Fimela.com, Jakarta Fedi Nuril kerap dicap sebagai aktor spesialis cerita poligami. Terakhir, ia berakting di film Ayat-Ayat Cinta 2, pun menceritakan tentang situasi poligami yang harus ia hadapi. Di film yang sudah tayang sejak 21 Desember 2017 tersebut, Fedi kembali berperan sebagai Fahri. Namun di dunia nyata, Fedi merupakan sosok yang berbeda dari kebanyakan film yang dibintanginya. Ia selalu berusaha menjaga kesetiannya pada sang istri, Calysta Vanny Widyasasti. Bahkan diakuinya, ia tak memberi ruang pada sang istri, untuk tidak mempercayainya.
***
Kerap memerankan sosok lelaki yang berpoligami, tidak membuat Fedi Nuril terpikir untuk melakukannya. Baginya, poligami merupakan isu menarik yang menjadi topik dalam sebuah karya film maupun sinetron. Ia tidak ingin menyanggah, namun ia tidak ingin membicarakannya lantaran merasa bukan orang yang ahli dibidangnya.
Tersirat, Fedi tidak ingin menjadi orang yang melakukan praktek poligami. Sebab, ia merasa bahwa dirinya masih sulit adil untuk urusan hati. Karena itu, Fedi pun berusaha untuk komitmen memegang kepercayaan sang istri. Maklum saja, di bidang yang digeluti Fedi, tentu akan banyak godaan, terutama untuk urusan perempuan.
Fedi juga berusaha untuk tidak memberikan ruang dan gerak bagi sang istri untuk tidak mempercayainya. Karena itu, dalam kehidupan sehari-hari sebagai sepasang suami istri, tidak pernah sekalipun sang istri mengecek telepon genggam, maupun dompet Fedi. Semua dibangun atas dasar kepercayaan.
"Dia nggak pernah ngecek dan minta ngecek. Dan semakin nggak ada alasan cemburu karena diantara perempuan cantik di sekeliling saya, yang dapetin dia, hahaha," ujar Fedi Nuril saat berbincang dengan Bintang.com belum lama ini di SCTV Tower, Jakarta Pusat.
Kini, Fedi mencoba mencurahkan perhatiannya pada keluarga kecilnya. Apalagi ia sudah menjadi ayah dari Hasan Fadlah Nuril. Lantas, bagaimana Fedi Nuril membangun kepercayaan sang istri kepada dirinya? Simak penuturan Fedi dalam sesi tanya jawab berikut ini.
Fedi Nuril dan cerita poligami di film terbaru
Di film terbarunya, Ayat-Ayat Cinta 2, Fedi Nuril yang berperan sebagai Fahri kembali melakukan poligami. Memerankan tokoh yang berpoligami, merupakan tantangan tersendiri, sebab tak terbersit di hatinya untuk melakukan hal yang sama. Benarkah di sekuel Ayat-Ayat Cinta ini, Fedi Nuril merasa terbebani dengan kesuksesan film pertamanya?
Ada beban berakting di Ayat-Ayat Cinta 2 ini?
Sebelumnya saya mau cerita. Dulu di Ayat-Ayat Cinta pertama, sebelum syuting dan pengumuman pemain banyak yang nggak rela, pemeran Fahri dari kalangan selebritas. Karena entertainment identik dengan maksiat. Mereka penginnya dari pesantren. Cukup bikin deg-degan juga. Itu menandakan film ini ekspetasinya tinggi. AAC begitu dicintai pembacanya, jadi mereka maunya kesakralan ceritanya tidak dinodai. Ini menurut saya jadi momen untuk belajar. Apapun komentar orang tetap syuting. Alhamdulillah hasilnya memuaskan. Ada beban yang sekarang, bohong kalau nggak ada. Tapi kita berusaha untuk tetap menjalani dengan sebaik-baiknya.
Lama menunggu selama 10 tahun baru ada sekuelnya. Kamu katanya sering ditanya-tanya ya, kapan ada sekuelnya dari AAC?
Selama 10 tahun setiap hari gue yang selalu ditagih ada yang kedua atau nggak, padahal harusnya ke pembuat novel ya, hahaha. Sampai akhirnya ada yang kedua, mungkin untuk membawakan karakternya nggak sebingung dulu, yang harus dari nol. Tapi bisa dibilang rangkanya sudah jadi, tinggal ditambah detil-detil yang 10 tahun kemudian pasti ada perubahan karakter, gestur, Fahri juga jadi dosen. Tapi ekspetasi orang dengan film box office semakin tinggi lagi. Kami para aktor tidak bisa mikirin ekspetasi orang, karena di lokasi yang kita ikuti arahannya sutradara, jadi kita pasrahkan ke sutradara untuk dia membuat sebaik mungkin dan kita berusaha semaksimal mungkin.
Begitu melihat skenario yang kedua apa yang terpikir di benak kamu?
Pertama kali lihat skenario film rasanya kayak roller coaster, perasaan campur aduk, yang tadinya santai tiba-tiba bisa langsung emosional dan yang kerennya dari AAC 2, ada semacam misteri gitu. Jadi penonton dibikin mikir, ini ada apa ya? Ada tanda tanya besar, ada yang ditutupi ada yang disembunyikan yang gue pribadi baca novelnya nggak nyangka kang Abik (penulis novel) bikin konsepnya seperti itu, out the box dan nggak ketebak. Ini bikin gue bersemangat untuk terlibat karena konsep out of the box. Gue juga yakin penonton nggak nyangka atau nebak ceritanya seperti itu.
Ada hal yang nggak ketebak ya?
Iya, mereka (penonton) pahamnya AAC identik dengan cerita cinta yang Islami dan poligaminya, ternyata ada sesuatu yang baru di cerita kedua ini yang kita kayak nonton film psychological thriller gitu. Ada sesuau misteri yang membuat kita mikir apa yang akan terjadi nanti.
Masih bertema poligami, kamu dicap jadi spesialis aktor pemeran poligami. Komentarnya?
Jadi, isu poligami yang sensitif itu ternyata menjual karena orang suka sekali berdebat untuk itu (poligami). Hal yang seru untuk diperdebatkan. Mangkanya cerita film atau televisi tentang poligami itu ada. Mereka merasa seru saja untuk nonton, habis itu berdebat dengan teman-temannya. Dan mereka tetap melihat setidaknya poligami yang digambarkan bukan poligami yang bisa dinikmati. Karakter-karakter yang melakukan poligami (Fedi Nuril) ini pusing stress dan bingung harus bagaimana membagi dirinya. Itu yang membuat saya masih diterima. Kalau dibuatnya enak menikmati dan tidak terlihat susah sama sekali itu mungkin bisa dibilang terlalu menggampangkan. Adil itu bukan sekadar adil uang bulanan, kasih hadiah. Adil hati itu yang paling susah karena dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa tahu.
Pernah dengar cerita di dunia nyata tentang poligami dari orang terdekat?
Ya, bukan teman juga sih, tapi saya tahu orangnya. Memang terjadi poligami di situ. Dan memang faktanya sekali lagi ya, kebahagiaannya didapat dari kalau istri yang keberapa gitu bawel. Kalau sudah gitu, kasih duit liburan ke eropa saja, urusan selesai, hahahaha. Itu yang saya tahu ya.
Fedi Nuril, jaga kesetiaannya pada sang istri
Sebelum menikah, Calysta Vanny Widyasasti, istri Fedi Nuril tentu sudah tahu tentang kehidupan sang suami yang dikelilingi perempuan cantik. Meski demikian, ia pun menaruh kepercayaan penuh pada sang suami untuk selalu menjaga kesetiannya. Meski demikian, pernahkah Fedi Nuril dicemburui sang istri?
Di film AAC 2 ini banyak pemain yang baru, komentarnya?
Kalau sama Dewi (Dewi Sandra) sebelumnya kita sering ketemu, tegur-teguran di event musik. Waktu Dewi masih nyanya, jadi nggak asing lah. Yang benar-benar baru untuk Chelsea dan Tatjana. Banyak sekali cowok-cowok yang iri, karena mereka bintang baru yang lagi naik daun, dijadikan satu frame, ditengah-tengahnya ada saya. Mangkanya saat syuting kuping saya panas, hahahaha. Untungnya untuk Tatjana dan Chelsea yang jarak umurnya jauh, nggak masalah. Waktu AAC pertama mereka masih SMP. Suka ngilu karena ketahuan umur saja, hahaha. Untungnya waktu reading dan syuting, mereka asik dan sangat profesional dan kooperatif. Alhamdulillah solid banget.
Dikelilingi perempuan cantik, istri nggak cemburu?
Alhamdulillah rezeki anak soleh kalau kata anak Indonesia. Ya, beruntung lah dan beruntung lah para perempuan ini saya sudah punya istri dan anak jadi saya tidak akan berbuat apa-apa, hahaha.
Tingkat kecemburuan istri bagaimana sekarang?
Kalau menurut saya nggak ada cemburu sama sekali. Waktu syuting AAC 2 mereka ikut dan alhamdulillah sekarang malah jadi teman sama Chelsea, Dewi dan Tatjana. Malah mereka ikut bantu jagain anak saya selama di sana (luar negeri).
Tapi istri sempat bilang cemburu?
Kalau bilang dia cemburu atau tidak, dia nggak pernah bilang cemburu. Tapi hati manusia siapa tahu. Tapi gue yakin, suami istri punya ikatan batin yang nggak terlihat. Selama dua-duanya baik-baik saja, nggak ada niat macam-macam, hati pasti tenang. Mau pergi syuting ke luar negeri yang satu di rumah, kalau memang nggak ada apa-apa, baik-baik saja kok. Dia (istri) bilang dia tenang-tenang saja. Nggak pernah nelpon-nelpon setiap 5 menit dan memang saya tidak memberikan alasan untuk berpikir yang nggak-nggak. Kalau nggak syuting gue, lebih banyak di rumah karena pada dasarnya gue orang rumahan.
Istri pernah cek hape?
Nggak sih, dia nggak pernah ngecek dan minta ngecek. Dan semakin nggak ada alasan cemburu karena di antara perempuan cantik di sekeliling saya, yang dapetin dia, hahaha.
Kamu mau jadi Fahri seperti di Ayat-Ayat Cinta?
Saya tetap mau jadi Fedi Nuril. Karena Fahri sebegitu baiknya imejnya. Saya nggak berani bayangin, kalau sekali dia buat kesalahan diapain oleh warganet, hahaha. Nggak kebayang, pasti habis. Jadi enakan jadi saya, biasa-biasa saja. Kalau saya melakukan kesalahan, ya biarin namanya juga Fedi.
Menjaga kepercayaan memang bukan hal yang mudah. Namun Fedi Nuril menyadari, jika kehidupannya tak akan bermakna tanpa ada prinsip kehidupan. Ia pun selalu berusaha untuk tetap setia terhadap janji pernikahannya. Selalu bahagia ya!