Nuansa Konser Terakhir Is Bersama Payung Teduh

Nizar Zulmi diperbarui 04 Jan 2018, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Perjalanan Payung Teduh di tahun 2017 ditutup dengan manggung di malam pergantian tahun. Is dkk menghibur para pecinta musik di Salatiga, Jawa Tengah pada 31 Desember malam.

Show tersebut terasa spesial bukan hanya karena digelar di malam tahun baru. Momen itu menjadi konser terakhir Is bersama Payung Teduh, lantaran berakhirnya kontrak sang vokalis dengan bandnya.

Mungkin masih banyak yang belum bisa merelakan hengkangnya Is dari band yang sudah dirintisnya itu. Apalagi mereka belum lama ini juga telah merilis album yang sudah digarap bertahun-tahun lamanya.

Di kesempatan tersebut Payung Teduh tampil hangat dan melantunkan lagu-lagu jagoannya yang sudah sering terdengar. Namun yang meninggalkan kesan manis adalah lagu Di Atas Meja, single anyar Payung Teduh turut dibawakan di malam itu.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Aksi Penutup Payung Teduh

Suasana sendu bercampur syahdu seketika membuat panggung konser semakin sakral. Ketika Is bernyanyi, terdengar sayup-sayup lirik yang juga dilantunkan para penonton. 

Lagu tersebut memang punya makna mendalam bagi para personel Payung Teduh, terutama Is sebagai penciptanya. Is menyatakan bahwa Di Atas Meja adalah lagu favoritnya di album Ruang Tunggu.

"Jagoan utama kami sebenernya lagu berikut ini. Tapi ternyata kenyataan berkata lain. Saya kira orang masih suka lagu yang galau-galau, tapi ternyata alhamdulillah mereka suka yang manis. Lagu ini bercerita tentang ketika manusia sempurna, semakin saling lupa. Judulnya adalah Di Atas Meja," ujar Is.

Single Di Atas Meja memang memberi warna tersendiri setelah Akad yang temanya lebih gamblang. Payung Teduh dan Is menyuguhkan penampilan yang berkesan di momen-momen terakhir kebersamaan mereka.