Derai Air Mata Keluarga dan Sahabat di Sisi Jenazah Yon Koeswoyo

Rizky Mulyani diperbarui 05 Jan 2018, 10:00 WIB
Di kediaman Almarhum Yon, yang berlokasi di Jl. Salak, Pamulang, air mata terus berderai di pelupuk sanak keluarga dan para pelayat yang datang saat itu. (Bambang E.Ros/Bintang.com)
Di sisi jasad Yon yang kini sudah terkujur kaku, orang-orang terkasihnya seperti keluarga dan para sahabat duduk bersimpuh memberikan doa, sebagai bentuk penghormatan terakhirnya kepada Yon Koeswoyo. (Bambang E.Ros/Bintang.com)
Jum’at, 5 Januari 2018, pagi hari, Yon dikabarkan meninggal dunia setelah menderita komplikasi penyakit dan harus keluar-masuk rumah sakit demi kesembuhannya selama dua tahun. (Bambang E.Ros/Bintang.com)
Meski sudah berjuang untuk sembuh, namun ternyata Tuhan berkehendak lain. Yon Koeswoyo harus hembuskan napas terakhir di usia 77 tahun. (Bambang E.Ros/Bintang.com)
Kini nama Yon Koeswoyo tinggal lah kenangan, menyisakan sejumlah cerita terutama soal karya dan suara emasnya selama hidup. Mengingat Yon adalah salah satu musisi legendaris Indonesia. (Bambang E.Ros/Bintang.com)
Tempat tinggal Yon dan keluarga penuh dengan para pelayat yang ingin memberikan penghormatan terakhirnya pada Yon. Termasuk anak cucu dan keluarga Koes Plus yang datang melayat. (Bambang E.Ros/Bintang.com)
Yon Koeswoyo, cokalis grup legendaris Koes Plus yang lahir pada 27 September 1940 ini telah meninggal dunia pada Jumat, 5 Januari 2018. (Bambang E.Ros/Bintang.com)