Akibat Minum Kencing Unta, Kenali 3 Fakta Penyakit MERS-CoV

Karla Farhana diperbarui 10 Jan 2018, 13:16 WIB

 

Fimela.com, Jakarta Kamu pasti masih ingat dengan sebuah video viral milik akun Instagram Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNFP) MUI Bachtiar Nasir, @BachtiarNasir, yang meminum air kencing unta. Video tersebut langsung bikin heboh dan juga menuai kontroversi. 

Dalam postingan tersebut, Bachtiar mengatakan, dalam caption, air kencing unta yang dicampur dari susu unta murni bisa membunuh sel kanker. Namun, banyak orang membantah lantaran air kencing unta nggak sehat. Namun ada juga yang berkomentar berdasar hukum Islam dan mempertanyakan hukumnya. Beberapa waktu lalu, pihak Kemenkes akhirnya angkat bicara untuk menanggapi video Bachtiar di Instagram. 

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Oscar Primadi mengatakan kepada CNN Indonesia, meminum air kencing unta justru bisa menimbulkan sebuah penyakit yang disebut MERS-CoV. Katanya, penyakit ini sangat berbahaya. Yu, simak beberapa fakta seputar penyakit ini. 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Gangguan Pernapasan

Sejumlah unta berpacu saat mengikuti lomba balap Liwa 2018 Moreeb Dune Festival di gurun Liwa, Abu Dhabi (26/12). Sosok-sosok mungil yang terlihat duduk di punggung unta sambil memecutkan tongkat kini adalah robot. (AFP Photo/Karim Sahib)

Menurut World Health Organization (WHO), air kencing unta bisa menimbulkan sebuah penyakit yang disebut Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV). 

Seperti namanya, penyakit ini merupakan gangguan pernapasan yang disebabkan coronavirus. Penyakit ini terbilang penyakit baru, soalnya baru teridentifikasi pertama kali tahun 2012 di Arab Saudi. 

3 dari 4 halaman

Apa Itu Coronavirus?

Sejumlah unta berlari kencang saat mengikuti lomba balap Liwa 2018 Moreeb Dune Festival di gurun Liwa, Abu Dhabi (26/12). Sebelumnya para joki tesebut adalah anak-anak dari Sudan atau Pakistan dan baru berusia 2-3 tahun. (AFP Photo/Karim Sahib)

Dilansir dari lama resmi WHO, coronavirus merupakan sebuah keluar besar dari virus-virus yang bisa menimbulkan berbagai penyakit, mulai dari flu biasa sampai Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). 

 

4 dari 4 halaman

Terus, Apa Gejalanya?

Seekor unta terjatuh (kanan bawah) saat mengikuti lomba balap Liwa 2018 Moreeb Dune Festival di gurun Liwa, Abu Dhabi (26/12). (AFP Photo/Karim Sahib)

Terus gejalanya apa saja, kalau seseorang terkena MERS-CoV? WHO menulis, ada berbagai gejala yang biasanya muncul. Seperti demam, batuk, dan napas yang dangkal. Selain itu, juga ada beberapa gejala lain yang nggak selalu muncul seperti pneumonia dan diare.