Fimela.com, Jakarta Kemunculan Supermoon selalu dapat menyita perhatian. Kemunculannya pada awal tahun 2018 pun telah membuat banyak orang terpana oleh keindahannya. Nah buat kamu yang senang melihat fenomena langit, ada kabar baik untuk kalian.
Ya, sepanjang tahun 2018 ini akan ada begitu banyak fenomena astronomi yang akan terjadi. Mau tahu apa saja? Berikut ini adalah 23 fenomena astronomi yang akan terjadi sepanjang tahun 2018 dilansir dari laman Seasky. Catat, jangan sampai terlewat ya!
Januari
1. Supermoon. Keindahan supermoon telah menghiasi langit sejak awal tahun 2018.
2. Hujan Meteor Quadrantids. Puncak hujan meteor quadrantids terjadi pada 4 Januari 2018 dengan kecepatan rata-rata 40 meteor perjam. Namun sayang fenomena hujan meteor ini terhalang cahaya bulan purnama.
3. Blue Moon. Tanggal 31 Januari mendatang diprediksi akan terjadi blue moon, yaitu bulan purnama kedua.
4. Gerhana Bulan Total. Pada 31 Januari juga akan terjadi gerhana bulan total yang bisa disaksikan di sebagian wilayah barat Amerika Utara, Asia Timur, Australia, dan Samudera Pasifik.
What's On Fimela
powered by
Februari
1. Gerhana Matahari Parsial. Gerhana matahari sebagian ini diprediksi akan terjadi pada 15 Februari 2018 mendatang dan bisa disaksikan dibeberapa negara seperti Chile, Argentina, dan Antartika.
Maret
1. Melihat Planet Merkurius. Pada tanggal 15 Maret mendatang kamu bisa melihat planet Merkurius lebih dekat, di mana Merkurius akan berada di titik tertinggi di atas cakrawala di langit malam. Di tanggal tersebut cobalah untuk melihat Merkurius di langit barat sesaat setelah matahari terbenam.
April
1. Hujan Meteor Lyrids. Hujam meteor ini adalah partikel debu dari komet C / 1861 G1 Thatcher, yang ditemukan pada tahun 1861. Puncak hujan meteor Lyrids akan terjadi pada tanggal 22 dan 23 April 2018.
2. Penampakan Merkurius. Tanggal 29 April adalah waktu terbaik untuk menyaksikan penampakan planet Merkurius. Jika sebelumnya muncul di sebelah barat, kali ini kamu bisa menemukannya di langit timur tepat sebelum matahari terbit.
Mei
1. Hujan Meteor Eta Aquarids. Hujan meteor ini bisa menghasilkan rata-rata 60 meteor perjam dipuncaknya. Hujan meteor Eta Aquarids diprediksi akan terjadi pada 6 dan 7 Mei 2018, jangan sampaai lupa.
2. Penampakan Jupiter. Pada 9 Mei mendatang, Jupiter akan berada pada jarak terdekatnya dengan bumi. Penampakannya pun akan lebih terang dari sebelumnya dan bisa kamu nikmati sepanjang malam.
Juni
1. Munculnya Saturnus. Tanggal 27 Juni malam adalah waktu terbaik untuk menyaksikan kemunculan planet Saturnus. Sinar matahari pun akan menerangi kemunculannya yang bisa kamu saksikan sepanjang malam.
Juli
1. Gerhana Matahari Parsial. Tanggal 13 Juli 2018 diprediksi akan terjadi gerhana matahari parsial. gerhana ini bisa disaksikan di Australia Selatan dan Antartika.
2. Gerhana Bulan Total. Gerhana bulan total akan membuat bumi menjadi lebih gelap dan bulan akan terlihat berwarna merah yang disebabkan pembiasan. Gerhana ini bisa disaksikan di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia barat dan tengah, Samudra Hindia, dan Australia Barat.
3. Hujan Meteor Delta Aquarids. Hujan meteor ini busa kamu saksikan pada 29 Juli mendatang dengan kecepatan rata-rata 20 meteor perjam. Namun cahaya bulan purna disebut akan menghalangi kemunculan hujan meteor ini.
Agustus
1. Gerhana Matahari Parsial. Gerhana matahari sebagian akan kembali terjadi pada 11 Agustus 2018. Gerhana ini bisa di saksikan di di beberapa bagian Kanada, Greenland, Eropa Utara, Asia Utara dan Timur, juga Rusia.
2. Hujan Meteor Perseids. Ini adalah salah satu hujan meteor terbaik yang tak boleh kamu lewatkan. Hujan meteor ini akan terjadi pda 12 dan 13 Agustus mendatang.
September
1. Kemunculan Neptunus. Planet biru raksasa ini akan ada pada jarak terdekatnya dengan bumi pada 7 September mendatang. Kemunculannya pun akan terlihat seperti titik biru kecil, kecuali kamu melihatnya dengan teleskop.
Oktober
1. Hujan Meteor Draconids. Hujuan meteor yang dihasilkan oleh debu-debu komet 21P Giacobini-Zinner bisa kamu saksikan pada 8 Oktober 2018 dengan kecepatan 10 meteor perjam.
2. Hujan Meteor Orionids. Hujan meteor yang berasal dari debu komet Halley ini memiliki kecepatan hingga 20 meteor perjam pada puncaknya yaitu 22 Oktober 2018.
November
1. Hujan Meteor Taurids. Pada tanggal 5 dan 6 November akan terjadi hujan meteor Taurids dengan kecepatan rata-rata 5-10 meteor perjam.
2. Hujan Meteor Leonids. Hujan meteor ini akan terjadi pada 17-18 November. Hujan Meteor ini unik karena puncaknya terjadi setiap 33 tahun sekali di mana kamu bisa melihat ratusan meteor setiap jamnya. Terakhir kali puncak hujan meteor Leonnids terjadi pada tahun 2001
Desember
1. Hujan Meteor Geminids. Hujan meteor ini adalah yang terbaik sepanjang tahun karena kamu bisa menyaksikan 120 meteor perjam pada puncaknya. Di tahun 2018 hujan meteor ini akan terjadi pada 13 dan 14 Desember.
2. Hujan Meteor Ursids. Ini adalah hujan meteor kecil yang setiap jamnya hanya muncul 5-10 meteor. Kalau kamu ingin menyaksikannya, hujan meteor ini diprediksi akan terjadi pada tanggal 21 dan 22 Desember 2018.