sampingmu. Di sisi lain, ada kebimbangan, semudah itukah ketiadaannya digantikan?
What's On Fimela
powered by
Biar nggak salah langkah, coba kamu ingat alasan kenapa kamu mau LDR-an di awal
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Mengenai ketidakhadiran di sisi seharusnya sudah dipahami sebagai konsekuensi yang harus diterima ketika memutuskan untuk terlibat dalam LDR. Kenapa sekarang itu seakan jadi masalah?
Tanyakan lagi, kamu benar-benar membutuhkan kenyamanan itu untuk hatimu atau dia cuma pengisi kekosongan belaka?
Kamu nyaman sama yang lebih dekat bukan berarti kamu lebih sayang sama dia dibanding sama pacarmu yang jauh. Hati nggak bisa dibohongi, tapi hati-hati kesenangan sesaat bisa mengelabui.
Kenapa kamu harus menggantikan posisi si pacar dengan yang lain?
Apa kurangnya dia bagimu? Apakah selama kalian jauh, kalian benar-benar nggak bisa merasakan kehadiran satu sama lain meski dengan alat bantu seperti telepon, chatting, maupun video messenger? Apakah jarak membuat kalian nggak bisa merasakan cinta satu sama lain?
4. Apakah kamu hanya butuh yang dekat, atau butuh sosok seperti pacarmu yang jauh ini untuk hidupmu saat ini dan ke depannya?
Nah, kamu harus tahu betuk yang kamu rasakan sekarang benar-benar akan bertahan dalam jangka panjang atau hanya sekadar euforia semata. Jika suatu saat pacarmu kembali ke dekatmu, kalian tinggal satu kota, apakah kamu nggak ingin tetap menjalani ini dengan dia?
5. Apa rencana jangka panjang untuk hubungan jarak jauh yang kalian jalani?
Terlepas dari berbagai faktor penyebab kamu mempertimbangkan kehadian yang lain di sisimu, kamu harus lihat bagaimana prospek dari hubungan kamu sendiri. Sampai kapan kalian akan tinggal berjauhan? Bagaimana caranya agar suatu saat kalian bisa berdekatan? Sampai saat itu tiba, apa kalian bisa saling jaga dalam jarak? Apakah kalian punya rencana pernikahan? Itu harus diperhitungkan.
6. Jika selama ini hubungan jarak jauh kalian memang nggak berlangsung baik, mungkin memang seharusnya disudahi
Sudah fisiknya nggak ada, hubungan secara virtual pun nggak baik? Maka benar, kamu seharusnya menyudahi hubungan tersebut. Sebab jika kondisi antara pasangan saja sudah nggak baik, apalagi yang dipertahankan? Dia juga jauh, apa yang bisa kalian perbuat?
7. Jika selama ini hubungan kalian nggak punya masalah selain jarak, berarti yang harus dihilangkan adalah jaraknya
Kalau kamu dan dia selama ini baik-baik saja, nggak pernah punya masalah berarti, bisa saling jaga walau jauh, selalu menjadwalkan pertemuan meski tergolong jarang, namun jarangnya pertemuan itu bikin rindu setengah mati dan kamu suka nggak tahan, berarti masalahnya adalah jaraknya. Itu yang harus kamu hilangkan. Bagaimana caranya? Baca lagi poin 5. :)
Jangan sampai kamu salah mengambil keputusan. Jangan sampai kamu melepaskan seseorang yang dibutuhkan hatimu, demi seseorang yang dibutuhkan ego sesaatmu. LDR bisa berakhir bahagia kok, yang penting kamu sabar. :)