Virginia Woolf, Novelis yang Terjerat Depresi Hingga Bunuh Diri

Lanny Kusuma diperbarui 25 Jan 2018, 08:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Hari ini (25/1/2017) Google Doodle memunculkan salah satu sosok novelis terkenal Virginia Woolf. Selain dikenal karena karyanya, ternyata Virginia juga dikenang karena kematiannya yang tragis.

Melansir laman The Sun, wanita yang lahir pada 25 Januari 1882 ini lahir dari keluarga terpelajar. Ia pun menjalani kehidupan yang penuh kasih sayang dari keua orangtuanya.

 

Kisah tragis Virginia Woolf yang meninggal karena bunuh diri. (Sumber Foto: The Sun)

Namun, Virgiana Woolf harus memasuki babak baru kehidupannya di mana ia mengalami masalah kesehatan mental saat ibunya Julia Stephen meninggal dunia pada 1895. Tak sampai di situ, ia pun merasa hidupnya runtuh setelah sang ayah meninggal pada tahun 1904.

Virginia Woolf pun kemudian tumbun menjadi seorang penulis sejak berusia dini, karyanya yang pertama pun terbit pada Desember 1904 untuk Times Literart Supplement.

Tahun demi tahun menjalani kehidupan sebagai penulis, Virginia dan sang suami Leonard yang menikahinya pada tahun 1921 pun masuk dalam kelompok penulis berpengaruh di London yang dikenal sebagai Bloomsburry Group pada awal abad ke-20.

Menghasilkan berbagai naskah novel terkenal seperti The Voyage Out yang ditebitkan pada 1915 dan menjadi novelis terkemuka, sayangnya itu tak membuat Virginia Woolf bisa bertahan dengan hidupnya.

Virginia Woolf mengalami depresi dan bunuh diri. (Sumber Foto: The Sun)

Setelah menyelesaikan novel terakhirnya 'The Acts' pada tanggal 28 Maret 1941 Virginia Woolf menenggelamkan dirinya di sungai Ouse yang berada di dekat rumahnya, Monk's House di Lewes, Sussex.

Lewat catatan buku hariannya, Virginia Woolf mengatakan bahwa ia tak bisa lagi bertahan dari masa sulit yang dihadapinya dan karena hal tersebut, obsesinya untuk bunuh diri pun semakin meninggkat.