Fimela.com, Jakarta Peristiwa penangkapan Jennifer Dunn berawal dari pemesanan sabu seberat 0,5 gram oleh Jennifer kepada seorang pria berinisial FS. Pemesanan tersebut dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB, pada 31 Desember 2017.
Pertemuan mereka berlangsung di sebuah restoran siap saji di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.
"Pukul 9 pagi sudah ada pemesanan dari JD (Jennifer Dunn) ke FS sebesar 0,5 gram. Prosesnya diantar ke salah satu restoran siap saji di kawasan Kemang," ungkap Subdit 1 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Calvijn Simanjuntak, Selasa (2/1/2018).
Penangkapan FS
Pada pukul 16.00 WIB, polisi mendapat laporan dari masyarakat terkait aktivitas penyalahgunaan narkoba di rumah FS di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan. Tim dari Polda merapat ke kediaman FS dan mendapat penghalangan.
"Ternyata, FS melarikan diri dengan melompat ke belakang rumahnya. Setelah kami tangkap, dilakukan penggeledahan ditemui barang bukti 0,6 gram sabu yang sudah terbungkus rapi di kotak rokok," jelas AKBP Calvijn Simanjuntak.
Penangkapan Jennifer Dunn
Dari Pejaten, polisi melakukan control delivery ke rumah Jennifer Dunn di daerah Bangka. Hal itu dilakukan untuk memastikan pemesanan sabu yang dilakukan Jennifer Dunn.
Pada pukul 17.30 WIB polisi menangkap Jennifer Dunn yang sedang berada di dalam kamar. Barang bukti itu diakui JD sudah dikonsumsi. Terkait penggeledahan di rumah JD, menurut Calvijn, ditemukan bekas sedotan dan isi pesan di handphone JD. Ada komunikasi di antara JD dan FS. Dalam video yang beredar, Jennifer Dunn sempat menangis saat polisi melakukan penggeledahan.
"Komunikasinya sangat jelas, kapan memesan, di mana diantarnya dan akan diantar lagi untuk barang bukti baru," tegas AKBP Calvijn Simanjuntak.