Fimela.com, Jakarta Dari: Nidaria Ovha
Kak ak mau curhat yaa. Jadi gini, ak punya masa lalu dan pacar yg insya allah akan jadi suami ku nanti di beberapa bulan lagi. jadi dulu ak punya masa lalu, ak pacaran sama dia mei 2015 sampai oktober 2016, dan waktu april 2016 dia kredit hp sama temen ku dan baru bayar DPnya aja. Semenjak oktober 2016 itu ak sudah tidak pernah berkomunikasi lagi dengan dia. Sampai akhirnya hubungan ak sama dia berakhir mantan ak itu belum melunasi hutangnya bahkan sampai oktober 2017 pun belum dibayar sama dia. Sampai akhirnya temen ak menagih hutangnya ke aku. jadi mau ga mau aku harus hubungin mantan ak lagi untuk menagih hutangnya, tapi yg ak hubungi pun bukan mantan akunya tapi ISTRInya mantan ku itu dan keluarganya. Terus akhirnya pacar aku tau dan marah sama aku karna aku mencoba menghubungi mantan ku lagi. dan dia billang kalo ak menghianati dia, dan dia tetap merasa kalo ak itu menghianati dia dengan menghubungin mantan. padahal jelas jelas diia tau kalo ak menghubungi mantan ak itu untuk menagih hutangnya karna temen ak itu butuh uangnya itu kemballi dengan cepat. tapi pacar ak tetep ga ngerti dan dia balas dendam sama ak dengan cara mendekati wanita lain dengan alasan dia ingin saya merasakan apa yg dirasakan rasa sakitnya dikhianati. padahal beberapa bulan lagi kita akan menuju janji suci. jadi yg sebenernya pengkhianat itu siapa?? dan siapa yq salah di antara kita, terus apa yang harus ak lakuin, dibilang sakit ak sangat sakit hati karna diia menghadirkan pihak ke3 diantara kita. dan pesan untuk ak dan pacar ak itu apa. ak ga tau harus gimana lagi. apa yg harus ak lakuin sekarang. terimaka kasih yaa..
***
Dear Nidaria,
maksud baik memang tidak selalu dilihat baik oleh orang lain. Sayangnya, kamu harus mengalami hal tersebut dengan pacarmu sendiri. Apa yang terjadi pada kalian sebenarnya tidak bisa dibilang salah pacarmu karena tidak percaya, sebab bagi beberapa orang masalah mantan memang sangat sensitif. Namun seharusnya, dia bisa menyikapinya dengan lebih dewasa dibanding apa yang dia lakukan padamu.
Jelas sekali dia masih sangat mengedepankan egonya ketika dia memilih untuk balas dendam kepadamu. Menghadirkan orang ketiga dengan sengaja hanya demi membuatmu merasakan apa yang dia rasakan sama sekali bukan tindakan yang mencerminkan kedewasaan. Kamu dan pacarmu harus belajar untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih baik sebagai bekal untuk pernikahan kalian kelak. Kalau sudah menikah nanti, tiap ada kesalahan dan yang terpikirkan adalah balas dendam, mau jadi apa rumah tangga kalian?
Sikap kekanakan seperti itu bisa memunculkan kebiasaan buruk dalam hubungan. Baiknya, kamu bicarakan secara terbuka. Kamu dan dia harus saling mendengar dan saling memaafkan. Belajarlah dari kesalahan, agar kelak kalian tidak mengulanginya lagi.
Bicarakan dengannya, diskusikan soal ini sampai tuntas. Kemampuan kalian menyelesaikan konflik adalah salah satu refleksi kelayakan kalian untuk melanggeng ke jenjang pernikahan, lho. :)
***
Punya masalah percintaan yang bikin galau? Curhatin aja! Kirim curhatanmu ke redaksi@bintang.com. Jangan lupa tulis subject emailnya: CURHAT PEMBACA BINTANG, ya. Curhatanmu akan dijawab dan kamu bisa lihat jawabannya di www.bintang.com/relationship. Ditunggu!