Supermoon dan Ancaman Banjir Air Laut di Tanah Air

Lanny Kusuma diperbarui 04 Jan 2018, 07:43 WIB

Fimela.com, Jakarta Sejak awal tahun 2018, tepatnya pada 2 Januari lalu, kemunculan supermoon telah menjadi pemandangan langit yang menghibur. Namun, terkait kemunculannya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa supermoon akan membawa dampak bagi wilayah pesisir pantai.

"Dampak fenomena supermoon yang terjadi pada awal tahun dan di akhir Januari 2018, masyarakat di sekitar pesisir pantai diimbau tetap waspada dan siaga," info BMKG dalam siaran tertulisnya, Senin (1/1/2018) dilansir dari laman Liputan6.

Supermoon di Asuncion, Paraguay, Januari 2018. (NORBERTO DUARTE / AFP)

Lebih lanjut di jelaskan, fenomena supermoon akan berdampak pada peningkatan pasang air laut maksimum yang bisa mengakibatkan rob atau banjir karena air laut naik ke daratan. "Kondisi tersebut diprediksikan terjadi antara 1-4 Januari 2018 dan 29 Januari–2 Februari 2018," jelas BMKG.

Selain air laut naik, supermoon pun akan mengakibatkan angin berhembus kencang. "Potensi angin kencang dan air laut naik melebihi 3,1 sentimeter di atas rata-rata," ujar Nizam Mawardi, prakirawan BMKG Batam.

Terkait dampak dari fenomena supermoon tersebut, ia menyebutkan beberapa pesisir pantai yang perlu diwaspadai yaitu, Pantai Nongsa, Tanjung Piayu, Batu Merah, dan Tanjung Uma.

Penampakan supermoon di London Heathrow Airport pada tahun baru 2018. (Justin TALLIS / AFP)

Dikesempatan berbeda Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah 1 Medan, Syahnan juga menyebutkan beberapa wilayah di Sumatera Bagian Utara akan terkena dampak supermoon.

Wilayah Sumatera Bagian Utara yang diprediksi akan terkena dampak fenomena supermoon diantaranya Sabang, Lhokseumawe, Malahayati, Simeulue, Meulaboh, Belawan, Kuala Tanjung, Pangkalan Susu, Sibolga, Nias, Bagan Siapi-api, Dumai, dan Sungai Pakning.

Tag Terkait