Fimela.com, Jakarta Tujuan dari setiap PDKT pastilah memang untuk jadian. Tapi, sebetulnya nggak semua proses PDKT pasti berhasil dan bisa dikatakan layak pacaran. Ada yang nggak peduli diupayakan sekeras apapun tetap nggak bisa dipaksa untuk jadian.
Kamu yang lagi PDKT baiknya perhatikan soal itu. Jangan cuma kejar "jadian"-nya, tapi pastikan juga dari diri kaliannya sendiri sudah memenuh indikator kecocokan sebagai apsangan atau belum. Jika belum, ya jangan dipaksa. Nikmati setiap fase di mana kamu berada dengan sebaik-baiknya. Ibaratnya, fase-fase tersebut adalah 'latihan' kamu untuk lanjut ke fase sebelumnya. Semua pasti lulus kalau memang sudah siap.
Nggak beda dengan yang pacaran, mau lanjut sampai menikah. Dari PDKT ke pacaran juga butuh pertimbangan matang agar kamu nggak salah pilih orang untuk menempati hatimu. Setidaknya, pastikan kamu dapat jawaban positif dari beberapa pertanyaan ini dulu, deh.
What's On Fimela
powered by
1. Memangnya dia sudah memperlakukanmu dengan baik selama PDKT?
Tentunya kamu nggak mau dong pacaran sama cowok yang jelas-jelas nggak bisa memperlakukan kamu dengan baik? Makanya, pas PDKT dilihat dulu bagaimana dia memperlakukanmu. Harusnya sih cukup baik ya di masa PDKT. Namanya juga lagi berusaha merebut hati seseorang.
2. Semua yang dia lakukan padamu, terasa tulus apa cuma ada maunya?
Nggak susah membedakan orang yang tulus dengan yang nggak tulus. Kamu cuma butuh peka dan pakai hatimu. Kalau dia tulus, hatimu pasti bisa menerima 'getaran' yang dia kirim dari setiap ucapan maupun tindakannya. Kalau dia baik-baikin kamu cuma biar diterima juga ketahuan kok, semanis apapun perlakukannya kamu akan tetap merasa hambar.
3. Benarkan dia akan memberi hatinya dan menjaga hatimu?
Dia mau jadian sama kamu belum tentu memberi hatinya padamu lho. Siapa tahu dia cuma butuh kamu untuk jadi pelarian, sementara hatinya masih tertinggal di mantan. Beda lagi soal menjaga hatimu. Hmm, apakah dia akan bertanggung jawab jika kamu mempercayakan hatimu padanya? Apakah dia akan menjaganya? Mampu menjaga hati sama dengan mampu berkomitmen.
4. Soal komunikasi, apakah kamu dan dia sejalan?
Nah, cara berkomunikasi juga harus jadi pertimbangan. Cara berkomunikasi yang sejalan akan mempermudah kalian dalam menjalin hubungan. Kalau kamu sukanya update kabar terus, sementara dia menganggap itu nggak penting, bakalan capek hati kan kamu menunggu kabar dari dia? Nantinya itu juga pasti jadi sumber pertengkaran tuh.
5. Apakah kamu bisa tetap jadi diri sendiri saat bersamanya?
Jangan lupakan faktor kebebasan diri saat kamu mempertimbangkan untuk jadian. Kamu bisa nggak tetap jadi diri sendiri saat bersamanya? Dia bakalan mencoba mengubah kamu jadi sesuatu yang dia inginkan atau dia akan mencintai kamu sebagai apapun yang kamu inginkan? Pertimbangkan. Pilih pacar juga harus berkualitas. Pacar itu bisa jadi salah satu kandidat calon jodoh kamu, lho.