Fimela.com, Jakarta Dari: Camelia Camel
Hai Redaksi Bintang.com,
Aku mau cerita nih, jadi aku sudah pacaran 3 tahun (meski sering putus nyambung) aku sedikit kesal karena dia terkesan tak ada kepastian padahal usia kita sudah cukup aku 26 dan dia 28, untuk materi pun Alhamdulillah pekerjaannya cukup mapan. Apalagi keluarga inti ku hingga keluarga besar sudah terus mendesak untuk segera menikah. Hingga aku bersikap sedikit tegas ke dia, di awal tahun kemarin aku sudah bilang ke pacar ku tahun ini aku ingin menikah dan jika tak ada kepastian darinya aku mau disudahi saja karena kupikir tak mau buang-buang waktu ga jelas. Akhirnya tak beberapa lama dia datang ke rumah dan bicara ke ibuku kalau ingin "meminta" aku. Tapi kenapa ya aku merasa dia seperti tidak tulus, atau bisa dibilang seperti terpaksa apalagi dia terkesan tak bisa tegas di depan ibunya ketika memutuskan ingin menikah dengan ku. Dia sih sudah ingin mempersiapkan diri untuk mencari2 vendor pernikahan, tapi entah kenapa bukannya senang tapi aku malah jadi ragu banget dan bingung harus gimana, malah aku sempat berpikir untuk putus saja. Apa yang salah ya? Apa cuma aku saja yang terlalu berpikir negatif? Atau memang dia benar-benar terpaksa? Mohon masukannya, terima kasih..
***
Dear Camelia,
kamu ingin menikah karena memang secara mental dan psikologis sudah siap, atau hanya karena faktor umur dan finansial kalian berdua yang bisa dikatakan siap? Kenapa kamu seakan mengejar-ngejar pernikahan itu, tapi begitu dia menunjukkan itikad baiknya menikahimu, kamu malah penuh kebimbangan? Mungkin seharusnya kamu memang harus berpikir lagi. Apakah kamu sudah siap?
Jika menikah dengannya memang yang kamu inginkan, seharusnya kamu tidak malah berpikiran negatif saat dia mulai mengambil langkah untuk menuju ke arah sana. Menikah itu butuh keberanian. Mungkin dia memang belum seberani kamu, tapi seharusnya kamu menunjukkan dukungan padanya bukan malah mencurigai dia tidak tulus.
Dia sudah selangkah lebih maju ketika dia mempersiapkan diri cari vendor pernikahan, tapi kamu malah mundur jauh dengan berpikir untuk putus. Kalau begini keadaannya, sepertinya bukan dia yang tidak siap, tapi kamu.
Jangan sembarang mengambil keputusan untuk menikah kalau kamu tidak benar-benar yakin dan rela bersusah payah di dalamnya, apalagi kalau kamu masih penuh pikiran negatif terhadap sikap dia seperti ini. Jika memang ingin, mantapkan hatimu. Libatkan dia dalam setiap kebimbangan yang kamu rasa, biar kamu dan dia bisa saling menguatkan juga menemukan solusinya bersama.
***
Punya masalah percintaan yang bikin galau? Curhatin aja! Kirim curhatanmu ke redaksi@bintang.com. Jangan lupa tulis subject emailnya: CURHAT PEMBACA BINTANG, ya. Curhatanmu akan dijawab dan kamu bisa lihat jawabannya di www.bintang.com/relationship. Ditunggu!