Fimela.com, Jakarta Apapun bentuknya, perselingkuhan itu bukan hal baik bagi hubungan. Nggak mentang-mentang ada kontak fisik dengan terduga selingkuhan, lantas itu jadi nggak lebih bahaya dibanding yang sudah jelas ada kontak fisik. Bahkan, selingkuh hati semacam ini bisa jadi lebih bahaya dari selingkuh secara fisik, lho!
Yang selingkuh secara fisik belum tentu melibatkan perasaan. Tapi yang selingkuhnya melibatkan perasaan, yah, bisa dipastika "terikat" kuat meski nggak pernah bersentuhan secara fisik.
Selingkuh hati itu terbangun dari waktu ke waktu. Sama saja seperti perasaan kita terhadap gebetan, pacar atau suami. Bedanya, di sini para pelaku melakukannya saat salah satu atau keduanya suda punya pasangan hingga mereka terkesan salah tempat dan salah waktu.
Meski tak ada kontak fisik yang berarti, selingkuh hati itu lebih bahaya! Ini penjelasannya.
Selingkuh hati lebih sulit dikontrol
Dua orang yang memiliki hati tersebut saja susah untuk mengendalikan perasaannya, apalagi orang luar? Sebagai pihak yang diselingkuhi, bisa dibilang kamu nggak berdaya mengubah situasi tersebut. Sebagai pelaku perselingkuhan, kamu juga akan sulit memutuskan ke mana hatimu ingin menuju.
Seringkali, selingkuh hati sulit dibuktikan
Sampai mungkin ada kata cinta yang tertulis dan ketahuan pasangan resmi dari pelaku perselingkuhan tersebut, hubungan gelap ini takkan bisa disebut sebagai perselingkuhan karena kemungkinan besar terjadi tanpa meninggalkan jejak.
Kamu yang selingkuh hati bakal terlatih jadi pembohong ulung
Well, mungkin terlihatnya nggak terlalu berbahaya--terutama jika kamu adalah pelaku. Kamu pikir kamu nggak akan berbohong pada pasangan kecuali ada kepentingan mendesak seperti urusan selingkuh ini. Padahal ke depannya, kamu pun akan kesulitan menemukan kebenaran dalam dirimu karena kamu terbiasa mengelabui semuanya.
Selingkuh hati bakal lebih menyakitkan bagi pasangan
Yang paling menderita dari keegoisan ini tentu saja pasangan yang diselingkuhi. Pasalnya, dia bukan hanya dikhianati sekali, tapi berkali-kali, mungkin setiap hari, setiap kali pasangannya berkomunikasi dengan selingkuhannya itu tanpa sepengetahuan dia. Kebayang nggak sakitnya?
Perselingkuhan semacam ini pelan-pelan menggerogoti hubungan
Perselingkuhan pasti membuat hubungan hancur, tapi perselingkuhan hati akan menghancurkannya dengan cara yang paling menyakitkan. Pelan-pelan membuat menderita korbannya. Sedikit-sedikit sakit yang mungkin masih ditahan karena "bukti" perselingkuhan yang ada hanya sepele, namun begitu sadar ternyata hubungan dan hatinya sama; sudah hancur lebur.
Sulit untuk memulai semuanya dari awal dan bertindak seperti nggak ada apa-apa lagi
Bayangkan sebuah vas kaca yang sudah pecah menjadi kepingan kecil, betapa sulitnya untuk kembali mengumpulkan kepingan itu dan membangunnya jadi seperti sedia kala. Seperti itu pula yang terjadi pada hubungan setelah terungkapnya perselingkuhan hati yang terjadi di antara kedua pasangan.
Sekali terkuak, selingkuh hati bisa meninggalkan trauma mendalam
Bagian terburuk dari perselingkuhan hati ini adalah trauma yang ditinggalkan, khususnya bagi korban. Ia bisa menjadi sangat skeptis soal hubungan, soal cowok, dan soal cinta. Pengalaman buruk ini bisa mempengaruhi sikap dan cara berpikirnya. Perselingkuhan akan membuat ia jadi orang yang berbeda. Bagus kalau jadi lebih baik, kuat, dan bijaksana. Kalau dia jadi minder, rendah diri, dan nggak berharga, gimana?
Jangan anggap enteng perselingkuhan, sesepele apapun itu menurut kamu, ya.