3 Alasan Kenapa Cat Kuku Nggak Baik Buat Kesehatan

Karla Farhana diperbarui 19 Jan 2018, 02:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kuteks atau cat kuku, memang bikin jari-jarimu terlihat lebih indah. Apa lagi kukumu bukan cuma dipoles dengan satu warna cat, tapi juga dibuat menjadi nail art dengan berbagai bentuk dan tema. 

Tapi, kamu tahu, nggak, kalau cewek nggak boleh pakai kuteks setiap waktu. Stu minggu merupakan waktu masksimal di mana kamu boleh pakai kuteks. 

Tapi setelah itu harus kamu hapus. Nah, setelah itu kamu sebaiknya nggak menggunakan cat kuku lagi. Biarkan kukumu bernapas, girls. Lagi pula, cat kuku itu sebenarnya bisa mengganggu kesehatan, lho! 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Gangguan Saraf

Intip langkah mudah membuat kuteks sendiri dari eyeshadow berikut ini. (Foto: iStockphoto)

Kamu mungkin nggak tahu kalau ada banyak banget bahan kimia yang terkandung dalam sebagian besar cat kuku. Salah satunya, dilansir dari Dr. Oz Indonesia, Zat Toluene yang bisa menimbulkan gangguan saraf. Soalnya, zat ini biasanya digunakan sebagai pelarut zat kimia lain. 

3 dari 4 halaman

Formalin

Ilustrasi membuat kuteks. (Sumber foto: Pexels.com)

Kuteks juga mengandung berbagai zat kimia lain yang berbahaya lainnya. Seperti formalin. Meskipun kuteks nggak kamu makan, tapi zat formalinnya masih bisa masuk ke dalam tubuh, lho! 

4 dari 4 halaman

Penyakit Ginjal

Wanita Hamil Dilarang Menggunakan Kuteks, Mitos atau Fakta

Selain itu, juga ada zat Etyl Asetat yang bisa menimbulkan penyakit seperti ginjal, gangguan saraf, kemudain jantung, dan juga bisa mengakibatkan sakit paru-paru.