Fimela.com, Jakarta Kabar mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok yang melayangkan gugatan cerai kepada sang istri Veronica Tan telah dibenarkan oleh pengacaranya Josefina Agata Syukur. Keresahan dan ungkapan patah hati pun seketika muncul seiring merebaknya kabar perceraian mantan orang nomor satu di DKI Jakarta yang kini tengah berada di bui.
Josefina mengatakan bahwa Ahok telah melayangkan gugatan cerainya tersebut ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Jumat, 5 Januari 2018 sore. "Sore ya, sore banget jam 3 waktu itu (melayangkan surat cerai). Jadi sudah jam tutup pengadilan," kata Josefina, Senin (8/1/2018) dilansir dari laman Liputan6.
What's On Fimela
powered by
Selain itu, Panitera Muda Pengadilan Negeri Jakarta Utara Tarmuzi pun membenarkan pendaftaran gugatan cerai Ahok, "Iya. Saya yang tanda tangan," akunya.
Kenyataan atas benarnya gugatan cerai yang dilayangkan Ahok kepada istrinya Veronica Tan pun menimbukan perasaan resah dan patah hati. "PAK AHOK GUGAT CERAI BU VERO?????? MY HEART. 💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔," ujar akun @Hndrkspr di Twitter.
Selain itu, kabar Ahok gugat cerai istrinya pun sempat diharapkan hanya menjadi sebuah kebohongan. "A shocking news about Pak Ahok getting divorce with Bu Vero is truly breaking my heart. literally sad for no reason pls let that news be hoax," ujar akun @mashedcrowave yang tak percaya dan mengharapkan jika kabar Ahok gugat cerai hanyalah hoax.
Surat Cinta Ahok untuk Veronica
Menilik kisah cinta Ahok dan Veronica, kabar perceraian pasangan yang telah menginjak usia 20 tahun pernikahan ini agaknya sulit dipercaya banyak orang. Terlebih jika mengingat romantisme keduanya saat merayakan ulang tahun pernikahannya ke-20 pada September 2017 lalu.
Meski tak bisa merayakan bersama, namun dari dalam penjara Ahok menuliskan sebuah surat cinta romantis yang ia kirimkan untuk sang istri Veronica. Berikut adalah kutipan surat cinta Ahok untuk Veronica yang dibacakan anak laki-lakinya Nicho dalam sebuah acara tertutup 8 September 2017 lalu.
"Untuk Vero istriku,
Sekarang aku harus berterima kasih akan keadaan saat ini kepada semua pihak yang menyebabkan aku menjadi narapidana dan ditahan langsung tanpa ada proses lebih lanjut.
Tak terbayang jika aku tak ditahan, aku akan terus bekerja seperti dulu sampai Oktober sampai masa jabatan itu artinya saya bangun jam 04.30 (kamu memberiku gelar robot) karena semua waktu dihitung tepat agar aku bisa tiba di Balai Kota pukul 07.30 karena sudah banyak warga menunggu, dan kerja nonstop sampai pulang ke rumah sudah pukul 21, Sabtu-Minggu selain ke kawinan juga selesaikan disposisi surat, dan kadang sampai tengah malam di malam Senin, agar hari Senin tak ada surat yang tertinggal, kamu memberiku gelar robot sudah benar.
Sekarang di hari pernikahan kita ke-20 saya bersyukur bisa ada waktu mengenalmu dan memperhatikan kamu. Dulu aku benar-benar "take it for granted" sampai-sampai anak juga yang kamu ajak jalan dan bicara.
Hadiah terbesar di ulang tahun pernikahan ke-20 adalah aku di dalam tahanan menyadari betapa beruntungnya pernikahan kita masih utuh dan engkau memaafkan semua kegilaanku bekerja melayani masyarakat dan meskipun masuk dalam tahanan dan tidak dipilih tapi aku mendapatkan istri yang mengasihi aku dan anak-anakku kembali. Kalau ada yang salah dalam hubungan suami istri, umumnya yang salah adalah suaminya.
Aku bersyukur di dalam tahanan punya banyak waktu untuk merenung betapa istriku bukan lagi seperti dulu, sekarang sudah dewasa mampu berprestasi dan menjadi perempuan yang penolong bagi saya. Sungguh benar apa yang diaktakan amsal solomo, istri yang berakal budi adalah anugerah Tuhan."